PELATIHAN PENGEMBANGAN POLA PIKIR WIRAUSAHA DAN MANAJEMEN KAUANGAN


                Sebelum mulai saya ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa yang akan saya buat sakarang ini. Sekarang saya akan membuat laporang kegiatan KMbD saya pada peroker kedua dan kertiga. Kenapa kedua  dan ketiga? Karena proker kedua dan ketiga ini saling berhubungan dan dijadwal pun saya buat dalam rentang waktu yang sama sehingga laporannya lebih baik saya buat secara bersamaan juga. Selain itu beberapa minggu terakhir saya sedang sibuk-sibuknya sama pekerjaan jadi pembuatan yang bersamaan ini juga dapat meringankan beban hidup saya :D

            Kali ini saya akan membahas mengenai pengembangan pola pikir wirausahan dan manajemen kauangan. Penjelasannyaa sebagai berikut:

PELATIHAN PENGEMBANGAN POLA PIKIR WIRAUSAHA

Pola pikir wirausaha itu adalah pola pikir yang produktif, kreatif, inovatif karena polapikir seperti inilah yang dibutuhkan oleh semua pengusaha untuk menjalankan suatu usaha. Di era pandemi seperti sekarang ini banyak peluang-peluang usaha yang cukup efektif untuk dijalankan maka dari itu saya melakukan sebuah sosialisasi kepada beberapa pengemudi OJOL mengenai peluang-peluang yang ada saat ini. Dengan menumbuhkan pola pikir yang kreatif bagi  para masyarakat sasaran di program ini saya harapkan dapat membangkitkan pikiran-pikiran kreatif dan  inovatif.  Namun dengan adanya peluang-peluang tersebut saja tidak akan cukup jika tidak dibarengi dengan pola pikir yang produktif. Selain memperlihatkan peluang yang ada saat ini saya juga memberikan sebuah motivasi kepada masyarakat sasaran untuk merangsang dan membuka pikiran para masyarakat sasaran dalam program ini

Pada hari sabtu tanggal 18 Juli saya telah melakukan pertemuan dengan para partisipan via zoom untuk membahas mengenai pengembangan pola pikir wirausaha. Pada pertemua tersebut saya memperlihatkan beberapa contoh bahwa pola pikir sangat menentukan keberhasilan dalam sebuah peluang. Salah satunya, sebagai contoh Dua orang salesman dikirim ke Afrika oleh seorang pengusaha sepatu, untuk melihat kemungkinan membuka pabrik sepatu di Afrika. Beberapa hari kemudian salesman pertama menelpon bosnya dan mengatakan: “Percuma kita jauh-jauh buka pabrik sepatu di Afrika, tidak ada satupun orang yang memakai sepatu”. Beberapa jam kemudian salesman kedua menelpon bosnya dan mengatakan: “Ayo segera kita buka pabrik sepatu di Afrika, soalnya disini belum ada yang pakai sepatu, pasti sepatu-sepatu kita akan laku keras”. Dari cerita singkat tersebut terlihat bahwa pola pikir bisa mengubah sebuah keadaan menjadi sebuah peluang tergantung bagaimana kita melihat sebuah situasi. Selain itu saya juga memperihatkan beberapa video yang dapat diakses dari Youtube dengan harapan bisa memberikan motivasi kepada para masyarakat sasaran. 


PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN

Adanya pandemi Covid-19 ini berimbas pada kondisi finansial atau keuangan. Karena, banyak pekerja yang harus dipotong penghasilannya hingga harus kehilangan pekerjaannya. Dengan adanya kondisi yang tidak kita inginkan ini, tentunya mengharuskan kita mengatur keuangan dengan bijak, khususnya untuk masyarakat menengah kebawah. Menyikapi masa pandemi Covid-19 tentunya kita perlu memiliki pengelolaan keuangan yang sedikit berbeda dibandingkan kondisi biasa. Mengutamakan pengeluaran rutin dan pembayaran cicilan dan mengurangi pengeluaran yang konsumtif.

Pada hari sabtu tanggal 25 Juli kemarin saya telah melakukan pertemuan dengan masyarkat sasaran via zoom. Pada pertemuan kemarin itu saya membahas tentang pengelolaan keuangan ketika keadaan finansial memburuk. Pelatihan tersebut saya lakukan dengan memperlihatkan beberapa langkah bijak dalam mengeglola pengeluaran contohnya adalah mengutamakan tagihan rutin seperti cicilan selain itu meniadakan beberapa pengeluaran yang bersifat konsumtif seperti pergi ke salon, hobi dll yang tidak termasuk kebutuhan.

            Saya lihat masyarakat sasaran dalam program ini cukup antusias dalam mengikuti pelatihan ini akan tetapi ada beberapa partisipan yang saya lihat agak enggan jadi saya hanya melibatkan partisipan-partisipan yang berkenan saja. Pada pertemua ini ada enam orang partisipan yang hadir, ini sudah lebih dari cukup bagi saya karena saya sadar setiap orang pasti punya kesibukan masing-masing begitu juga dengan saya sendiri.

            Setelah keggiatan ini, selanjutnya akan dilanjutkan dengan sosialisasi hidup hematdengan melakukan beberapa langkah sederhana. Langkah-langkah yang dimaksud adalah menggandakan keperluan MCK seperti ditergen dan sabun cuci piring. Kegiatan ini akan dilakukan dengan meperlihat kan beberapa video cara menggandakan detergen dan sabun cuci piring tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini tentunya dalam beberapa hari kedepan di minggu ini. 

Tentang Penulis