Pelatihan Lanjutan Bersama Masyarakat Sasaran (Siswa) Tahap 3 Sekaligus Pendampingan Secara Luring
- Oleh Luh Siantari
- Sunday 01/08/2021
- Kelompok 130, Kelompok, Kelompok
Kegiatan pelatihan tahap 3 berlangsung secara langsung atau luring dimana siswa datang ke rumah mahasiswa untuk menerima materi dan pelatihan lanjutan serta mendapat pendampingan dari narasumber. Kegiatan berlangsung pada tanggal 24 Juli 2021 dengan durasi waktu pelatihan selama 1 jam dari pukul 11.00-12.00 WITA dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai aturan pemerintah. Sebelum melaksanakan kegiatan pertemuan secara luring, mahasiswa dan masyarakat sasaran (siswa) telah menyetujui kesepakatan untuk melakukan pertemuan secara langsung untuk memudahkan pelatihan. Saat melakukan kegiatan kebetulan siswa baru saja pulang sekolah untuk kegiatan sosialisasi semester baru sehingga siswa memakai pakaian pramuka saat mengikuti pelatihan secara luring. Kegiatan yang dilakukan secara luring ini bertujuan untuk menunjukan secara langsung bagaimana cara membuat dan menjadi host dari sebuah meeting baik dalam Google meet dan Zoom. Selama pelatihan berlangsung siswa banyak berinteraksi dengan mahasiswa dan merespon seluruh penyampaian materi yang diberikan. Rangkaian kegiatan ini menggunakan alat bantu penunjang seperti HP dan laptop, dan pelatihan dibatasi durasinya untuk menghindari kerumunan dan penyebaran virus COVID-19. Selama 1 jam waktu pelatihan, siswa sangat aktif dalam membuat meeting virtual mereka menggunakan HP, karena biasanya yang membuat room pertemuan adalah guru sekaligus host meeting lalu dikirimkan melalui WhatsApp grup agar siswa dapat bergabung, jadi tujuan pelatihan ini diberikan kepada siswa agar siswa paham bagaimana menjadi host dari sebuah room meeting, dan mengatur jalannya pertemuan yang sedang berlangsung sehingga nantinya apabila guru memberikan tugas kepada salah satu siswa yang telah ikut pelatihan, mereka bisa menggunakan cara yang sudah diberikan oleh mahasiswa dan dengan mudah dapat mengoperasikan aplikasi tersebut. Satu hari sebelum kegiatan pelatihan ini berlangsung, mahasiswa telah mengirimkan video sebagai referensi belajar agar siswa siap menerima materi saat pelatihan berlangsung melalui WhatsApp grup.
Masyarakat
sasaran yang hadir dalam kegiatan ini adalah 6 orang dari total keseluruhan
masyarakat sasaran (siswa) berjumlah 7 orang, satu orang sakit sehingga tidak
bisa datang dalam pelatihan ini. Selama kegiatan berlangsung, siswa tidak
banyak mengeluarkan pertanyaan karena penjelasan yang diberikan sangat jelas serta dengan tutor yang diberikan langsung oleh mahasiswa, jadi mereka akan lebih
paham tentang penjelasan yang diberikan, ini juga sekaligus menambah pengetahuan siswa tersebut terkait tata cara penggunaan aplikasi yang baik dan benar.
Kendala yang dihadapi selama pelatihan yaitu, salah satu HP dari siswa yang
mengikuti pelatihan tidak di support oleh aplikasi dikarenakan versi dari HP
siswa tersebut tidak dapat diperbaharui (upgrade) jadi siswa tersebut kesulitan
dalam membuat link Zoom meeting sendiri. Jadi mahasiwa memberikan laptop agar
siswa tetap dapat membuat room meetingnya sendiri dan bergabung dalam room
meeting yang sudah dibuat oleh siswa yang lain. Siswa yang tidak dapat membuat
room meeting di aplikasi Zoom ini memang tidak pernah ikut kelas lewat aplikasi
Zoom, dan kebetulan guru-guru yang mengajar di SMA N 1 Tejakula selaku tempat
siswa bersekolah memang kebanyakan melakukan pertemuan tatap muka menggunakan
Google meet. Kegiatan yang berlangsung selama 1 jam ini juga memberikan akses
yang mudah untuk siswa dapat bertanya mengenai kesulitan akses smartphone
mereka dalam menunjang pembelajaran secara daring, seperti aplikasi yang kadang
log out sendiri karena ketahanan HP yang kurang. Selain pelatihan penggunaan aplikasi
penunjang pembelajarn online (Google Meet, Zoom, WhatsApp, Google Classroom),
mahasiswa juga memberikan sedikit tips dan trik dalam merawat ketahanan HP dari serangan
virus online akibat join situs belajar yang bermasalah untuk mempertahankan
penggunaan HP yang awet dan tidak mudah rusak atau blank saat menggunakan aplikasi berdasarkan pengalaman mahasiswa sendiri.