Kegiatan program kerja yang ketiga adalah memberikan pelatihan produksi jamu tradisional kepada masyarakat sasaran (Ibu-ibu RT. 01 Banjar Bale Agung) melalui video tutorial yang sudah disiapkan pada tanggal 9 Juli 2020. Kegiatan pelatihan produksi jamu tradisional kunyit asam dilakukan pada hari Senin, 13 Juli 2020 pukul 14.19 WITA melalui whatsapp group. Tujuan dilakukannya pelatihan ini adalah guna memberikan ide usaha rumahan sebagai pengganti pekerjaan maupun usaha sampingan pada masa atau pasca pandemi Covid-19. Dipilihnya jamu tradisional sebagai ide usaha bagi masyarakat sasaran karena jamu (Emperical Based Herbal Medicine) merupakan ramuan tradisional sebagai alternatif pengobatan yang telah dikenal, dimanfaatkan, dan dipercaya oleh masyarakat memiliki khasiat-khasiat yang dapat digunakan sebagai pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit (Paryono, 2014).

    Pada masa Pandemi Covid-19 masyarakat saat ini berusaha untuk menghindari paparan virus corona dengan menjaga imun tubuh agar tetap sehat. Salah satu alternatif yang dipilih oleh masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan imun tubuh adalah dengan mengkonsumsi jamu tradisional kunyit asam. Jamu kunyit asam dipercaya dapat meningkatkan sistem imun tubuh, hal ini didukung oleh pendapat pakar jamu Universitas Airlangga Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS., Apt (dalam Zendrato, 2020) yang menyatakan bahwa konsumsi rempah seperti kunyit dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Proses pembuatan jamu tradisional kunyit asam sangat sederhana dan tidak memerlukan peralatan khusus serta bahan baku yang dapat dnegan mudah diperoleh. Berikut adalah video tutorial produksi jamu tradisional kunyit asam.

    Selanjutnya sekitar pukul 16.00 WITA memberikan kemasan botol ukuran 330 ml kepada masyarakat sasaran disertai dengan penerapan protocol kesehatan Covid-19. Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi penggunaan botol bekas sebagai kemasan produk jamu tradisonal kunyit asam. Sehingga produk jamu tradisional kunyit asam terjaga kehigienisannya.