Minggu Kelima
- Oleh I Komang Pande Wiratama
- Monday 19/08/2024
- TINGA TINGA, GEROKGAK, Kabupaten Buleleng
Pada tanggal 15 Agustus, kami memulai hari dengan penuh semangat dan
kebersamaan. Pagi itu, kami turut serta dalam latihan pengibaran bendera
raksasa bersama warga desa. Kegiatan ini bukan hanya tentang persiapan upacara,
tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antara kami, para
mahasiswa KKN, dengan masyarakat setempat. Latihan berlangsung dari pagi hingga
siang, dan meskipun melelahkan, kami merasakan kebanggaan yang luar biasa bisa
menjadi bagian dari persiapan acara penting ini.Setelah kegiatan pagi yang
padat, sore hari menjadi waktu bagi kami untuk fokus pada tugas-tugas individu.
Beberapa dari kami melanjutkan program kerja (proker) individu yang sudah
direncanakan, sementara yang lain sibuk menyusun laporan KKN, baik laporan
individu maupun laporan kelompok. Meskipun aktivitasnya berbeda-beda, semua
anggota tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang
dikerjakan.
Malam harinya, kami berkumpul kembali untuk berdiskusi. Diskusi kali ini
tidak hanya membahas kegiatan yang telah dan akan dilakukan, tetapi juga
mengenai pentingnya menjaga silaturahmi baik selama KKN maupun setelahnya. Kami
sepakat bahwa kebersamaan dan persahabatan yang telah terjalin harus tetap
dijaga, bahkan setelah program KKN ini selesai
Pada tanggal 16 agustus, Pagi ini, kami memulai kegiatan dengan
semangat gotong royong di lokasi pengibaran bendera. Bersama-sama, kami
bahu-membahu mempersiapkan segala sesuatunya hingga pukul 10 pagi. Setelah
tugas di lokasi selesai, kami kembali ke posko untuk menyelesaikan laporan KKN,
baik individu maupun kelompok.
Menjelang sore, kami ikut serta dalam gladi bersih pengibaran bendera
raksasa yang akan dikibarkan pada upacara esok hari. Melihat bendera besar
berkibar di langit membuat kami semakin bersemangat untuk acara yang akan
datang. Seusai gladi bersih, kami melanjutkan dengan membersihkan area upacara,
memastikan semuanya siap dan rapi.
Malam harinya, kami berkumpul untuk berdiskusi, seperti biasa. Diskusi ini
menjadi momen untuk berbagi pengalaman, saling memberi masukan, dan memperkuat
rasa kebersamaan di antara kami.
Tanggal 17 Agustus selalu menjadi hari yang spesial di seluruh
penjuru Indonesia, termasuk di Desa Tinga-Tinga. Pagi itu, kami memulai hari
dengan mengikuti upacara pengibaran bendera raksasa yang diadakan di desa ini.
Upacara ini bukan hanya sekedar ritual tahunan, tetapi juga momen kebersamaan
yang penuh khidmat dan kebanggaan bagi seluruh warga desa.Setelah upacara, sore
harinya kami melanjutkan dengan berbagai kegiatan perayaan 17 Agustusan. Dalam
kegiatan ini, kami berkesempatan untuk ikut serta sebagai pengisi acara dengan
melakukan kegiatan senam. Suasana begitu meriah, penuh keceriaan dan semangat
kebersamaan. Tidak hanya itu, berbagai lomba juga diadakan, dan tentunya ada
banyak hadiah menarik yang menambah semarak acara ini.
Ketika malam menjelang, setelah seluruh lomba usai, kami semua berkumpul
untuk menikmati acara penutup yang sangat ditunggu-tunggu, yaitu pertunjukan
Tari Kecak. Pemuda-pemudi Desa Tinga-Tinga dengan penuh semangat menampilkan
tarian ini, membuat suasana semakin magis dan tak terlupakan. Pertunjukan
berlangsung hingga tengah malam, menutup rangkaian perayaan dengan penuh
kemeriahan dan kebersamaan yang hangat.
Tanggal 18 Agustus menjadi hari yang berkesan bagi kami. Kami memulai
hari dengan menyelesaikan lembar pengesahan untuk laporan KKN, menandai babak
akhir dari perjalanan panjang yang penuh tantangan. Menjelang sore,
masing-masing anggota kembali fokus menyelesaikan laporan KKN mereka, baik
secara individu maupun kelompok. Setiap detail dan pengalaman kami catat dengan
cermat, sebagai bagian dari dokumentasi resmi program ini. Beberapa dari kami
juga memanfaatkan waktu untuk melaksanakan program kerja terakhir, yaitu Proker
Keluarga Asuh. Momen ini menjadi kesempatan terakhir untuk mengucapkan terima
kasih dan perpisahan kepada keluarga yang telah memberikan banyak pengalaman
berharga selama KKN.
Malam harinya, kami berkumpul dalam diskusi untuk memperkuat hubungan yang telah terjalin selama KKN. Diskusi ini tidak hanya tentang evaluasi program, tetapi juga menjadi ajang refleksi, di mana kami berbagi perasaan, cerita, dan kenangan. Hubungan yang terbangun selama KKN ini terasa semakin erat, dan kami sepakat bahwa meskipun program KKN berakhir, persahabatan ini akan terus berlanjut.