FINALISASI KONTEN BLOG
- Oleh Dinda Meliana
- Saturday 01/08/2020
- Kelompok 228, Kelompok, Kelompok
OBSERVASI DARING KEPADA CALON MASYARAKAT SASARAN (28 MEI 2020)
OBSERVASI DARING DENGAN CALON MASYARAKAT SASARAN MENGAMBIL 10 SAMPEL
1. PEKERJAAN
Dari 10 sampel yang dipilih, dengan presentase yang terlampir pada link formulir, terlihat bahwa yang memiliki presentase yang paling tinggi yaitu Pedagang dengan jumlah total 60%, meliputi : Pedagang 30%, Pedagang Kaki lima 10%, Pedagang kecil 10%, penjual rujak 10%. Kemudian 40% sisanya merupakan Pelajar, Mahasiswa, Wirausaha, dan Pegawai Toko.
2. USIA
Dari sampel berikut mengenai formulir usia dari calon masyarakat sasaran, dengan presentase yang terlampir pada link formulir, usia terbanyak yaitu dengan total presentase 60% memiliki usia mulai dari 30 tahun sampai 60 tahun. Kemudian sisanya sebanyak 40% diperkirakan merupakan Pelajar, Mahasiswa, Pegawai Toko, dan Wirausaha.
3. TANGGAPAN PENCEGAHAN
Mengenai pertanyaan pada formulir yang berisi tentang bagaimana cara pencegahan virus corona tersebut, rata-rata dari calon masyarakat sasaran menjawab sesuai dengan sepengatahuan mereka, yang merupakan sebagian kecil dari pencegahan yang ada. Mereka menjawab seperti; Menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, mematuhi protokol kesehatan dan sebagainya. Tanggapan terlampir pada link formulir.
4. KESEDIAAN
Kemudian yang terakhir mengenai ketersedian calon masyarakat sasaran dalam KMbD 2020 ini, telah terlampir sebagai berikut pada Gambar (4). Yaitu, 70% menyatakan untuk Bersedia, kemudian 30% menyatakan Tidak Bersedia
5. KESIMPULAN
Kesimpulan dari Observasi saya yaitu, saya memutuskan untuk menggunakan 6 orang Masyarakat Sasaran dalam kegiatan KMbD 2020 ini. Dari 70% yang menyatakan bersedia, dietahui bahwa 10%nya tersebut merupakan seorang mahasiswa. Masyarakat Sasaran ini haruslah memiliki karakteristik yang sama. Jadi, saya menggunakan 60% dengan karakteristik yang sama, yaitu dengan pekerjaan Pedagang.
TANYA JAWAB SAAT PEMBERIAN MATERI (INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT SASARAN (6 JULI 2020 - 26 JULI 2020)
Tanya jawab materi pertama
Pertanyaan:
1. [10/7 18.54]: Saya ingin memberi saran, bahwa ada baiknya jika pada penyampaian materi selanjutnya membahas mengenai hoaks-hoaks yang terkait dengan virus corona ini. Karena dari diri saya pribada, sebagai masyarakat awam dan juga masih bekerja di tengah pandemi ini dalam keadaan new normal, saya rasa masih banyak hoaks-hoaks yang bertebaran, dan juga kami sebagai masyarakat awam, tidak bisa membedakan apakah hal tersebut hoaks, atau memang benar adanya.
2. [10/7 19.05] : Saya ingin bertanya, mengenai penyebutan penyebaran virus ini dinyatakan sebagai pandemi karena penyebaran geografinya. Jadi maksud dari hal tersebut bagaimana? Saya tidak bisa membedakan antara pandemi dan juga wabah
3. [10/7 19.34]: Selamat malam dik Dinda. Saya ini kan seorang pedagang yang sudah berumur, dapat dikatakan sudah berumur senja dan saya ini juga memiliki penyakit asma yg saya derita sejak lama. Dalam pandemi ini dikatakan bahwa hanya orang-orang yang memiliki penyakit bawaan lain jika terkena Covid 19 akan menjadikan penyakit bawaan akan semakin parah dan benar" kelihatan jika terkena Corona ini. Ini memberikan kecemasan bagi saya. Apakah ini benar dik? apakah ada orang yang benar-benar murni terkena Corona dan menjadi parah seperti yg memiliki penyakit bawaan ini?
Jawaban:
1. [10/7 19.08] Dinda Meliana: Baik, terima kasih atas masukannya. Akan saya coba untuk menyusun materi yang membahas mengenai hoaks pandemi covid-19. ??
2. [10/7 19.10] Dinda Meliana: Baik, terima kasih atas pertanyaan yang telah diajukan, jadi penyebaran virus ini dinyatakan sebagai pandemi, karena dilihat dari geografinya. Mengapa geografi? Jadi memang wabah dan pandemi itu sedikit mirip. Namun pandemi dapat dinyatakan apabila sebuah penyakit menyebar dengan cepat di seluruh dunia, dari benua ke benua ikut merasakannya. Sedangkan, kalau wabah menyebar di beberapa negara, atau satu benua saja. Seperti wabah black death yang sempat menggemparkan dunia, namun dinyatakan sebagai wabah, karena hanya menyerang benua eropa saja. Terima kasih
3. [10/7 19.39] Dinda Meliana: Terima kasih atas pertanyaannya. Dari data yang saya baca dalam laman situs WHO, memang benar kebanyakan pasien Covid-19 tersebut memiliki riwayat penyakit bawaan lainnya, jadi tidak hanya mengidap virus covid ini saja. Hal tersebut dikarenakan, virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, jadi virus ini lebih mudah menyerang orang-orang yang memiliki penyakit bawaan seperti kanker, serangan jantung, diabetes dan lain sebagainya. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki penyakit bawaan, sudah tentu orang tersebut memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Terlebih lagi, kita ketahui bersama bahwa virus corona tersebut menyerang sistem pernapasan manusia, nah jika bapak memiliki penyakit asma dan asma itu kan menyerang sistem pernapasan juga, jadi dimohonkan untuk tetap menjaga kesehatan, dan tidak perlu panik, karena kini ada banyak cara pencegahan dari virus ini. Untuk materi selanjutnya akan saya sampaikan pula bagaimana cara pencegahan dari virus ini.
Tanya jawab materi kedua
Pertanyaan:
1. [17/7 19.09]: Saya ingin bertanya, mengapa orang yang dicurigai (suspek) tertular virus corona harus diisolasi setidaknya 14 hari?
2. [17/7 19.16]: Saya ingin bertanya, apakah aman memberi ASI pada bayi bila ibu terinfeksi atau suspek virus corona?
3. [17/7 19.24]: Selamat malam adik dinda. Materinya sangat bagus. Namun ada yang ingin saya ingin tanyakan dik, mengenai seseorang yang tanpa gejala namun nyatanya ialah yang menyebarkan virus tersebut. Mengapa bisa demikian dik?
4. [17/7 19.29] : Selamat malam dik, mengingat bahwa setiap harinya ada saja penambahan kasus terinfeksi corona, namun saya sendiri masih buta mengenai penanganan apabila ada keluarga saya yang memiliki gejala, jadi apa yang harus saya lakukan apabila ada anggota keluarga yang memiliki gejala covid-19? Untuk pertolongan pertamanya
Jawaban:
1. [17/7 19.32] Dinda Meliana : Terima kasih atas pertanyaannya. Virus corona biasanya menunjukkan gejala-gejala dalam 1 14 hari. Karena itu, orang yang dicurigai harus diisolasi selama 14 hari, baik di rumah sakit, rumah atau lokasi lain dan dipantau gejala-gejala yang muncul seperti demam, batuk atau sesak napas. Untuk memastikan infeksi virus corona, suspek dapat mengikuti tes beberapa kali. Selama isolasi, suspek harus mengikuti semua perintah petugas kesehatan untuk mencegah penyebaran virus. Di lain pihak, petugas kesehatan dan kita bersama harus selalu menunjukkan empati dan kasih sayang. Mereka yang diisilolasi biasanya mengalami kesepian, kekhawatiran dan yang jelas, sakit yang mereka alami bukanlah kemauan mereka sendiri. Anda dapat mendukung mereka dengan mencari tahu kebutuhan-kebutahan mereka dan membantu sejauh yang Anda bisa.
2. [17/7 19.39] Dinda Meliana: Terima kasih atas pertanyaannya. Selama ini memang banyak sekali simpang siur mengenai ibu yang menyusui dan takut menularkan ini kepada anaknya. Jadi, Semua ibu yang tinggal di wilayah terpengaruh atau memiliki risiko, khususnya yang menunjukkan gejala demam, batuk dan sesak napas harus mencari pengobatan secepat mungkin dan mengikuti perintah tenaga kesehatan. Karena pentingnya pemberian ASI, ibu yang sedang menyusui dapat melanjutkan ASI sambil terus melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Sebagaimana virus-virus pernapasan yang lain, virus corona baru tidak menular melalui cairan ASI. Bagi ibu atau siapapun yang mengalami gejala demam, rasa lelah dan batuk kering, yang perlu berinteraksi dengan anak, perhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan, yaitu.
1. Gunakan masker saat berada dekat anak (termasuk saat memberi ASI)
2. Cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah kontak dengan anak (termasuk memberi ASI)
3. Bersihkan permukaan benda-benda yang tersentuh tangan dengan lap, tisu atau cairan disinfektan
4. Bila ibu terlalu lemah, sebaiknya perah ASI dan berikan pada bayi dengan cangkir atau sendok bersih, sambil tetap mengikuti tindakan-tindakan pencegahan di atas.
Jadi bagi ibu yang menyusui masih bisa memberi anaknya ASI, asalkan mematuhi protokol kesehatan yang ada.
3. [17/7 19.47] Dinda Meliana : Baik, jadi memang pernah ada kasus seseorang tanpa gejala menyebarkan virus di salah satu tempat. Orang Tanpa Gejala yang Bisa Sebarkan Virus Corona. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merevisi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19). Dalam dokumen revisi itu, Kemenkes menambahkan kategori kelompok orang tanpa gejala (OTG). OTG adalah seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko telah tertular dari orang konfirmasi Covid-19. Di mana, OTG ini memiliki kontak erat dengan kasus konfirmasi atau pasien positif Covid-19. Kontak erat di sini bisa dipahami sebagai aktivitas berupa kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung dalam radius 1 meter dengan pasien berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) atau positif Covid-19, dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
Siapa yang termasuk kontak erat?
Dalam Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, Kemenkes juga menjelaskan orang-orang yang termasuk kontak erat.
1. Tenaga medis yang selalu merawat pasien covid secara langsung.
2. Seseorang yang pernah berada dalam satu ruangan dengan pengidap covid 19.
3. Dan juga seseorang yang pernah bepergian bersama dengan seorang pengidap covid 19 tanpa menjaga jarak aman.
[17/7 20.03] Dinda Meliana: Pertanyaan yang bagus. Jadi apabila ada orang di sekitar kita yang kita curigai sebagai suspect atau memiliki gejala, segera cari pertolongan kesehatan bila Anda atau anak mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas. Telepon sarana kesehatan terlebih dahulu untuk memberi tahu jika Anda telah melakukan perjalanan ke wilayah di mana dilaporkan ada kasus virus corona (COVID-19) atau bila Anda pernah bertemu dengan seseorang yang telah melakukan perjalanan ke wilayah itu dan menunjukkan gejala-gejalanya.
Untuk hotline atau narahubung COVID-19 INDONESIA yaitu 119. Hotline tersebut bisa membantu seluruh keluhan kita yang berkaitan dengan COVID-19
Tanya jawab materi terakhir
Pertanyaan:
1. [26/7 19.10]: Terima kasih dik Dinda, materinya sangat menarik. Ada yang ingin bapak tanyakan pada adik dinda, sekarang ini kan vaksin telah ditemukan dan telah diujicobakan. Apakah setelah mendapatkan vaksin Corona ini dapat di cegah dik dinda. Terima kasih
2. [26/7 19.18] Selamat malam dik, mengingat bahwa penggunaan masker saat ini sangatlah penting, terutama sekarang ini sudah masa New Normal, namun masih saja ada kesalahan dalam penggunaan masker. Saya ingin bertanya bagaimana cara menggunakan masker yang benar?
3. [26/7 19.39]: selamat malam dik, saya ingin bertanya Apa yang dapat saya lakukan untuk melindungi diri saya dan orang lain jika tidak mengetahui siapa yang terinfeksi COVID-19, apalagi saya ini seorang pedagang yang tidak tahu pasti apakah pengunjung di warung saya tersebut terpapar virus atau tidak?
4. [26/7 19.55] Terima kasih untuk jawabannya, untuk materi pada malam hari ini menurut saya sudah jelas. Tetapi saya ingin bertanya kembali mengenai materi yang lalu. Apa perbedaan antara isolasi mandiri, karantina mandiri, dan menjaga jarak fisik?
Jawaban:
1. [26/7 19.47] Dinda Meliana: Baik terima kasih atas pertanyaannya. Jadi mengenai vaksin, telah banyak berita beredar serta WHO juga telah angkat bicara mengenai hal ini. Jadi penemuan vaksin memang sudah ada, namun belum bisa digunakan begitu saja. Haruslah ada tahap atau fase uji klinis terlebih dahulu. Dan tentu jika berhasil maka vaksin tersebut akan dapat mencegah virus corona ini. Sekian
2. [26/7 19.48] Dinda Meliana: Terima kasih atas pertanyaannya.
Jika Anda akan menggunakan masker:
1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir, atau bersihkan tangan menggunakan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol.
2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang
3. Tentukan sisi mana yang merupakan sisi atas (tempat pita logam berada)
4. Pastikan sisi masker yang tepat menghadap ke luar (sisi berwarna).
5. Tempatkan masker ke wajah Anda. Jepit pita logam atau bagian tepi masker yang kaku sehingga bentuknya sesuai hidung Anda.
6. Tarik masker ke bawah sehingga menutupi mulut dan dagu Anda.
7. Jangan menyentuh masker pada saat Anda memakainya sebagai perlindungan.
8. Setelah digunakan, lepas masker dengan tangan bersih, lepaskan tali elastis dari belakang telinga sambil menjauhkan masker dari wajah dan pakaian Anda, untuk menghindari menyentuh permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.
9. Segera buang masker sekali-pakai di tempat sampah setelah digunakan. Jangan gunakan kembali masker tersebut.
10. Jaga kebersihan tangan setelah menyentuh atau membuang masker Gunakan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol atau jika terlihat kotor, cuci tangan Anda dengan sabun dan air.
Perlu dipahami bahwa terjadi kekurangan ketersediaan masker di seluruh dunia (baik masker medis maupun masker N95). Masker medis harus dialokasikan sebanyak mungkin untuk tenaga kesehatan.
Perlu diingat bahwa penggunaan masker bukan pengganti bagi cara-cara lain yang lebih efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari COVID-19 seperti sering mencuci tangan, menutup hidung dan mulut dengan lengan yang terlipat atau tisu ketika batuk, dan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain. Lihat langkah-langkah perlindungan dasar terhadap coronavirus baru untuk informasi lebih lanjut.
Tetap ikuti saran dari kementerian kesehatan Anda tentang penggunaan masker.
3. [26/7 19.50] Dinda Meliana: Terima kasih atas pertanyaannya. Jadi caranya itu yaitu, dengan mempraktikkan kebersihan tangan dan pernapasan setiap saat sangatlah penting, dan merupakan cara terbaik untuk melindungi orang lain dan diri Anda sendiri.
Apabila memungkinkan, jaga jarak Anda dengan orang lain minimal 1 meter terutama jika berada di dekat orang yang batuk atau bersin. Karena beberapa orang yang terinfeksi mungkin belum menunjukkan gejala atau gejalanya masih ringan, menjaga jarak fisik dengan semua orang adalah upaya terbaik jika Anda berada di daerah di mana COVID-19 menyebar.
4. [26/7 20.02] Dinda Meliana: Baik, terima kasih.
Saya akan menjelaskan perbedaan antara isolasi mandiri, karantina mandiri, dan menjaga jarak fisik.
Karantina berarti membatasi kegiatan atau memisahkan orang yang tidak sakit tetapi mungkin terpajan COVID-19. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran penyakit pada saat orang tersebut baru mulai mengalami gejala.
Isolasi berarti memisahkan orang yang sakit dengan gejala COVID-19 dan mungkin menular guna mencegah penularan.
Menjaga jarak fisik berarti terpisah secara fisik. WHO merekomendasikan untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain. Jarak ini merupakan ukuran umum tentang seberapa jauh semua orang harus saling menjaga jarak walaupun mereka baik-baik saja tanpa diketahui terpajan COVID-19 atau tidak.
EVALUASI DARING OLEH MASYARAKAT SASARAN (30 JULI 2020)
1. KEPUASAN DALAM MENERIMA MATERI
Dari 6 masyarakat sasaran 3 orang memberikan nilai 8, kemudian 3 orang lagi memberikan nilai 9.
2. NILAI UNTUK MATERI YANG DIBERIKAN
Dari 6 masyarakat sasaran 3 orang memberikan nilai 8, kemudian 3 orang lagi memberikan nilai 9.
3. KEKURANGAN DALAM PELAKSANAAN KMbD
Sebagian besar mengatakan bahwa kekurangannya terjadi pada jaringan serta kuota internetnya.
4. KELEBIHAN DALAM PELAKSANAAN KMbD
Sebagian besar menyatakan bahwa dengan adanya KMbD berbasis daring ini memudahkan masyarakat sasaran. Karena materi bisa dibaca berulang-ulang.
5. PESAN UNTUK MAHASISWA PELAKSANA KMbD
Sebagian besar masyarakat memberikan semangat.
TAUTAN SELAMA KEGIATAN KMbD 2020 Di Desa Pulukan
1.OBSERVASI: https://docs.google.com/forms/u/0/d/15hHWXTC_bu1FQWMgj-Js5M4SVW5-IJzwYXA_GaiH5PE/printallresponses
2.EVALUASI: https://docs.google.com/forms/u/0/d/1Y7QKZzRHkjipaZ77Ebr_hGA7iGRErC3J6a6aA_KhDPw/printallresponses
4.PERKENALAN: https://drive.google.com/file/d/16Rr6ka59Gh5TFJRbgnb3lg1bs3OsEb4L/view?usp=drivesdk
5.MATERI1: https://drive.google.com/file/d/1APbNVPy_l1Ee4HYNJBEjziYsL46gzrMh/view?usp=drivesdk
6.MATERI2: https://drive.google.com/file/d/1GdkI6k6QElZA0gg7KjCYrJuqREy9Y1Mf/view?usp=drivesdk
7.MATERI3: https://drive.google.com/file/d/1JGXLC_jzkkWcOSgqAtUJRv2N-Ben4rIb/view?usp=drivesdk
FOTO KEGIATAN MASYARAKAT SASARAN BAHWA SUDAH MENAATI PROTOKOL KESEHATAN DARI PEMERINTAH. *FOTO TERLAMPIR