Kegiatan KKN pada tahun 2020 dan tahun ini sedikit berbeda dengan kegiatan KKN sebelum-sebelumnya. Sebelum masa pandemi covid-19, mahasiswa melakukan program KKN dengan terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat. Namun mulai tahun 2020 hingga saat ini, kegiatan KKN dikemas dengan konsep daring yang disebut KKNbD (Kuliah Kerja Nyata Berbasis Daring). Pada kesempatan ini, Saya memilih desa sendiri yang mana saya tinggal di dusun Pondok Rejeng desa setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah sebagai tempat pelaksanaan KKN tahun ini. Dengan masyarakat sasaran yang merupakan masyarakat dusun pondok rejeng desa setanggor.

Setelah bertemu langsung dengan Bapak Kepala Desa setanggor pada tanggal 6 Juli 2021, penulis berkunjung ke kantor kepala Desa Setanggor dan di sambut dengan baik.Kita juga berdiskusi mengenai persoalan yang dihadapi masyarakat di masa  pandemi ini. Dalam hal ini kita berdiskusi tentang prekonomian masyarakat yang mana pada saat ini terancam dengan adanya covid 19 ini,hal ini yang menyebabkan masyarakat desa setanggor sangat kekurangan kebutuhan sehari-hari.nah dalam pembelian makanan juga sangan terbatas sehingga pada saat itu penulis menyarankan untuk memberikan solusi kepada masyarakat setempat yang mana notebene masyarakat sendiri atau tetangga sendiri untuk pemberlakuan pemanfaatan pekarangan sendiri.Dalam hal ini,masyarakat diajak untuk memanfaatkan pekarangannya dengan cara menanam sayur mayur di depan maupun belakang rumahnya untuk memenuhu kebutuhan sehari harinya sehingga manfaatnya masyarakat tidak perlu keluar rumah kepasar untuk membeli melihat juga dari pemda tidak mengizinkan masyarakat untuk berkerumunan sehingga masyarakat dapat mengatur dan menjaga jarak dengan tidak ke pasar karna sudah ada stoke atau bahan baku makannya yang sudah tersedia di rumahnya sendiri.

Berkaitan dengan hal tersebut penulis memutuskan sama pak kades untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat sebgai kegiatan KKNBD yang saya lakukan di desa setanggor tepatnya di dusun Pondok Rejeng,sebab di dusun ini penulis bisa memberikan pengarahan secara tatap muka dikarenakan lingkungan sendiri yang notabenenya kita bisa tatap muka antar tetangga yang mana dalam hal ini keluarga sendiri.sehingga penulis dan pak kades memutuskan kegiatan  pemanfatan pekarangan di era pendemi.