Saat ini di Negara Indonesia dan di seluruh dunia sedang mengalami masa darurat pandemi Covid-19. Dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid19) membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan berbagai penyesuaian kebijakan untuk mempermudah pihak-pihak terkait dalam menjalankan kebijakan pendidikan di tengah situasi darurat. Covid-19 memaksa semua pihak, termasuk insan pendidikan keluar dari zona nyaman. Untuk kemudian beradaptasi dan berinovasi menciptakan cara kerja baru.   Banyak persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh pendidik dan tak terkecuali para pelajar atau peserta didik. Setelah melakukan observasi secara online pada tanggal 26 Mei 2020, wawancara secara langsung dengan para pelajar di Desa Subagan, mencari informasi di web dan mengamati lingkungan sekitar, permasalahan yang penulis temukan dari dampak himbauan belajar daring oleh Menteri Pendidikan yaitu, Para pelajar mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah atau kuliah mereka secara daring selama pandemi covid-19. Kurangnya pemahaman mereka tentang penggunaan Microsoft Office (Word dan Excel)  sehingga kurang maksimal dalam mengerjakan tugas sekolah atau kuliah.

Berdasarkan permasalahan yang diambil dari hasil observasi dengan beberapa mitra sasaran, dimana mitra yang diajak kerjasama melakukan observasi adalah pelajar SMP, SMA dan Perguruan Tinggi dengan permasalahan yang dialami ditengah pandemik Covid-19. Solusi dalam bentuk program yang kerja yang akan dilakukan yaitu “Pelatihan Microsoft Office (Word dan Excel) Melalui Google Meet Sebagai Media Pembelajaran Alternatif Di Masa Pandemi Covid-19 di Desa Subagan”. Program kerja ini dilakukan karena para pelajar dipandang perlu untuk memperoleh pemahaman tentang penggunaan Microsoft Office sehingga bisa mengerjakan tugas dengan baik dan ilmu yang didapat juga bisa digunakan setelah lulus. Hal ini merupakan upaya dalam rangka memutus rantai penyebaran wabah mulai dari hal-hal kecil yang penting untuk diterapkan.