Memberikan Sosialisasi dan Diskusi Mengenai Penanganan Jika Keluarga Sakit Dan Terinfeksi Covid-19

https://drive.google.com/file/d/1FRvlpIdy_sLDyHxcEvEdiTHTM-ELVh4E/view?usp=drivesdk

Pada hari ini Selasa 28 Juli 2020 saya memberikan Sosialisasi Penanganan Jika Keluarga Sakit Dan Terinfeksi Covid-19  kepada masyarakat sasaran serta mengadakan diskusi pada grup yang telah ditetapkan. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana cara menangani orang yang sakit dan terinfeksi Covid-19. 

Berikut pedoman yang diterbitkan WHO dan Kementerian Kesehatan RI - Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 

1. Tempatkan pasien/orang dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik (memiliki jendela terbuka atau pintu terbuka).

2. Batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama. Pastikan ruangan bersama (seperti dapur dan kamar mandi) memiliki ventilasi yang baik. 

3. Anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda, dan jika tidak memungkinkan, maka jaga jarak minimal 1 meter dari pasien (tidur di tempat tidur berbeda).

4. Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Idealnya satu orang yang benar-benar sehat tanpa memiliki gangguan kesehatan lain atau gangguan kekebalan. Pengunjung/penjenguk tidak diizinkan sampai pasien benar-benar sehat dan tidak bergejala.

5. Lakukan hand hygiene (cuci tangan) segera setiap ada kontak dengan pasien atau lingkungan pasien. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah dari kamar mandi, dan kapanpun tangan kelihatan kotor. Jika tangan tidak tampak kotor dapat menggunakan hand sanitizer, sedangkan untuk tangan yang kelihatan kotor menggunakan air dan sabun. 

6. Jika mencuci tangan menggunakan air dan sabun, handuk kertas sekali pakai direkomendasikan. Jika tidak tersedia, bisa menggunakan handuk bersih dan segera ganti jika sudah basah. 

7. Untuk mencegah penularan melalui droplet, masker bedah (masker datar) diberikan kepada pasien untuk dipakai sesering mungkin. 

8. Orang yang memberikan perawatan sebaiknya menggunakan masker bedah terutama jika berada dalam satu ruangan dengan pasien. Masker tidak boleh dipegang selama digunakan. Jika masker kotor atau basah, segera ganti dengan yang baru. Buang masker dengan cara yang benar (jangan disentuh bagian depan, tetapi mulai dari bagian belakang). Buang segera dan segera cuci tangan. 

9. Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh terutama cairan mulut atau pernapasan (dahak, ingus, dan lain-lain) serta tinja. Gunakan sarung tangan dan masker jika harus memberikan perawatan mulut atau saluran napas dan ketika memegang tinja, air kencing, dan kotoran lain. Cuci tangan sebelum dan sesudah membuang sarung tangan dan masker.

10. Jangan gunakan masker atau sarung tangan yang telah terpakai. 

11. Sediakan sprei dan alat makan khusus untuk pasien (cuci dengan sabun dan air setelah dipakai dan dapat digunakan kembali).

12. Bersihkan permukaan di sekitar pasien termasuk toilet dan kamar mandi secara teratur. Sabun atau detergen rumah tangga dapat digunakan, kemudian larutan NaOCl 0.5% (setara dengan 1 bagian larutan pemutih dan 9 bagian air). 

13. Bersihkan pakaian pasien, sprei, handuk, dan lain-lain menggunakan sabun cuci rumah tangga dan air atau mesin cuci dengan suhu air 60–90 derajat Celsius dengan deterjen dan keringkan. Tempatkan pada kantong khusus dan jangan digoyang-goyang, kemudian hindari kontak langsung kulit dan pakaian dengan bahan-bahan yang terkontaminasi. 

Sarung tangan dan apron plastic sebaiknya digunakan saat membersihkan permukaan pasien, baju, atau bahan-bahan lain yang terkena cairan tubuh pasien. Sarung tangan (yang bukan sekali pakai) dapat digunakan kembali setelah dicuci menggunakan sabun dan air dan didekontaminasi dengan larutan NaOCl 0.5%. Cuci tangan sebelum dan setelah menggunakan sarung tangan.

15. Sarung tangan, masker, dan bahan-bahan sisa lain selama perawatan harus dibuang di tempat sampah di dalam ruangan pasien yang kemudian ditutup rapat sebelum dibuang sebagai kotoran infeksius. 

16. Hindari kontak dengan barang-barang terkontaminasi lainya, seperti sikat gigi, alat makan-minum, handuk, pakaian, dan sprei) 

17. Ketika petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan rumah, maka selalu perhatikan APD dan ikut rekomendasi pencegahan penularan penyakit melalui droplet. 

Kemudian dari hasil diskusi ada masyarakat sasaran yang bertanya yaitu Ni Made Hartini Kusuma 
Pertanyaan: 
Bagaimana cara menangani pasien covid tanpa gejala???
Jawaban:

Seperti yang kita tau saat ini banyak orang terinfeksi Covid-19 namun tanpa gejala.  Bahkan mungkin tertular virus dan tidak mengalami gejala. Ketika ada gejala, biasanya ringan dan cenderung datang perlahan.

Nah jika merasa memiliki gejala COVID-19, ikuti panduan ini:

1. Tanyakan pada diri sendiri seberapa besar kemungkinan kamu terpapar dengan dengan coronavirus. Jika kamu tinggal di wilayah yang mengalami wabah, atau jika baru-baru ini bepergian ke luar negeri, kamu berkemungkinan berisiko lebih tinggi untuk terpapar.

2. Hubungi dokter. Jika kamu memiliki gejala ringan, hubungi dokter. Untuk mengurangi penularan virus, kamu bisa menggunakan layanan aplikasi kesehatan  ketimbang harus datang ke rumah sakit. Dokter akan mengevaluasi gejala dan bekerja dengan otoritas kesehatan setempat untuk menentukan apakah kamu perlu melakukan tes atau tidak.

3. Tinggal di rumah jika kamu memiliki gejala Covid-19 atau jenis infeksi virus lainnya dan banyak istirahat. Pastikan untuk menjauh dari orang lain dan menghindari berbagai barang-barang, seperti gelas minum, peralatan, keyboard, dan telepon.