Konseling dengan Masyarakat Sasaran terkait Covid-19

21 Juli 2020

Pada hari ini masyarakat sasaran yang merupakan anak-anak panti asuhan melakukan konseling dengan penulis terkait permasalahan yang dihadapi saat Covid-19.

Masyarakat sasaran yang melakukan konseling hari ini terdiri dari dua orang, yaitu Veni (kelas 5 SD) dan Bayu (kelas 2 SD).

Menurut informasi dari pengasuh panti asuhan, Veni merasa takut berlebihan terhadap Covid-19 setelah mendengar berita. Sehingga dia tidak mau bermain bersama teman temannya karena merasa takut tertular Covid-19. Sedangkan masalah yang dihadapi Bayu adalah dia merasa bosan dan jenuh karena sekolah diliburkan dan diganti dengan belajar daring, sehingga Bayu sering minta pulang kerumahnya dan tidak betah di panti. 

Berdasarkan hal tersebut setelah melakukan konseling kepada Veni dan Bayu, dapat diketahui penyebab munculnya masalah tersebut. Veni mendengar berita bahwa ada kasus positif Covid-19 dan meninggal di desa Selat. Sehingga dia merasa "parno" dengan Covid-19. Sedangkan masalah Bayu muncul karena, anak-anak panti yang lain mengurangi waktu bermain karena sudah mulai mendapatkan tugas tugas di sekolah. Sehingga tidak ada yg bisa dia ajak bermain.

Solusi yang penulis berikan adalah sebagai berikut :

- Pada Veni : penulis menjelaskan cara penularan Covid-19, sehingga jika saat bermain menggunakan masker resiko penularannya menurun. Kemudian penulis juga menyarankan Veni untuk rajin mencuci tangan untuk mencegah Covid-19. Selain itu panti asuhan selalu menerapkan protokol kesehatan dan juga sudah menyedikan handsanitizer dan rutin menyemprotkan desinfektan di panti juga rutin mengecek kesehatan anak-anak, sehingga kemungkinan penularan Covid-19 sangat minim. Jadi Veni dapat tetap bermain bersama teman teman namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

- Pada Bayu : Penulis menyarankan pada Bayu agar ketika kakak-kakaknya di panti belajar dan mengerjakan tugas, dia juga sebaiknya ikut belajar bersama. Belajar bersama dengan anak panti asuhan lainnya, hampir sama dengan belajar di sekolah. Jika Bayu merasa bosan, Bayu bisa mulai menggambar dan mewarnai. Penulis juga menawarkan pada Bayu untuk menjawab soal soal di quizizz, karena sebelumnya saat disuruh menjawab soal di quizizz Bayu sangat senang dan antusias. Selain itu Bayu juga tetap bisa bermain bersama saat semua sudah selesai belajar. 

Penulis juga memberikan saran kepada pengasuh panti asuhan untuk memberikan perhatian khusus dan terus mendampingi Veni dan Bayu hingga keadaan lebih baik.

Diharapkan apa yang konseling yang sudah dilakukan dapat memberi solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan anak-anak.