Pasraman Kilat: Upaya Peningkatan Keterampilan dan Keamanan Diri melalui Pengenalan Keamanan Digital dan Pelestarian Budaya Bali bagi Generasi Muda
- Oleh Putu Restu Junita Narayani
- Wednesday 14/08/2024
- ULARAN, SERIRIT, Kabupaten Buleleng
Dikutip dari situs Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, pasraman kilat adalah bentuk
pembelajaran keagamaan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai religius dan
keterampilan dalam bidang keagamaan. Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua sesi
yaitu materi dan praktik. Pelaksanaan pasraman kilat oleh Mahasiswa KKN
Undiksha di Desa Ularan bertempat di SD Negeri Ularan pada tanggal 11 Agustus
2024 yang ditujukan bagi siswa kelas 5 dan 6 sebanyak 68 siswa. Berikut rincian
pelaksanaan kegiatan pasraman kilat:
Sharing Session Keamanan
Digital
Kegiatan ini dilaksanakan
sebagai upaya pencegahan adanya kejahatan digital yang berpotensi menyerang
anak-anak sebagai resiko atas penggunaan telepon pintar. Materi yang dipaparkan
mencakup pentingnya menjaga akun sosial media dan upaya mencegah peretasan akun
mengingat sebagian besar anak-anak sudah bermain game online sehingga berbagai
iklan maupun tautan yang berbahaya sangat mungkin dijumpai.
Pelatihan Dasar Tari
Kegiatan ini dilaksanakan
sebagai upaya pengenalan dasar tari dan pelestarian tari Bali. Pengenalan dasar
tari meliputi agem, nyeledet, dan tapak sirang pada. Setelah
pemberian dasar tari, siswa perempuan diajak untuk menari Rejang Dewa yang
dicontohkan langsung oleh mahasiswa. Kegiatan ini diharapkan mampu mengenalkan
budaya Bali dan meningkatkan minat untuk menari Bali.
Pembuatan Klangsah
Kegiatan ini dilaksanakan serentak bersama Pelatihan Dasar Tari. Kegiatan ini ditujukan bagi siswa laki-laki sebagai upaya pengenalan klangsah dan manfaatnya. Klangsah merupakan warisan budaya turun temurun yang dipakai oleh masyarakat Bali sebagai penyekat dalam kegiatan upacara atau upakara. Adapun proses pembuatannya yaitu dengan membelah daun kelapa menjadi dua bagian kemudian dilakukan penganyaman. Kegiatan ini diharapkan mampu mengenalkan budaya Bali dan meningkatkan keterampilan dalam membuat sarana upakara Bali.
Pembuatan Canang
Pembuatan canang
dilaksanakan setelah pelatihan dasar tari bagi siswa perempuan. Kegiatan ini mencakup
pemberian cara membuat canang kecil secara langsung menggunakan busung, pisau,
dan semat. Setelah itu, siswa perempuan duduk di ruang kelas 5 secara
berkelompok dan dibimbing untuk membuat canang bersama mahasiswa.
Pembuatan Tipat
Pembuatan tipat khususnya
tipat nasi dilaksanakan setelah pembuatan klangsah bagi siswa laki-laki.
Kegiatan ini mencakup pemberian cara membuat tipat nasi secara langsung
menggunakan busung. Setelah itu, siswa laki-laki duduk di ruang kelas 6 secara
berkelompok dan dibimbing untuk membuat tipat bersama mahasiswa.
Secara keseluruhan,
setiap siswa perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk latihan tari Bali
dan membuat canang kecil sekitar 2-5 biji. Adapun setiap siswa laki-laki juga mendapatkan
kesempatan yang sama untuk membuat tipat nasi sekitar 1-2 biji dan setiap
kelompok laki-laki mendapatkan kesempatan membuat 1 klangsah yang cukup besar.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk melestarikan
budaya Bali dan meningkatkan kualitas diri melalui perlindungan keamanan
digital.