Kegiatan KKNbd di Desa Candikusuma Minggu ke II - Melakukan Komunikasi Via Group WhattsApp Kepada Masyarakat Sasaran.

Senin (12/07/2021) Telah dilaksanakan kegiatan minggu kedua terkait program kknbd dengan judul “pemanfaatan dan sosialisasi video pembelajaran daring berbasis aplikasi powtoon dan aplikasi sparkol videoscribe sebagai sumber belajar bagi siswa dan sumber inovasi pembelajaran bagi guru sekolah dasar di desa candikusuma, kecamatan melaya, kabupaten jembrana, provinsi bali” Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan komunikasi dan sharing kepada masyarakat sasaran melalui via group whattsapp yang mana sebelumnya telah dibuat oleh saya selaku mahasiswa kknbd, pada pertemuan kali ini para masyarakat memperkenalkan diri masing-masing guna untuk mempermudah komunikasi antar satu dengan lain nya, yang mana masyarakat sasaran kali ini terdiri dari 5 orang siswa dan 1 orang guru sekolah dasar,

Dari pertemuan ini dapat disampaikan terkait pemahaman awal mengenai program kknbd yang akan dilakukan agar nantinya masyarakat sasaran sudah mempunyai gambaran terkait kegiatan apa saja yang akan di lakukan, selain itu juga mendiskusikan terkait jadwal pertemuan yang mana di pertemuan kali ini dari pihak guru menyetujui bahwa pertemuan kegiatan kknbd ini dilakukan 1 kali dalam seminggu melihat proses belajar dan mengajar tahun ajaran baru sudah dimulai walaupun masih tetap dilakukan secara daring, untuk kunjungan ke salah satu guru sekolah dasar kami menyepakati untuk bertemu secara langsung untuk melakukan sosialisasi terkait video pembelajaran daring ini sedangkan untuk siswa sekolah dasarnya kami menyepakati untuk melakukan kegiatan nya full online melalui via grup whatssapp namun hal ini dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Setelah itu dilanjutkan dengan tanya jawab seputar pembelajaran daring yang telah dilaksanakan oleh siswa sekolah dasar selama pandemi ini, yang mana dapat di simpulkan bahwa siswa sekolah dasar ini rata-rata sumber belajar daring yang digunakan yaitu dari internet dan cenderung lebih senang menggunakan media pembelajaran berupa video pembelajaran daripada metode ceramah yang disamapikan oleh guru karena lebih mudah dipahami dan tidak mebosankan.