Kolaborasi Kerja: Membangun Desa Ularan melalui Kolaborasi Ilmu Prodi dalam Program Kerja Gabungan

Program kerja gabungan merupakan program kerja yang dilaksanakan berdasarkan ilmu dari dua program studi (prodi) yang berbeda. Program kerja gabungan ini disusun berdasarkan diskusi bersama perangkat desa setelah penyampaian program kerja awal di Balai Desa Ularan. Berdasarkan hasil diskusi, perangkat desa menyarankan adanya kegiatan yang berfokus pada pengembangan administrasi yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa. Untuk menindaklanjuti masukan tersebut, Mahasiswa KKN Desa Ularan membentuk program kerja Pengembangan Administrasi Desa Ularan yang dilaksanakan oleh mahasiswa prodi Akuntansi dan Manajemen. Selain memberikan masukan mengenai pengembangan administrasi, perangkat desa juga mengajak untuk berkolaborasi bersama Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Desa Ularan yang berfokus pada pelayanan kesehatan bagi anak-anak dan lanjut usia. Untuk menindaklanjuti masukan tersebut, Mahasiswa KKN Desa Ularan membentuk program kerja Peningkatan Kesehatan Masyarakat Desa Ularan yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Masukan juga datang dari pihak pengelola teknologi di pemerintahan Desa Ularan, dimana website Desa Ularan perlu dikembangkan. Maka dari itu, Mahasiswa KKN Desa Ularan khususnya prodi Sistem Informasi dan Teknik Informatika membentuk program kerja Pengembangan Website Desa Ularan sehingga diharapkan website Desa Ularan lebih tertata sehingga pihak pemerintah pusat dapat mengetahui kondisi Desa Ularan melalui media digital. Adapun hasil dan pelaksanaan dari ketiga program kerja gabungan sebagai berikut:

 

Pengembangan Administrasi Desa Ularan

Pengembangan administrasi berfokus pada masalah penyediaan dan perekapan data peminjaman buku di Perpustakaan Desa Ularan. Menurut staf perpustakaan, pencatatan kunjungan perpustakaan dan peminjaman buku masih dilakukan secara manual, sehingga perekapan di akhir bulan juga dilakukan secara manual. Maka dari itu, realisasi dari program kerja ini pada tanggal 1 Agustus 2024 adalah membuat dan memberikan Google Form yang aksesnya diberikan kepada staf desa disertai barcode yang dilaminating untuk memudahkan pendataan masyarakat yang berkunjung, meminjam, dan mengembalikan buku. Penggunaan barcode juga dijelaskan melalui brosur tata cara yang dilaminating. Sedangkan bagi pengunjung perpustakaan yang tidak membawa telepon pintar dapat mengisi formular secara manual yang formatnya disediakan oleh mahasiswa KKN. Pengelolaan berikutnya diserahkan kepada pihak staf perpustakaan seperti pengelolaan Google Spreadsheet hasil pengisian barcode peminjaman dan pengembalian buku. Mahasiswa KKN juga memberikan pemahaman mengenai fitur-fitur online seperti Jawaban dari Google Form dan cara penggunaan barcode secara langsung, sehingga staf perpustakaan dapat mengumpulkan data dengan maksimal serta memberikan arahan yang tepat bagi pengunjung perpustakaan.

 

Peningkatan Kesehatan Masyarakat Desa Ularan

Peningkatan kesehatan masyarakat berfokus pada kegiatan membantu kader kesehatan dan Posyandu Ularan yang berkolaborasi dengan Puskesmas Seririt. Adapun realisasi dari program kerja ini yaitu melalui kegiatan pengukuran badan balita dan pengecekan kesehatan di Posyandu Lansia pada 22 Juli 2024, Posyandu Balita Serutang pada 9 Agustus 2024, Posyandu Balita Jerungga pada 10 Agustus 2024, dan Posyandu Balita Ularan pada 14 Agustus 2024. Selain itu, mahasiswa KKN juga membantu Pemberian Imunisasi dalam rangka Pekan Imunisasi Nasional Polio di Posyandu Ularan, TK Satya Kumara, dan SD Negeri Ularan pada 25 Juli 2024 dan 14 Agustus 2024.

 

Pengembangan Website Desa Ularan

Pengembangan website berfokus pada permasalahan dimana data penduduk tidak sesuai dengan format website, fitur komentar yang belum berfungsi, ketiadaan media sosial desa (terutama Instagram), dan layanan pengaduan publik yang belum tersedia. Realisasi dari program kerja ini adalah penanganan secara langsung mengenai fitur komentar dan layanan pengaduan publik. Selain itu, fitur komentar di website sudah diaktifkan sehingga masyarakat dapat berinteraksi, dan layanan pengaduan publik juga telah ditambahkan. Survei dilanjutkan terkait media sosial dan data penduduk. Proses pengurusan data penduduk ternyata memerlukan sejumlah persyaratan yang cukup rumit. Instagram untuk Desa Ularan telah dibuat, sehingga masyarakat apat mengakses informasi melalui platform tersebut. Selain itu, fitur crossposting juga ditambahkan antara Facebook dan Instagram desa untuk memudahkan pengelolaan konten. Penggunaan autentikasi dua faktor di kedua media sosial juga diimplementasikan demi keamanan akun.

Tentang Penulis
Putu Restu Junita Narayani