Minggu Ketiga (20-25 Juli 2020) “Belajar Dari Rumah Dengan Rumah Belajar, Jadikan Pelajar Tetap Produktif di Masa Pandemi Covid-19”

        Saat ini kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat “Belajar dari Rumah”. Sejak kasus covid-19 terkonfirmasi pertama kali di Indonesia bulan maret 2020, segala kegiatan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan telah diganti dengan kegiatan berbasis daring. Sehingga pembelajaran yang sebelumnya terjadi di ruang kelas dengan tatap muka, kini pindah pada ruang belajar online dengan tatap layar monitor/layar smartphone. Tentu dijumpai banyak kendala maupun kekurangan dalam pembelajaran daring ini, sebab para pelajar maupun pengajar mengalami kesulitan menerapkan dan menyesuaikan diri akibat dari perbedaan latar belakang serta situasi dan kondisi yang bersangkutan. Kita tidak punya pilihan selain beradaptasi dengan situasi ini, tidak ada yang tahu pasti kapan pandemi ini akan berakhir. Belajar dari rumah tentu terdengar seperti tidak efektif sebab kita akan cenderung bermalas-malasan. Namun mengutip kalimat dari Albert Einstein “Life is like riding a bicycle, to keep your balance you must keep moving” bahwa dalam kehidupan, untuk menjaga keseimbangan kita harus tetap begerak, dan bergerak yang dimaksud di sini adalah tetap beraktivitas dan produktif meski hanya dari rumah.
        Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung “Belajar dari Rumah” khususnnya pembelajaran online. Pemerintah telah menanyangkan program belajar dari rumah di saluran televisi nasional (TVRI) dengan materi pelajaran dari setiap jenjang pendidikan, dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA hingga Parenting. Disediakan pula media belajar online berupa web “Rumah Belajar” oleh kemendikbud yang dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh guru, siswa, dan masyarakat secara gratis. Dalam belajar dari rumah ini smartphone dan akses internet menjadi hal yang penting. Namun tidak semua guru dan siswa memiliki smartphone dan akses internet yang baik, sehingga bagi mereka yang sudah memiliki smartphone dan dapat mengakses internet dapat kita sebut punya privilege. Dengan fasilitas yang sudah memadai dan akses belajar yang dipermudah, tetap produktif dalam belajar menjadi sebuah keharusan. Sebab bermalas-malasan akan berbuah penyesalan.

        “Bagiamana caranya jadi pelajar yang tetap produktif di masa pandemi covid-19? Apalagi belajarnya dari rumah aja, rebahan sambil main smartphone buat nge-game ataupun buat buka-tutup social media kadang suka bikin lupa diri” ini adalah permasalahan dari sebagian besar pelajar. That’s why dalam Kuliah Kerja Nyata Mandiri Berbasis Daring (KMbD) saya ingin membantu para pelajar tersebut untuk memberikan solusi atas pemasalahan itu. Yang Pasti solusi utamanya adalah minat, niat/motivasi belajar dari diri sendiri. Niat belajar itu perlu ditumbuhkan dan dikembangkan, jika niat sudah ada tinggal kita eksekusi deh alias langsung praktek belajar. Setelah memberikan motivasi untuk menumbuhkan minat belajar masyarakat sasaran, serta memberikan penjelasan detail mengenai media belajar online Rumah Belajar Kemendikbud di minggu pertama. Saya melanjutkan kegiatan di minggu ketiga ini dengan fokus pada Rumah Belajar, masyarakat sasaran yang berstastus pelajar SMP dalam seminggu ini sudah memanfaatkan fitur-fitur dalam rumah belajar untuk menunjang pembelajaran mereka di rumah. Apalagi mereka sudah mulai memasuki tahun ajaran baru, tentu masih dalam status belajar dari rumah. Belajar dari rumah ini menutut pelajar untuk aktif mencari tahu dan memahami materi pelajaran secara mandiri. Syukurnya dalam Rumah Belajar ada fitur Sumber Belajar yang membantu mereka untuk mencari sumber materi pelajaran yang terpercaya dan lengkap. Tersedia pula latihan soal dan bank soal yang membantu memantapkan proses belajar. Fitur lain berupa kelas maya bahkan laboratorium maya juga tersedia, hal-hal detail lainnya mengenai Rumah Belajar dapat dilihat dalam buku pedoman pemanfaatan Rumah Belajar atau langsung saja mengujungi web Rumah Belajar. Perlu diingat juga bahwa mengakses Rumah Belajar Kemendikbud itu gratis, perlu digaris bawahi gratis. Jadi tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkan fasilitas itu dengan baik. Tapi kuota internet nggak gratis ya, kecuali bagi yang dapat subsidi dari pihak sekolah.

        Jadi, belajar dari rumah dengan Rumah Belajar bisa bikin pelajar produktif nggak sih? Jawabannya, bisa banget. Berdasarkan evaluasi kegiatan yang saya lakukan di minggu ketiga ini. Masyarakat sasaran yang berstatus pelajar, telah memanfaatkan smartphonenya untuk belajar di rumah dengan mengkases media belajar online Rumah Belajar. Mereka lebih banyak mengakses fitur Sumber Belajar sebagai refrensi belajar dan membantu mereka memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru saat kelas online. Kenapa bisa disebut produktif? Itu karena sejak mereka mengakses Rumah Belajar, mereka aktif belajar dan secara mandiri memahami materi pelajaran sehingga dapat mendatangkan/memperoleh ilmu pengetahuan maupun wawasan yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri, dibandingkan hari-hari sebelumnya saat mereka cenderung menggunakan smartphone untuk bermain game atau hanya scroll sosmed. So, meski belajar cuma dari rumah aja, para pelajar tetap mesti semangat dan produktif.


Link Terkait:

Rumah Belajar Kemendikbud: http://belajar/kemdikbud.go.id
Youtube Rumah Belajar : https://www.youtube.com/channel/UCRNtM6c--pQ0pXZ8xht9PLA
Panduan Pemanfaatan Portal Rumah Belajar Kemendukbud: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/uploads/tipe_pelatiha/80c2c010011b10ce0aa1e51a76bbfbd1.pdfved=2ahUKEwjKrM622ezqAhVCX30KHbRhCboQFjA egQIAxAB&usg=AOvVaw06DH73RhIuk6c8nSia-rGp

Sumber Belajar Rumah Belajar: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/SMP/VII/






Tentang Penulis
Anak Agung Sri Putri Mayuni