BIMBINGAN BELAJAR
- Oleh I Dewa Ayu Dwi Partyastini
- Monday 26/07/2021
- Kelompok 104, Kelompok, Kelompok
Pada hari kamis, 15 juli 2021 saya pelaku penulis serta
sebagai mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha yang melakukan kegiatan KKNbD
di Desa Jehem tepatnya di salah satu Banjar Adat di Desa Jehem yaitu Banjar
Adat Tambahan Kelod telah melaksanakan kegiatan “Bimbingan Belajar Dengan
Menerapkan Metode Ice Breaker” yang di laksanakan via online dengan masyarakat
sasaran, namun dari beberapa masyarakat tidak bisa melakukan bimbingan belajar
secara via online dikarenakan alasan sarana dan prasarana serta media belajar seperti tidak memiliki
handphone, sinyal serta biaya pembelian paket data yang kurang memadai,
sehingga sebagai mahasiswa saya menawarkan diri untuk melakukan bimbingan
belajar terhadap masyarakat sasaran yang ingin melakukan bimbingan belajar
secara offline/tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan.
Pelaksanaan bimbingan belajar dengan menerapkan metode
ice breaker ini di implementasikan dengan menggunakan strategi belajar CTL (Contextual
Teaching And Learning) agar pembelajaran lebih terarah. Di tengah pandemi saat
ini prosses belajar masih tidak efesien di jalankan di kalangan Sekolah Dasar
(SD) karena dalam pelaksanaan pembelajaran via online saat ini siswa
kemungkinan besar tidak memahami isi dari materi yang di pelajari. Sehingga
dengan menerapkan pelaksanaan bimbingan belajar ini di harapkan mampu
memberikan manfaat dalam membantu masyarakat sasaran dalam belajar di tengah
pandemi terutama pada siswa yang tidak memiliki sarana dan prasaranayang
memadai. Dari pengertiannya bimbingan belajar sendiri merupakan cara menemukan belajar yang tepat,
dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesulitan yang timbul berkaitan dengan
tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan. Adapun tujuan bimbingan belajar, antara lain:
1. Mencarikan
cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak (siswa).
2. Memberikan
informasi (saran dan petunjuk) bagaimana memanfaatkan media dalam belajar.
3. Menunjukkan
cara – cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu.
4. Menunjukan
cara-cara mempelajari sesuatu dan dalam menggunakan buku pelajaran.
5. Memilih
suatu bidang sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita dan kondisi
fisik atau kesehatan
6. Memilih
pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun
untuk pengembangan bakat, kemampuan yang ada siswa.
Jika di lihat dari
unsur-unsur bimbingan belajar antara lain:
1. Adanya perubahan pada siswa
2. Pengetahuan, Perilaku, dan Pribadi
3. Bersifat permanen
4. Memberi Pengalaman
Namun dalam belajar
sendiri terutama dalam bimbingan belajar tentu saja memiliki masalah serta
faktor penyebab dalam pengaruhnya terhadap siswa. Adapun jenis-jenis masalah
belajar pada siswa antara lain seperti:
1. Keterlambatan akademik
2. Ketercepatan dalam belajar.
3. Sangat lambat dalam belajar.
4. Kurangnya motivasi dalam belajar.
5. Sering tidak masuk sekolah
6. Kebiasaan buruk pada siswa saat pelaksanaan belajar mengajar.
Sedangkan jika di lihat dari faktor penyebab dalam
permasalahan belajar siswa ini ada dua yaitu faktor internal yang meliputi
ketidak seimbangan mental pada siswa, kelemahan emosional pada diri siswa,
kelemahan oleh kebiasaan dan sikap yang salah. Sedangkan jika di lihat dari
faktor eksternal sendiri bisa saja di
sebabkan oleh faktor sekolah, keluarga maupun lingkungan sekitar.
Dalam bimbingan belajar yang saya lakukan hari ini
pertama adalah mengajar membaca dan menulis sebagai tahap awal dari bimbingan
belajar sebelum menggunakan metode ice breaker beserta strategi belajar CTL
(Contextual Teaching and Learning) pada masyarakat sasaran. kemudian di hari
berikutnya saya mengajak masyarakat melakukan bimbingan belajar dengan
memanfaatkan potensi yang ada di desa jehem berupa potensi sawah yang di
miliki. Sehingga saya mengajak masyarakat sasaran untuk melaksanakan bimbingan
belajar di alam persawahan dengan melaksanakan bimbingan belajar mengenai
ekosistem sawah dan rantai makanan yang ada pada alam persawahan. Dari kegiatan
tersebut siswa manfaat yang di dapat yaitu masyarakat mengetahui
komponen-komponen yang ada di lingkungan persawahan secara nyata, sehingga
kegiatan bimbingan belajar ini tidak membosankan melainkan menyenangkan. Tak lepas
dari protokol kesehatan sebelum memulai kegiatan dilakukan pembagian masker dan
penyemprotan handsenitizer dan setelah pelaksanaan mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir.
Link dokumentasi kegiatan:
https://drive.google.com/file/d/10Pe1dJZHsbKU0JuP6CDiYa-IW1CY306C/view?usp=sharing
Link materi bimbingan belajar:
https://drive.google.com/file/d/1RDzt1wpnCXZAIGU4z9a5EtjjEzdMOFi1/view?usp=sharing