PELATIHAN PENGEMBANGAN POLA PIKIR WIRAUSAHA DAN MANAJEMEN KAUANGAN
- Oleh I Kadek Agus Dana
- Thursday 30/07/2020
- Kelompok 127, Kelompok, Kelompok
Sebelum
mulai saya ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa yang akan saya buat sakarang
ini. Sekarang saya akan membuat laporang kegiatan KMbD saya pada peroker kedua dan
kertiga. Kenapa kedua dan ketiga? Karena
proker kedua dan ketiga ini saling berhubungan dan dijadwal pun saya buat dalam
rentang waktu yang sama sehingga laporannya lebih baik saya buat secara bersamaan
juga. Selain itu beberapa minggu terakhir saya sedang sibuk-sibuknya sama
pekerjaan jadi pembuatan yang bersamaan ini juga dapat meringankan beban hidup
saya :D
Kali ini saya akan membahas mengenai pengembangan pola pikir wirausahan dan manajemen kauangan. Penjelasannyaa sebagai berikut:
PELATIHAN PENGEMBANGAN POLA PIKIR WIRAUSAHA
Pola pikir wirausaha itu adalah pola pikir yang
produktif, kreatif, inovatif karena polapikir seperti inilah yang
dibutuhkan oleh semua pengusaha untuk menjalankan suatu usaha. Di era pandemi
seperti sekarang ini banyak peluang-peluang usaha yang cukup efektif untuk
dijalankan maka dari itu saya melakukan sebuah sosialisasi kepada beberapa pengemudi
OJOL mengenai peluang-peluang yang ada saat ini. Dengan menumbuhkan pola pikir
yang kreatif bagi para masyarakat
sasaran di program ini saya harapkan dapat membangkitkan pikiran-pikiran
kreatif dan inovatif. Namun dengan adanya peluang-peluang tersebut
saja tidak akan cukup jika tidak dibarengi dengan pola pikir yang produktif.
Selain memperlihatkan peluang yang ada saat ini saya juga memberikan sebuah
motivasi kepada masyarakat sasaran untuk merangsang dan membuka pikiran para
masyarakat sasaran dalam program ini
Pada hari sabtu tanggal 18 Juli saya telah melakukan pertemuan dengan para partisipan via zoom untuk membahas mengenai pengembangan pola pikir wirausaha. Pada pertemua tersebut saya memperlihatkan beberapa contoh bahwa pola pikir sangat menentukan keberhasilan dalam sebuah peluang. Salah satunya, sebagai contoh Dua orang salesman dikirim ke Afrika oleh seorang pengusaha sepatu, untuk melihat kemungkinan membuka pabrik sepatu di Afrika. Beberapa hari kemudian salesman pertama menelpon bosnya dan mengatakan: “Percuma kita jauh-jauh buka pabrik sepatu di Afrika, tidak ada satupun orang yang memakai sepatu”. Beberapa jam kemudian salesman kedua menelpon bosnya dan mengatakan: “Ayo segera kita buka pabrik sepatu di Afrika, soalnya disini belum ada yang pakai sepatu, pasti sepatu-sepatu kita akan laku keras”. Dari cerita singkat tersebut terlihat bahwa pola pikir bisa mengubah sebuah keadaan menjadi sebuah peluang tergantung bagaimana kita melihat sebuah situasi. Selain itu saya juga memperihatkan beberapa video yang dapat diakses dari Youtube dengan harapan bisa memberikan motivasi kepada para masyarakat sasaran.
PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN
Adanya pandemi Covid-19 ini berimbas pada kondisi finansial atau keuangan. Karena, banyak pekerja yang harus dipotong penghasilannya hingga harus kehilangan pekerjaannya. Dengan adanya kondisi yang tidak kita inginkan ini, tentunya mengharuskan kita mengatur keuangan dengan bijak, khususnya untuk masyarakat menengah kebawah. Menyikapi masa pandemi Covid-19 tentunya kita perlu memiliki pengelolaan keuangan yang sedikit berbeda dibandingkan kondisi biasa. Mengutamakan pengeluaran rutin dan pembayaran cicilan dan mengurangi pengeluaran yang konsumtif.
Pada hari sabtu tanggal 25 Juli kemarin saya telah melakukan pertemuan dengan masyarkat sasaran via zoom. Pada pertemuan kemarin itu saya membahas tentang pengelolaan keuangan ketika keadaan finansial memburuk. Pelatihan tersebut saya lakukan dengan memperlihatkan beberapa langkah bijak dalam mengeglola pengeluaran contohnya adalah mengutamakan tagihan rutin seperti cicilan selain itu meniadakan beberapa pengeluaran yang bersifat konsumtif seperti pergi ke salon, hobi dll yang tidak termasuk kebutuhan.
Saya lihat masyarakat sasaran dalam
program ini cukup antusias dalam mengikuti pelatihan ini akan tetapi ada
beberapa partisipan yang saya lihat agak enggan jadi saya hanya melibatkan
partisipan-partisipan yang berkenan saja. Pada pertemua ini ada enam orang
partisipan yang hadir, ini sudah lebih dari cukup bagi saya karena saya sadar setiap
orang pasti punya kesibukan masing-masing begitu juga dengan saya sendiri.
Setelah keggiatan ini, selanjutnya
akan dilanjutkan dengan sosialisasi hidup hematdengan melakukan beberapa langkah
sederhana. Langkah-langkah yang dimaksud adalah menggandakan keperluan MCK
seperti ditergen dan sabun cuci piring. Kegiatan ini akan dilakukan dengan
meperlihat kan beberapa video cara menggandakan detergen dan sabun cuci piring
tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini tentunya dalam beberapa hari kedepan di minggu
ini.