Pelatihan Lanjutan Tahap 2: Edukasi Mengenal Aplikasi Sebelum Menggunakannya Dalam Proses Pembelajaran Secara Daring
- Oleh Luh Siantari
- Saturday 31/07/2021
- Kelompok 130, Kelompok, Kelompok
Pelatihan
lanjutan tahap 2 dilakukan secara daring mengingat masih diberlakukannya PPKM
daerah Jawa-Bali sehingga seluruh materi ajar dan cara pelatihan dilakukan
melalui google meet. Pertemuan secara virtual berlangsung pada tanggal 19 Juli
2021 dengan durasi waktu kurang lebih 2 jam (11.00-13.00). Masyarakat sasaran
(siswa) diberikan link join oleh mahasiswa untuk dapat bergabung dalam aplikasi
yang sudah disiapkan. Sebelumnya materi telah diberikan melalui WhatsApp grup
yang sudah dirancang Selama proses pelatihan dan pemberian materi berlangsung,
siswa menunjukan antusiasnya dalam mengikuti meeting, terlihat dalam proses
pembelajaran banyak siswa yang aktif dan bertanya terkait penggunaan aplikasi
yang lebih efektif. Mereka cenderung lebih menyukai diskusi online lewat Google
meet/Zoom daripada pemberian materi melalui WhatsApp grup karena dapat secara
langsung bertanya dan mengungkapkan pertanyaan yang ingin mereka tanyakan. Materi
yang mahasiswa rancang untuk pembelajaran dan pelatihan pada sesi ini adalah
materi yang belum diberiakan guru di sekolah terkait fitur dan tata cara yang
baik selama menggunakan aplikasi pendukung pembelajaran online, seperti
pintasan cepat membuat link meet, fitur chat yang bervariasi di WhatsApp grup,
dan aplikasi Zoom yang dapat membuat garis/gambar baik saat menggunakannya
dengan HP atau Laptop. Beberapa siswa mungkin sudah mengetahui hal tersebut, namun
ada juga yang belum tau tentang fitur yang bisa digunakan dalam aplikasi. Dalam
pertemuan daring ini hanya ada 5 orang yang join dari total keseluruhan masyarakat
yang bergabung dalam grup WhatsApp yaitu 7 orang, hal ini dikarenakan kondisi
internet di tempat tinggal siswa yang bermasalah jadi mereka tidak bisa join ke
dalam pertemuan tersebut. Seperti yang diketahui masalah yang sering terjadi
ketika mereka menggunakan Google meet dan Zoom adalah koneksi internet, selain
dapat menghambat dalam menerima materi ini juga sangat berpengaruh pada
kecerdasan siswa tersebut apabila tidak bisa menerima materi pelajaran dengan
baik yang diberikan oleh guru. Namun pemerataan jaringan internet mungkin
sedang diusahakan oleh pemerintah agar tetap dapat melaksanakan pertemuan
secara daring ini.
Selama
pemberian materi dan pelatihan berlangsung, mahasiswa juga memberikan kuis
langsung kepada masyarakat sasaran (siswa) berupa pertanyaan sederhana tentang
fitur-fitur dalam aplikasi. Banyak siswa yang ikut serta menjawab pertanyaan
yang diberikan. Pelatihan semacam ini sangat diperlukan untuk dapat melihat
seberapa kemampuan siswa dalam menyerap materi yang telah diberikan. Jadi siswa
tidak hanya pandai dalam materi atau mengingat tetapi juga dapat mengoperasikan aplikasi secara langsung kegiatan berdasarkan materi yang telah diberikan. Sebelum mengakhiri pertemuan,
seperti biasa ada sesi diskusi dengan masyarakat sasaran (siswa) terkait
kendala dan hal lain yang ingin disampaikan. Siswa lebih banyak memberikan
opini mereka tentang pentingnya pelatihan semacam ini agar mereka juga paham
menggunakan aplikasi sebelum memulai belajar online. Siswa juga mengatakan
bahwa kegiatan seperti ini belum ada di sekolahnya, mereka cenderung belajar
sendiri untuk paham dan tau bagaimana cara menggunakan aplikasi penunjang
pembelajaran daring pada saat ini. Sehingga kegiatan semacam ini menurut siswa
sangat penting. Pertanyaan yang diberikan siswa salah satunya adalah, mengapa
pertemuan/tatap muka secara daring tidak dilaksanakan via WhatsApp saja karena
menurut siswa tersebut penggunaannya gampang dan juga ada fitur video call di
dalamnya. Mahasiswa memberikan jawaban bahwa, kuota peserta dalam pertemuan
melalui WhatsApp tidak akan bisa menampung seluruh siswa yang kurang lebih di dalam
kelas ada 25-30 siswa, dan salah satu fitur yang tidak dimiliki WhatsApp adalah
share screen sehingga tidak bisa menampilkan materi atau slide show secara penuh
kepada siswa saat proses belajar mengajar berlangsung. Ini merupakan pertanyaan
baru yang ditemukan mahasiswa selama melaksanakan pelatihan dengan siswa
tingkat SMA di Tejakula.