kegiatan Pelaksanaan Program KMbD di Pura Campuhan


Karena pandemi ini masyarakat mengalami kejadian dimana harus dituntut melakukan kegiatan yang tidak bisa dilakukan seperti biasanya. Dengan demikian banyak hal yang membuat pola kehidupan mereka yang berubah total, dari yang  biasanya terpola setiap hari. Apalagi melihat masyarakat notabenenya adalah tinggal di daerah yang sama, tepatnya di kabupaten  Tabanan, Kerambitan, jro Aseman. Adapun jenjang usia masyarakat sasaran dari usia 10-28 tahun, Akibat dari pandemi Covid-19 ini mereka memiliki persoalan yang sama, yaitu mengalami kebosanan, kemalasan, stress dan tidak ada kegiatan saat pandemic Covid-19.

    Terlepas dari covid, banyak hal yang semakin terbengkalai dan membuat masyarakat kurang memperhatikannya. Dari sekian persoalan yang ada. kami selaku pemuda melihat keadaan dalam rangka merubah pola hidup agar terus berputar dan mengurangi dampak negatif pandemi. Dilihatlah salah satu pura keluarga yang pada dasarnya sering dipakai namun dengan keadaan yang tidak terurus selama masa lock down. Dengan pertimbangan yang banyak, kami memutuskan untuk melakukan kegiatan bersama untuk kembali merawat kembali bangunan pura ini.    

    Rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu melihat keadaan bangunan yang perlu di benahi atau di renovasi berupa pemugaran tangga menuju campuhan, pembersihan area pura campuhan, dan membuat lantai paving sebagai pemercantik pura. Kegiatan diluar itu berupa hiburan untuk mengisi waktu lenggang dan kepenatan di sela kegitan utama berlangsung.

Karena masa lock down sudah berakhir dan ada kebijakan baru yaitu new normal. Kegiatan yang sudah direncanakan akhirnya berjalan. Dimulai dari pembuatan lantai paving yang dikerjakan dengan bertahap. Tidak lepas dari protokol yang diberikan, yaitu menggunakan masker dan membersihkan diri sebelum memulai kegiatan, kami perhitungkan dalam waktu satu minggu kegiatan membuat lantai paving bisa dilakukan dengan baik. Mengenai teknis kerja dan segala keperluan alat, kami koordinasi bersama dalam rangka keberhasilan program ini karena dalam kegiatan ini adalah kegiatan bersama yang memerlukan kemampuan yang tidak semua orang bisa melakukannya sendirian. Kami membagi tim kerja mulai dari penyiapan bahan hingga pengerjaan. Para orang tua yang ingin ikut dalam kegiatan ini juga kami ajak agar dalam proses pengerjaan cepat selesai dan pengerjaan tidak banyak mengalami kesalahan dan kebingungan yang nantinya tidak membuat pekerjaan menjadi terhambat dan tidak efisien.

    Di minggu berikutnya, dengan cara kerja dan tim yang sama kami mulai melaksanakan program ke dua yaitu pembangunan anak tangga. Kami lakukan dengan 2 tahap yaitu melihat tekstur tanah, membangun pondasi awal, dan pembetonan.kebetulan dalam satu tim kami memiliki orang yang handal mengenai kontruksi, jadi mengenai pemilihan bahan, konsep jalan, dan kekuatan dari jembatan kami percayakan sepenuhnya kepada dia. 

    Bahan yang kami gunakan didalam membangun anak tangga adalah kayu besi, semen, pasir, dan paving. Kayu digunakan sebagai pondasi awal yang fungsinya sebagai pasak dan penyangga agar anak tangga tidak rusak dan longsor karena lokasi pembangunan berada persis di perengan sungai dan tanah sering lembek kala air bah datang. Dan bahan lainnya digunakan sebagai lantai anak tangga yang kedepannya juga tidak mudah rusak karena dilakukan penyemenan dan pengecoran disetiap anak tangganya.

    Selama kegiatan berlangsung, keuangan yang digunakan selama kegiatan berasal dari iuran dan dana kas keluarga besar untuk melakukan kegiatan yang berlangsung. Mengenai konsumsi dan lain sebagainya diluar dari program, tidak dihitung karena datangnya berasal dari sukarela masyarakat lain sebagai tanda kepedulian dari kegiatan ini. Mengenai evaluasi dari kegiatan kami lakukan tidak dijadwalkan karena dilakukan dengan spontan saja ketika munculnya kendala dalam kegiatan. 

Dari kegiatan ini masyarakat sasaran akhirnya mendapatkan dampak positif yang cukup besar dan bahkan melebihi ekspetasi yang diharapkan sebelumnya.

    Kegiatan yang sebelumnya terhalang karena kekurangan lahan menjadi terbantu dengan adanya lantai paving, dan jalan menjadi mudah dilalui karena adanya tangga baru menuju campuhan yang sebelumnya harus ekstra hati hati untuk memastikan keselamatan diri dari bahaya sungai dan bahaya jatuh dari ketinggian.


Tentang Penulis