Cacatan Isolasi

Selama 2 minggu  saya sempat melakukan isolasi di Klik Tsuraya dikarenakan saya terinfeksi virus corona sekeluarga. Hal ini membuat kegiatan KKNbD saya kurang aktif dan kurang maksimal dikarenakan pada saat isolasi saya pergi secara mendadak tanpa adanya persiapan. Cerita awal terpapar virus corona berawal dari ibu saya yang awalnya pergi ke tempat kakak untuk menjenguk kakak saya dan istrinya yang sedang sakit di rumah, selama beberapa hari ibu saya di suruh nginap di sana (SP 7) untuk merawat kakak saya dan istrinya. Karena gejala sakit yang dialami kakak saya dan istrinya seperti gejala covid, yakni demam, nyeri-nyeri, batuk, hilangnya penciuman dan perasa akhirnya mereka di suruh untuk melakukan rapid test dengan menggunakan test swab anti gen dan hasilnya dinyatakan positif, setelah itu ibu saya langsung pulang karena akan mengaturkan banten untuk odalan pura klingking di rumah. 4 hari setelah pulang dari rumah kakak saya di Sp 7 ibu saya pun mengalami demam, sakit tenggorokan, dan batuk kemudian diajak pergi ke dokter Yudi oleh Bapak saya. Akan tetapi 3 hari belum ada perubahan dan besoknya dibawa pergi ke Klinik Aisyah yang mana setelah cek darah dokter mengatakan bahwa ibu saya mengalami sakit tipes dan saran dari dokter harus dirawat inap. Akan tetapi sebelumnya ibu saya melakukan rapid test dengan test swab anti gen dan hasilnya dinyatakan positif. Kemudian ibu saya di suruh untuk isolasi secara mandiri di rumah. Karena posisi ibu saya lemas, saya yang mengatarkan makanan dan obat secara langsung dengan menggunakan masker dan sarung tangan pada kamar ibu saya. Bapak saya yang kontak secara langsung dengan ibu saya pada saat mengantar ibu berobat ke rumah sakit 2 hari kedepannya mengalami sakit, yakni demam, pusing, nyeri-nyeri, sakit tenggorokan, dan batuk kemudian 3 hari setelah itu saya menyusul sakit dengan adik saya dengan gejala yang tidak jauh berbeda dengan bapak saya. Tanpa berpikir panjang saya sekeluarga langsung pergi ke Klinik Tsuraya  untuk melakukan pengobatan secara lebih lanjut. Namun pada saat dilakukannya rapid test dengan test swab anti gen hasilnya pun dinyatakan positif. Kemudian arahan dari dokter Ricky adalah untuk melakukan isolasi di klinik, yang mana bapak dan ibu saya telah menyepakati hal tersebut. Namun di samping terinfeksi virus corona ibu dan bapak saya mengalami keluhan lain yaitu sangat lemas, setelah cek darah ibu dan bapak saya ternyata DBD. Selain itu saya dan adik saya dinyatakan gejala tipes. Setelah melewati masa penyebuhan covid kurang lebih 2 minggu kami di test swab dengan tes swab anti gen dan hasilnya pun dinyatakan negatif, kemudian adik saya di jemput oleh kakak saya dan diajak pulang. Namun saya masih berada di klinik untuk menunggu ibu dan bapak saya yang kondisinya belum stabil. Keesokkan harinya bapak saya mengalami sesak nafas dan di pasang oksigen dan kondisi ibu saya masih dalam kondisi drop. kemudian beberapa harinya keadaan ibu saya telah membaik dan di susul oleh bapak saya. Setelah kedua orang tua saya dinyatakan sehat akhirnya dokter memperbolehkan kami pulang. Adapun tanggal mulai isolasi ke klinik Tsuraya adalah tanggal 12 dan dinyatakan negatif tanggal 27 namun diperbolehkan pulang pada tanggal 29. Obat yang diberikan adalah dari resep dokter. Adapun obat yang diberikan adalah vitamin c, vitamin d, penurun panas dan obat tambahan lainnya. Selain itu juga ada minuman khusus yang diberikan seperti air kelapa muda yang dicampur dengan jerus nipis dan madu. Berikut adalah bukti-bukti dokumentasi yang di upload ke drive dan disajikan dalam bentuk link:

Bukti obat (Nengah SukiyatI): https://drive.google.com/file/d/1mFHTIudakGCKtOLJOvJ0IMYTqKGOnEFm/view?usp=sharing 

Dokumentasi ibu sedang sakit: https://drive.google.com/file/d/1mIPvogF1Gm18DkotTg9pb_tTKCYZbWR4/view?usp=drivesdk

Dokumentasi bapak sedang sakit: https://drive.google.com/file/d/1mMx8Ar4KlJV1oiCkLslzq7azY4bRc_L5/view?usp=drivesdk 

Tentang Penulis