Mengenal Desa Bangbang: Harmoni Sejarah dan Budaya di Ketinggian 700 Meter
- Oleh Gusti Ayu Dyah Gayatri
- Sunday 18/08/2024
- BANGBANG, TEMBUKU, Kabupaten Bangli
Terletak di Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Desa Bangbang merupakan sebuah desa yang menyimpan kekayaan sejarah, budaya, dan keindahan alam yang luar biasa. Desa ini berdiri pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, menawarkan pemandangan alam yang memukau serta udara yang sejuk, menjadikannya tempat ideal untuk menikmati kehidupan desa yang tenang dan damai. Lebih dari itu, Desa Bangbang juga dikenal sebagai Desa Konstitusi, sebuah pengakuan yang menggarisbawahi komitmen warga desa dalam menjaga dan menjalankan nilai-nilai konstitusi Indonesia..
Sejarah Desa Bangbang memiliki akar yang dalam, dengan nama yang penuh makna dan kaitan erat dengan spiritualitas. Nama "Bangbang" berasal dari kata "Bang" yang berarti merah, yang memiliki hubungan dengan Brahmanikel Character atau pemujaan kepada Dewa Brahma, salah satu dari Trimurti dalam agama Hindu. Bukti nyata dari sejarah ini adalah adanya Arca Catur Muka (Brahma) yang disimpan di pelinggih Ratu Gede Puseh, menunjukkan bahwa desa ini telah lama menjadi pusat spiritual bagi warganya. Ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa nama Bangbang berasal dari kata "Wang Bang," yang berarti "orang merah" atau "Wong Bang". Pada masa lalu, masyarakat Desa Bangbang diyakini memiliki kulit berwarna merah, namun seiring berjalannya waktu, nama tersebut disederhanakan menjadi "Bangbang."
Pada tanggal 28 November 2018, Desa Bangbang resmi dikukuhkan sebagai Desa Konstitusi oleh Mahkamah Konstitusi, yang disaksikan langsung oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Anwar Usman. Pengukuhan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap semangat dan komitmen warga desa dalam meningkatkan kesadaran berkonstitusi. Selain itu, masyarakat Desa Bangbang dikenal dengan nilai-nilai religius, gotong royong, demokrasi, dan kesadaran hukum yang tinggi, menjadikan desa ini sebagai contoh ideal bagaimana nilai-nilai konstitusi dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Desa Bangbang terdiri dari tujuh dusun, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Wilayah yang bertanggung jawab atas administrasi dan koordinasi kegiatan di wilayahnya. Ketujuh dusun tersebut adalah Bangbang, Bangbang Tengah, Bangbang Kawan, Bangbang Kaja, Cepunggung, Bangkiangsidem, dan Nyanglan Kaja. Setiap dusun di Desa Bangbang memiliki karakteristik dan potensi unik yang berkontribusi terhadap kehidupan desa secara keseluruhan. Keragaman ini menciptakan dinamika sosial yang kaya, di mana setiap warga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernitas.
Secara geografis, Desa Bangbang dikelilingi oleh desa-desa lain yang juga memiliki keunikan tersendiri. Batas wilayah Desa Bangbang adalah: sebelah utara berbatasan dengan Desa Peninjoan, sebelah selatan dengan Desa Nyanglan, sebelah barat dengan Desa Undisan, dan sebelah timur dengan Desa Nongan. Letak geografis Desa Bangbang yang strategis menjadikannya sebagai titik penting dalam jaringan sosial dan ekonomi di Kecamatan Tembuku. Hubungan baik dengan desa-desa tetangga memungkinkan pertukaran budaya dan sumber daya yang bermanfaat bagi seluruh warga.
Salah satu aspek penting dari Desa Bangbang adalah sistem irigasinya yang sangat baik. Desa ini memiliki sejumlah bendungan yang memainkan peran krusial dalam mendukung sistem pertanian lokal. Bendungan-bendungan ini tidak hanya menyediakan air bagi sawah-sawah yang menghijau di sekitar desa, tetapi juga memastikan keberlanjutan pertanian, yang menjadi sumber utama mata pencaharian bagi banyak warga. Sistem irigasi yang efisien ini memungkinkan para petani di Desa Bangbang untuk menanam berbagai jenis tanaman sepanjang tahun, memastikan ketersediaan pangan yang stabil serta kesejahteraan ekonomi yang terus terjaga.
Selain itu, Desa Bangbang juga dikenal dengan keberadaan Pura Puser Tasik, sebuah pura yang menyimpan banyak arca kuno dan berfungsi sebagai salah satu cagar budaya yang penting di Bali. Pura ini menjadi pusat spiritual bagi warga desa dan juga menjadi daya tarik bagi para peneliti sejarah dan wisatawan yang tertarik pada budaya Bali. Arca-arca yang terdapat di Pura Puser Tasik tidak hanya memiliki nilai artistik yang tinggi, tetapi juga menggambarkan kepercayaan dan praktik keagamaan masyarakat Bali sejak zaman dahulu. Dengan ukiran yang rumit dan penuh makna, arca-arca ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah dan budaya Desa Bangbang.
Tidak hanya kaya akan budaya, Desa Bangbang juga menawarkan pesona alam yang menakjubkan, salah satunya adalah hamparan luas bunga gumitir atau marigold yang sangat cantik. Bunga-bunga ini sering digunakan dalam upacara keagamaan di Bali, memberikan warna cerah pada setiap ritual yang dilakukan. Hamparan bunga gumitir yang membentang di seluruh desa menciptakan pemandangan yang luar biasa indah, terutama saat bunga-bunga ini mekar serentak, memberikan kesan seperti karpet emas yang terbentang di kaki pegunungan. Pemandangan ini tidak hanya menarik bagi wisatawan lokal, tetapi juga bagi fotografer dan penggemar alam yang mencari momen keindahan yang sempurna.
Ekonomi Desa Bangbang juga didukung oleh berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkembang pesat di sini. Salah satu produk unggulan desa ini adalah kacang kapri yang diolah oleh para petani lokal. Kacang kapri dari Desa Bangbang dikenal dengan rasa yang gurih dan kualitasnya yang tinggi, sehingga menjadi favorit di kalangan konsumen. Selain itu, desa ini juga menjadi pusat kerajinan perak yang terkenal. Pengerajin perak di Desa Bangbang menghasilkan perhiasan dan barang-barang dekoratif yang diminati tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di pasar internasional. Keterampilan tangan mereka yang diwariskan dari generasi ke generasi menghasilkan karya-karya seni yang bernilai tinggi dan menjadi salah satu produk ekspor andalan desa ini.
Di sektor garmen, Desa Bangbang juga menunjukkan kemampuannya dengan adanya berbagai usaha pembuatan pakaian dan tekstil yang dikelola oleh warga setempat. Produk garmen dari desa ini dikenal dengan kualitas bahan yang baik dan desain yang mengikuti tren, menjadikannya populer di kalangan konsumen. Selain itu, pengerajin kayu di desa ini juga memainkan peran penting dalam ekonomi lokal. Mereka menghasilkan berbagai produk, mulai dari mebel hingga patung kayu, yang menunjukkan keahlian dalam memahat dan mengukir. Karya-karya mereka sering kali menghiasi rumah-rumah dan hotel-hotel mewah, baik di dalam maupun di luar Bali.
Desa Bangbang juga memiliki pasar tradisional yang beroperasi setiap tiga hari sekali. Pasar ini menjadi pusat aktivitas ekonomi dan sosial, di mana warga desa berinteraksi, berdagang, dan bertukar informasi. Di pasar ini, berbagai produk lokal dijual, mulai dari hasil pertanian, makanan, hingga barang kerajinan. Pasar ini bukan hanya tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi jantung kehidupan sosial desa, tempat di mana tradisi dan modernitas bertemu.
Salah satu ciri khas Desa Bangbang yang tidak boleh dilewatkan adalah perempatan desa yang otentik. Perempatan ini menjadi titik temu berbagai jalan utama di desa dan sering kali menjadi pusat kegiatan, terutama selama upacara adat atau perayaan desa. Keotentikan perempatan ini terlihat dari arsitektur tradisional dan ornamen-ornamen yang menghiasinya, mencerminkan keindahan dan kearifan lokal Bali yang terjaga dengan baik. Di sini, para warga sering kali berkumpul untuk berdoa, berdiskusi, atau sekadar bersantai sambil menikmati suasana desa yang damai.
Dengan segala kekayaan alam, budaya, dan ekonomi yang dimiliki, Desa Bangbang bukan hanya sebuah desa biasa, tetapi merupakan simbol dari ketahanan dan kreativitas masyarakat Bali. Setiap sudut desa ini menyimpan cerita dan potensi yang luar biasa, menjadikannya destinasi yang menarik untuk dijelajahi dan dipelajari lebih lanjut. Bagi siapa pun yang mencari pengalaman yang autentik dan mendalam di Bali, Desa Bangbang adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Pengakuan sebagai Desa Konstitusi semakin menegaskan posisi Desa Bangbang sebagai model bagi desa-desa lainnya di Indonesia, sebuah komunitas yang berpegang teguh pada nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi, sembari terus beradaptasi dengan perubahan zaman.