Melaksanakan Pendampingan bersama Masyarakat Sasaran Terkait Pembuatan Hand Sanitizer Alami (Sesi 1)

            Kegiatan ke-22 yang saya lakukan adalah melaksanakan pendampingan pembuatan hand sanitizer alami bersama masyarakat sasaran di Kelurahan Sempidi, Mengwi, Badung. Kegiatan ini saya bagi menjadi 3 sesi. Pemdampingan yang saya lakukan hari ini, Selasa, 28 Juli 2020 adalah pendampingan sesi pertama. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, pendampingan ini dilaksanakan secara langsung. Pendampingan ini bertujuan untuk memantau dan mendampingi masyarakat dalam pembuatan hand sanitizer sesuai dengan pelatihan yang sebelumnya diberi dengan membagikan video tutorial pembuatan hand sanitizer dari pelepah daun pisang ambon dan kayu manis. Pendampingan ini dilakukan dengan mendatangi satu per satu masyarakat sasaran, karena masyarakat sasaran berjumlah 6 orang dan pendampingan ini saya rencanakan dilaksanakan selama 3 hari maka dari itu satu sesi pendampingan saya lakukan bersama 2 masyarakat sasaran.

Pendampingan hari pertama ini saya laksanakan bersama masyakarat sasaran atas nama Ni Kadek Oktaviani dan Kadek Windy Astari. Masyarakat sasaran yang terlebih dahulu saya dampingi yaitu Ni Kadek Oktaviani, pendampingan berjalan dengan lancar walaupun terdapat keterbatasan waktu karena masyarakat sasaran tersebut memiliki kesibukan lain, namun pendampingan tetap dapat berjalan dengan lancar. Pendampingan ini saya lakukan di rumah masyarakat sasaran. Pertama-tama sebelum memulai membuat hand sanitizer, saya pastikan masyarakat sasaran tersebut memakai masker dan tetap berjaga jarak. Lalu masyarakat sasaran saya dampingi untuk menyiapkan semua alat dan bahan. Dalam hal ini tidak ada kesulitan yang dialami oleh masyarakat sasaran. Kemudian sebelum mulai langkah awal dalam pembuatan hand sanizer, saya menghimbau Ni Kadek Oktaviani untuk mencuci tangan terlebih dahulu agar hand sanitizer yang dibuat tetap steril. Sebelumnya saya bertanya kepada masyarakat sasaran apakah mengingat langkah demi langkah pembuatan hand sanitizer sesuai dengan video tutorial yang saya buat, dan masyarakat sasaran menjawab masih mengingatnya. Setelah itu saya meminta Ni Kadek Oktaviani untuk memulai membuat hand sanitizer sesuai dengan prosedur pada video. Dimulai dari memotong pelepah daun pisang ambon yang sudah dicuci, mengupas, memotong menjadi bagian yang lebih kecil, menghaluskan dengan blender, menyaring, mensterilkan dengan cara merebus dan diberi kayu manis, didinginkan, hingga dimasukkan ke dalam botol semprot. Masyarakat sasaran atas nama Ni Kadek Oktaviani tersebut merasa senang karena bisa menyelesaikan pembuatan hand sanitizer sendiri, dan berterima kasih karena saya telah mendampinginya. Kemudian sebagai kenang-kenangan, saya dan Ni Kadek Oktaviani mengambil dokumentasi bersama dan tak lupa membawa hand sanitizer hasil buatannya.

Setelah melaksanakan pendampingan bersama Ni Kadek Oktaviani, selanjutnya saya melaksanakan pendampingan dengan masyarakat sasaran atas nama Kadek Windy Astari. Pendampingan saya lakukan di warung miliki masyarakat sasaran tersebut. Pada saat pendampingan masyarakat sasaran tersebut saya pastikan sudah menggunakan masker dan face shield. Kadek Windy Astari sebelumnya sudah menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk pendampingan. Sebelum melaksanakan pendampingan, saya menghimbau masyakarat sasaran mencuci tangan terlebih dahulu agar hand sanitizer tetap steril dan hygiene. Sama seperti masyakarat sasaran sebelumnya, saya menanyakan apakah masyakarat sasaran mengingat langkah pembuatan hand sanitizer pada video yang saya berikan saat pelatihan, dan masyarakat sasaran menjawab masih mengingat. Lalu saya dampingi Kadek Windy Astari dalam pembuatan hand sanitizer, tidak ada langkah yang salah dalam pembuatan hand sanitizer yang dilakukan oleh Kadek Windy Astari, sehingga terlihat bahwa masyarakat sasaran tersebut benar-benar paham dengan video tutorial yang saya berikan. Hanya saja pada saat memotong pelepah daun pisang terlalu besar ukurannya, namun hal tersebut sudah saya atasi dengen memberi pemahaman kepada masyarakat sasaran jika ukurannya terlalu besar akan menyulitkan penghalusan menggunakan blender, dan Kadek Windy Astari pun memperbaiki potongan pelepah daun pisang sebelumnya. Setelah selesai membuat hand sanitizer, saya juga tidak lupa untuk mengabadikan momen dengan mengambil dokumentasi bersama Kadek Windy Astari dan hand sanitizer yang di buatnya. Kadek Windy Astari juga berterima kasih karena telah memberikan informasi pembuatan hand sanitizer yang sangat bermanfaat ini.

Secara keseluruhan pendampingan hari pertama dengan mendatangi 2 masyarakat sasaran atas nama Ni Kadek Oktaviani dan Kadek Windy Astari berjalan dengan lancar. Kedua masyarakat sasaran berhasil menyelesaikan pembuatan hand sanitizer dari pelepah daun pisang dan kayu manis dengan baik dan sesuai prosedur seperti pada video tutorial yang saya bagikan pada saat pelatihan sebelumnya. Melihat partisipasi yang begitu baik dari kedua masyarakat sasaran pada saat pemdampingan hari pertama ini saya menjadi senang karena program yang saya buat ternyata dapat memberikan manfaat dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sasaran. Masyarakat sasaran juga bersenang hati bersedia melaksanakan pendampingan ini. Pendampingan kedua akan dilaksanakan esok hari dengan mendampingi 2 masyarakat sasaran lainnya.

            Selama proses pendampingan bersama kedua masyarakat sasaran, saya juga mengambil cuplikan video sebagai dokumentasi, dan dapat dilihat pada link berikut ini:

Video pendampingan bersama masyarakat sasaran atas nama Ni Kadek Oktaviani:

https://drive.google.com/file/d/1DDVGLUEtTDtXTyri7vSvcrwBDdtgd6Kt/view?usp=sharing

Video pendampingan bersama masyarakat sasaran atas nama Kadek Windy Astari:

https://drive.google.com/file/d/1pGj-MLb8YIJVRuf8xlkO_IQxnFV8Phm3/view?usp=sharing