Implementasi Pemberian Apresiasi untuk Anak saat Belajar oleh Orang Tua sebagai Masyarakat Sasaran
- Oleh Ni Ketut Ayu Ratih Suparna Dewi
- Monday 02/08/2021
- Kelompok 117, Kelompok, Kelompok
Setelah memberikan materi
pelatihan dan diskusi umum terkait Implementasi Pemberian Apresiasi untuk Anak
saat Belajar pada 16 Juli 2021 kepada masyarakat sasaran, kegiatan selanjutnya
yang dilakukan juga sama seperti materi pelatihan I dan II, yaitu implementasi
langsung oleh masyarakat sasaran terkait Pemberian Apresiasi untuk Anak saat
Belajar dengan esensi utama agar orang tua dapat terus melakukan pemberian
apresiasi belajar yang tepat, sehingga anak merasa dihargai terkait keinginan
belajarnya saat belajar di kala pembelajaran daring, secara tidak langsung anak
akan lebih giat lagi belajar. Pelaksanaan implementasi ini dilakukan mulai
tanggal 17-31 Juli 2021 (tidak termasuk hari minggu dan hari raya Idul Adha).
Pelaksanaan implementasi ini bersamaan dengan implementasi pada materi I dan
materi II, yaitu selama 12 hari, dimana 6 hari implementasi pemberian apresiasi
untuk anak saat belajar pada tema I subtema I dan 6 hari implementasi pemberian
apresiasi untuk anak saat belajar pada tema I subtema II. Dalam pelaksanaan
implementasi telah dimonitoring dan dievaluasi oleh saya sebagai penggagas
program kerja pada:
- 18 Juli 2021
(Monitoring I pada subtema I)
- 23 Juli 2021
(Monitoring II pada subtema I)
- 25 Juli 2021
(Evaluasi Implementasi pada subtema I)
- 28 Juli 2021
(Monitoring I pada subtema II)
- 30 Juli 2021
(Monitoring II pada subtema II)
- 31 Juli 2021
(Evaluasi Implementasi pada subtema II)
Pada implementasi materi ini,
tidak diberikan poin-poin terikat untuk dilakukan, orang tua hanya cukup
mengikuti solusi atau saran yang diberikan saat pemaparan materi. Berdasarkan
hasil implementasi yang dilakukan oleh orang tua, seluruh orang tua memberikan
apresiasi setiap anak belajar, dengan cara yang beragam, mulai dari pujian,
pelukan, waktu luang bersama, mainan, atau makanan kesukaan. Hal tersebut wajar
dilakukan untuk memberi semangat belajar untuk anak. Saran yang diberikan pada
saat pemberian materi, yaitu untuk tidak terlalu sering memberikan mainan atau
benda sebagai bahan apresiasi juga dilakukan dengan baik. Dimana selama 12 hari
implementasi pelatihan tersebut, hanya beberapa orang tua yang memberikan
mainan, dan pemberian tersebut hanya dilakukan 1-2 kali saja. Pemberian pujian
dan memberikan waktu luang pada anak adalah apresiasi yang paling sering
dilakukan oleh orang tua selama pelaksanaan dalam rentang 12 hari tersebut.
Walaupun begitu, menurut pengakuan orang tua, minat belajar anak masih terjaga
dan semakin meningkat, ditambah lagi di minggu-minggu tersebut merupakan
minggu-minggu awal belajar di pendidikan dasar, sehingga tekad dan keinginan
belajar untuk selalu mengeksplorasi materi masih tergolong baik. Semoga,
pelaksanaan ini tetap dilakukan dan minat belajar anak tetap terjaga sampai
jenjang pendidikan selanjutnya.