Evaluasi Program Kerja KMbD Terhadap Masyarakat Sasaran Sebagai Desainer Pembelajaran Anak Di Rumah Dalam Proses Belajar Online

“Pelatihan Terhadap Orang Tua Siswa SD Sebagai Desainer Pembelajaran Di Rumah Dalam Proses Belajar Online Pada Masa Pandemi Covid-19”

1 Agustus 2020

Kegiatan KMbD dilanjutkan dengan memberikan kegiatan akhir  berupa “Evaluasi Program Kerja KMbD Terhadap Masyarakat Sasaran Sebagai Desainer Pembelajaran” kepada 5 masyarakat sasaran di daerah Banjar Tengkulak Kelod, yaitu ibu-ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar. Kegiatan evaluasi akhir ini dilakukan dengan mengajukan 4 pertanyaan kepada masyarakat sasaran serta meminta masyarakat sasaran untuk mengirim bukti praktik kegiatan sebagai desainer pembelajaran anak di rumah melalui grup diskusi WhatsApp. Pertanyaan tersebut memuat tentang sejauh mana program ini dapat membantu masalah para orang tua yang memiliki anak pada usia sekolah dasar dalam pembelajaran online di rumah. Selain itu pertanyaan juga memuat tentang kegiatan-kegiatan yang para orang tua telah rancang bersama anak di rumah guna menunjang pembelajaran online anak serta bagaimana kesan para masyarakat sasaran dalam mengikuti kegiatan KMbD ini selama 1 bulan. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana masyarakat terbantu serta sejauh mana masyarakat sasaran mengimplementasikan pengetahuan yang telah mereka dapatkan selama pelatihan sebagai seorang desainer pembelajaran anak di rumah. Sebelumnya telah diadakan evaluasi awal yaitu kegiatan dimana saya memberikan pendampingan kepada para masyarakat sasaran secara langsung dalam mendampingi anak belajar dan itu memberikan respon yang sangat positif, terlihat dari cara masyarakat sasaran sabar dalam mendampingi maupun mengajar anaknya membuat tugas. Adapun rincian kegiatan evaluasi yang saya lakukan secara detail sebagai berikut:

Kegiatan 1

Mengkonfirmasikan masyarakat sasaran (para orang tua) melalui grup diskusi WhatsApp bahwa akan diadakan evaluasi mengenai program “Pelatihan Terhadap Orang Tua Siswa SD Sebagai Desainer Pembelajaran Di Rumah Dalam Proses Belajar Online Pada Masa Pandemi Covid-19” dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada masyarakat sasaran.

Kegiatan 2

Memberikan 4 pertanyaan yang memuat tentang sejauh mana program KMbD ini membantu masyarakat sasaran, serta kegiatan-kegiatan yang telah dirancang oleh masyarakat sasaran sendiri di rumah guna menunjang pembelajaran anak serta meminta masyarakat sasaran mengirimkan bukti praktik kegiatan, dilanjutkan dengan menunggu respon masyarakat sasaran.

Hasil evaluasi yang didapatkan sangatlah positif dimana semua masyarakat sasaran merasa sangat terbantu dengan diberikannya pelatihan sebagai desainer pembelajaran, ini bisa terlihat dari jawaban yang diberikan oleh masyarakat sasaran. Mereka mengaku bahwa sebelumnya mereka tidak terlalu memperhatikan pembelajaran anaknya karena merasa anaknya mampu, namun kondisi pembelajaran online sekarang ini sangatlah riskan untuk anak-anak apalagi anak pada usia sekolah dasar yang perlu didampingi sehingga banyak permasalahan yang muncul ke permukaan yang akhirnya menyebabkan banyak orang tua yang merasa stress mengurus anaknya belajar dirumah. Ini terjadi karena kurangnya kemampuan serta pemahaman orang tua dalam mengajar anaknya. Para masyarakat sasaran mengaku setelah mendapatkan pelatihan sebagai desainer pembelajaran anak di rumah, mereka jadi paham bagaimana cara mendampingi anak, mengajar anak serta mengetahui lebih dalam tentang pribadi anak khususnya dalam pembelajaran mereka maupun bagaimana cara yang benar dalam mendidik mereka.

Apalagi sekarang libur telah usai dan kegiatan belajar online telah di mulai dari tanggal 13 juli 2020. Sehingga masyarakat sasaran telah mulai membuat kegiatan-kegiatan kreatif dalam pembelajaran anak, dimana mereka mulai mendampingi anak belajar daring serta kerja kelompok bersama temannya, membiasakan diri untuk membacakan anak materi, mengulas kemampuan anak setelah belajar daring, menonton video pembelajaran di youtube, membantu anak merangkum, mengajar anak pecahan (dengan menyuruh anak membagi donat menjadi beberapa bagian), mengajak anak berkebun guna belajar tentang bagian-bagian tumbuhan, membantu anak mengerjakan tugas, tanya jawab bersama, membuat jadwal belajar bersama, menyusun meja belajar serta orang tua aktif bertanya kepada guru dari sang anak tentang materi-materi yang didapatkan anaknya sehingga orang tua dapat memberikan pengajaran awal kepada anak sebelum pembelajaran daring. Hal ini terbukti dengan beberapa foto praktik yang dikirimkan masyarakat sasaran serta terlihat juga dari kegiatan pendampingan yang saya lakukan sebelumnya. Masing-masing masyarakat sasaran memiliki kegiatan belajar bersama anak yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan anak itu sendiri. Sebelumnya mereka tidak melakukan hal tersebut, namun setelah pelatihan para masyarakat sasaran lebih teliti memperhatikan kebutuhan anak mereka saat belajar, mereka juga lebih sering mendengarkan pendapat anak. Masyarakat sasaran sendiri juga mengungkapkan selama 2 minggu belajar daring dengan dampingan mereka para orang tua, anak –anak mereka menjadi gampang diajak belajar, jarang mengeluh, serta aktif menanyakan sesuatu kepada para orang tua maupun guru mereka. 

Tentang Penulis
Desak Nyoman Ayu Dwi Wulandari