Edukasi mengenai pengeloaang keuangan keluarga yang terdampak covid19 pasca pandemi di wilayah kabupaten buleleng

     Kegiatan Edukasi mengenai pengeloaang keuangan keluarga yang terdampak covid19 pasca pandemi di wilayah kabupaten buleleng yang dilaksanakan pada Minggu ke-3 dan ke-4.

      Minggu ke-3 kegiatan yang dilakukan adalah pembagian link formulir yang harus diisi oleh masyarakat sasaran, fungsi pembagian link ini adalah untuk mengetahui identitas masyarakat sasaran,dampak dari terjadinya pandemi ini,penghasilan yang diperoleh dan hoby/keahlian yang dimiliki.

   Minggu ke-4, kegiatan yang dilakukan adalah menganalisi dari data yang telah diisi oleh masyarakat. Permasalahan yang dihadapi hampir sama yaitu berkurangnya pendapatan yang mereka dapatkan dan semkain tingginya  pengeluaran yang harus di tanggung karena damapak putra putri mereka di rumahkan. Dan juga sulitnya mencari pekerjaan sampingan di situasi pendemi seperti ini.

   Nah dari permasalahan yang di hadapi masyarakat saya memberikan edukasi yang saya ketahui dan dapatkan selama mengikuti kuliah. Bagaimana caranya mengelola keuangan keluarga pada saat pandemi seperti sekarang ini. Yaitu materinya sebagai berikut :

1. Tidak Melakukan Panic Buying

Kehadiran COVID-19 membuat masyarakat panik. Akibatnya sejumlah masyarakat berbondong-bondong menyerbu pusat-pusat perbelanjaan lalu melakukan panic buying. Panic buying adalah kegiatan berbelanja langsung dalam jumlah banyak akibat panik.

Padahal, panic buying menjadi hal yang sebaiknya dihindari di saat ini. Sebab, panic buying justru bisa jadi menjebak kita membeli barang yang sebenarnya tidak betul-betul kita perlukan. Dampaknya, kita akan menjadi lebih boros karena membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.

2. Buat Anggaran Belanja Rutin

Tips mengatur keuangan selama pandemi COVID-19 kedua adalah dengan membuat anggaran belanja rutin. Selama berada di situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini, pendapatan berkurang. Jadi, ada baiknya kalian membuat anggaran belanja rutin.

Anggaran belanja ini bisa dibuat per minggu atau per bulan, tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan. Anggaran belanja rutin cukup berisi hal-hal yang pokok saja, seperti bahan makanan, listrik, gas, dan sebagainya. Dengan begitu, kalian hanya akan menggunakan uang untuk membeli barang-barang yang memang dibutuhkan.

3. Buat Skala Prioritas

Selain anggaran belanja, ada baiknya kalian juga membuat skala prioritas. Apa bedanya dengan anggaran belanja? Skala prioritas bisa kalian isi dengan barang-barang yang sebenarnya ada di luar kebutuhan pokok seperti buku, alat gambar, atau benda lain yang menurut kalian penting atau cukup penting.

Sama seperti anggaran belanja rutin, pembuatan skala prioritas ini akan sangat membantu kalian dalam menentukan kebutuhan mana yang mendesak dan perlu didahulukan dan mana yang bisa dipenuhi belakangan. Bahkan, dengan skala prioritas kalian juga bisa mengetahui barang yang sebenarnya memang tidak perlu dibeli selama masa pandemi COVID-19.

Jadi, dengan skala prioritas kalian akan lebih mudah untuk mengeliminasi barang di luar kebutuhan pokok yang perlu dibeli dan tidak. Dengan begitu, kondisi keuangan kalian akan lebih terkontrol.

4. Mempersiapkan Dana Darurat

Meski sedang dalam keadaan yang sulit, jangan pernah mengesampingkan anggaran dana darurat. Sebab, dana darurat memang penting untuk kesiapsiagaan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, di saat pendapatan tidak selancar biasanya seperti saat ini, tidak masalah jika anggaran ini dipangkas lebih kecil dari biasanya.

Apalagi di saat seperti ini ketika kesehatan menjadi hal yang paling penting. Anggaran dana darurat akan sangat bermanfaat untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu kesehatan terganggu, lalu perlu membeli obat atau memeriksakan diri ke dokter.

5. Catat Setiap Pengeluaran

Tips keuangan di saat pandemi COVID-19 berikutnya adalah dengan mencatat setiap pengeluaran. Lakukan pencatatan untuk setiap pengeluaran yang sudah dilakukan, sekecil apapun itu. Sebaiknya, pencatatan ini dilakukan secara rutin setiap hari.

Tidak berhenti di pencatatan saja, sebaiknya kalian juga melakukan evaluasi, apakah pengeluaran sudah sesuai dengan anggaran yang sudah direncanakan sebelumnya atau belum. Dari kegiatan evaluasi pengeluaran ini kalian juga akan bisa menyimpulkan, anggaran atau pengeluaran mana saja yang bisa dipangkas untuk ke depannya.

6. Mencari Sumber Penghasilan Lain

Meski terdengar sulit, namun jika memungkinkan mulailah untuk mencari sumber penghasilan lain. Di saat seperti ini, kita tidak bisa hanya mengandalkan penghasilan saja.Keadaan yang mendesak seperti saat ini, terkadang bisa memaksa kita untuk berpikir lebih kreatif.

Jadi, mulai coba memikirkan usaha yang sekiranya bisa digunakan sebagai sumber penghasilan sampingan. Namun, tentunya usaha tidak bisa dijalankan dengan sembarangan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, mulai dari modal hingga potensi.

Itulah di antaranya tips-tips mengatur keuangan di masa pandemi COVID-19. Dengan mengikuti tips di atas, kondisi keuangan bisa lebih terkontrol. Selain itu, jangan lupa tetap berdoa semoga keadaan sulit ini bisa segera berlalu. (Sumber Berita: Infografis Kemenparekraf Republik Indonesia). 

     Seperti yang kita ketahui dengan keadaan yang seperti sekarang ini, kehidupan semakin hari semakin sulit, pendapatan yang makin sedikit dengan pengeluaran yang semakin tinggi serta lapangan pekerjaan mungkin tidak ada. Tapi setidaknya dengan dana yang masih dimiliki sekarang bisa digunakan sebaik mungkin,serta segala upaya yang dimiliki untuk mendapatkan biaya untuk hidup seperti memijam ke pihak bank,mengadikan barang berharga dan lainnya. Semoga edukasi ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Tentang Penulis