[Minggu Keempat: KKNbD Fotografi Terapeutik] Pertukaran Informasi Foto Yang Diambil Peserta Sebagai Bagian Dari Fotografi Terapeutik Photo-Interactive Activity
- Oleh Rahmat Gah Bahaduri
- Sunday 01/08/2021
- Kelompok 273, Kelompok, Kelompok
[Minggu Keempat, 26 July 2021 – 1 Agustus 2021]
Adapun kegiatan yang saya lakukan sebagai berikut.
- Foto-Interaktif: Melakukan sesi
foto-interaktif dengan sharing foto dan deskripsinya karena pada dasarnya,
fotografi terapeutik merupakan praktik fotografi yang berisi interaksi
sosial, sharing, discuss, dan photo-viewing.
- Jenis-Tema Fotografi: Pemberian materi
mengenai berbagai macam jenis-tema fotografi. Materi disajikan dalam
struktur foto & deskripsi agar masyarakat lebih cepat dalam memahami
serta mendapat ide selanjutnya mengenai foto yang akan diambil.
- Essensi Fotografi Terapeutik: Pemberian
materi mengenai hakikat fotografi terapeutik.
- 5 Alasan Utama Fotografi Sebagai
Terapi Yang Efektif:
- Tips Planning: Pemberian materi
mengenai tips planning saat akan berpergian mencari perspektif baru lewat
lensa kamera.
- Beijing Guide Book: Pemberian gambaran
umum mengenai planning dalam bentuk Guide
Book sebagai referensi.
- Japan Guide Book: Pemberian
gambaran umum mengenai planning dalam bentuk Guide Book sebagai referensi.
- Form Evaluasi: Pemberian Form Evaluasi kepada
masyarakat sasaran mengenai kegiatan KKNbD Fotografi Terapeutik.
- Diskusi
& Pertanyaan: Pemberian kesempatan kepada masyarakat sasaran
apabila terdapat masalah, pertanyaan, ataupun hal yang ingin di diskusikan
Minggu Keempat Fotografi Terapeutik masih berjalan lancar dengan
platform WhatsApp. Kegiatan berlangsung tanpa hambatan dan Kegiatan
Foto-Interaktif dilakukan setiap pertemuan. Penulis menyaksikan foto yang
dikirim oleh masyarakat sasaran berubah dari awal pertemuan. Pada minggu ini,
penulis memberikan penegasan ulang kepada masyarakat sasaran dalam bantu materi
terkait essensi fotografi terapeutik. Salah satunya adalah Essensi Fotografi Terapeutik:
Pemberian materi mengenai hakikat fotografi terapeutik. Materi ini berisi
hal-hal krusial yang menjawab pertanyaan “Apakah Anda Telah Melaksanakan
Fotografi Terapeutik Secara Benar?”. Penulis memberikan panduan terkait hal
umum explorasi dalam mencari perspektif baru lewat lensa kamera. Penulis
berharap kelanjutan masyarakat sasaran setelah KKNT masih menggunakan Fotografi
Terapeutik sebagai salah satu cara cara untuk menanggulangi stress bagi
orang dewasa, sarana perawatan diri, potensi mengenang, cara yang sangat mudah
untuk dilakukan, dan meluangkan waktu sejenak untuk sadar, serta mencari
sesuatu yang berbeda atau tidak biasa pada hari itu dipandang sebagai manfaat
positif dari fotografi terapeutik.