Pemberian materi umum kepada masyarakat sasaran

A.      Pengertian Manajemen Keuangan Pribadi

Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya (money) dari unit individual / rumah tangga (Gitman 2002). Manajemen keuangan pribadi sangatlah penting dalam mendukung mewujudkan tujuan-tujuan individu. Dengan melakukan pengelolaan terhadap keuangan pribadi, maka tiap individu tahu akan tujuan yang ingin dicapai, dan memanfaatkan pengelolaan sumber daya keuangan secara optimal untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen keuangan pribadi mencakup dua unsur yakni pengetahuan akan keuangan dan seni dalam mengelola. Mengapa seni dalam mengelola itu menjadi sesuatu yang juga penting? Karena kegiatan mengelola (pengelolaan) membutuhkan kedisiplinan dan menentukan prioritas yang berasal dari pengontrolan diri. Pengontrolan diri akan membantu anda untuk tetap bertahan pada prinsip manajemen, yakni efesiensi dan efektifitas. Efesiensi, yakni menggunakan sumber-sumber dana secara optimal untuk pencapaian tujuan manajemen keuangan pribadi. Sedangkan efektifitas merujuk pada manajemen keuangan pribadi menuju pada tujuan yang tepat.

B.       Fungsi Manajemen Keuangan Pribadi

1.         Sebagai Perencanaan Keuangan

Pengelolaan keuangan dibangun di atas fondasi tujuan keuangan yang telah Anda ditentukan sebelumnya. Namun, apa pun tujuan keuangan yang ingin dicapai, semua butuh perencanaan keuangan yang matang. Manajemen keuangan membantu Anda untuk mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan memiliki rencana keuangan yang bagus, kesempatan untuk mewujudkan tujuan keuangan juga semakin besar.

2.         Sebagai Perencanaan Anggaran

Berbeda dengan perencanaan keuangan, perencanaan anggaran berfokus pada rencana pemanfaatan uang atau aset yang dimiliki. Bagaimana memanfaatkan kekayaan untuk mendapatkan kekayaan lebih adalah tujuan dari perencanaan ini. Dalam menyusun rencana anggaran, tidak jarang ada perencanaan yang berkaitan dengan bisnis sampingan yang sedang dijalankan. Dengan perencanaan anggaran, Anda dapat memaksimalkan pemanfaatan dana yang tersedia, khususnya untuk hal-hal yang bersifat produktif.

 

3.         Sebagai Pengendali Keuangan

Rencana keuangan dan rencana anggaran adalah panduan untuk mengelola uang yang dimiliki. Setelah menjalankan rencana yang telah dibuat, evaluasi pelaksanaan juga harus dilakukan. Dengan melakukan evaluasi, Anda bisa mengontrol keuangan dari pengeluaran yang tidak diperlukan sekaligus memantau efektivitas pemanfaatan dana yang dimiliki.

4.         Sebagai Pemeriksaan Keuangan

Meski sudah memiliki rencana keuangan dan rencana anggaran, bukan berarti tidak ada peluang untuk penyimpangan. Tidak jarang, rencana yang telah dibuat tidak benar-benar dilaksanakan. Pengeluaran yang sebenarnya dihindari justru bisa dilakukan. Dengan melakukan pemeriksaan keuangan, hal-hal seperti ini bisa dideteksi lebih dini. Karenanya, langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan juga dapat dilakukan lebih cepat.

5.         Sebagai Pelaporan Keuangan

Setiap pemasukan dan pengeluaran harus dicatat. Semua itu terangkum dalam laporan keuangan. Selain sebagai catatan, laporan keuangan juga bisa digunakan sebagai bahan evaluasi. Berangkat dari sini, rencana keuangan dan rencana anggaran yang lebih baik juga dapat dibuat.

C.      Mengelola Keuangan Pribadi

Selanjutnya akan dibahas bagaimana mengelola keuangan pribadi dari empat ranah menurut Warsono (2010), yaitu:

1.         Penggunaan dana

Pengalokasian dana haruslah berdasarkan prioritas. Skala prioritas dibuat berdasarkan kebutuhan yang anda perlukan, namun harus memperhatikan presentase sehingga penggunaan dana tidak habis digunakan untuk konsumsi sehari-hari saja. Presentasi pengalokasian dana yakni 70% dapat digunakan untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari, 20% untuk ditabung, dan 10% investasi. Karena 70% digunakan untuk konsumsi sehari-hari, maka diperlukan ketelitian dalam menghitung kebutuhan pribadi dalam keseharian, seperti makan, minum, rekreasi, kos, dan lainnya yang membantu anda pada tujuan pribadi. 70% ini haruslah tepat dan tidak berlebihan. 20% yang ditabung berguna untuk kebutuhan mendesak ataupun jika tidak digunakan, suatu saat dapat dipakai sebagai modal investasi. 10% yang digunakan untuk investasi dapat direncanakan dengan matang, sehingga investasi tersebut dapat mendatangkan keuntungan dimasa mendatang. Memang sangat kecil presentase untuk investasi, dikarenakan kebutuhan investasi bukanlah sesuatu yang utama dalam pengelolaan keuangan pribadi. 10% tersebut tidaklah langsung diinvestasikan jika anda memiliki rencana bisnis yang besar, namun dapat ditabung dulu sebagai tabungan modal investasi. Perlu diingat, bahwa untuk berinvestasi dibutuhkan perencanaan yang matang.

2.         Penentuan sumber dana

Seseorang harus mampu mengetahui dan menentukan sumber dana, seperti gaji yang didapatkan setiap bulannya. Selain itu seseorang juga dapat menentukan sumber dananya sendiri. Sumber dana dapat juga diciptakan dari berbagai usaha. Dengan mampu menentukan sumber dana, maka seseorang mengetahui dan mencari sumber dana alternatif lain sebagai sumber pemasukan keuangan untuk dikelola.

3.         Manajemen resiko

Selanjutnya seseorang juga harus memiliki proteksi yang baik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak tertuga. Kejadian-kejadian tidak terduga itu seperti sakit, kebutuhan mendesak dan lainnya. Hal yang sering dilakukan dalam melakukan proteksi tersebut adalah dengan mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan manajemen resiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan dihadapi.

4.         Perencanaan masa depan

Masa depan merupakan hal yang akan dituju oleh setiap orang, untuk itu dibutuhkan suatu rencana yang matang dalam keuangan dalam menyongsong saat tersebut. Dengan merencanakan masa depan, maka anda juga menganalisa kebutuhan-kebutuhan dimasa depan, sehingga anda dapat menyiapkan investasi dari saat ini.


A.      Pengertian Manajemen

Banyak dampak buruk yang terjadi di sektor bisnis global dan nasional akibat pandemi Covid-19. Menurut Kemenkop (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) menyatakan secara umum 56% UMKM mengelami penurunan penjualan. Pemerintah tidak tinggal diam dan telah melahirkan sejumlah stimulus untuk memastikan kegiatan ekonomi tetap berjalan. Namun, hal itu hanya bersifat sementara. Para pengusaha perlu bergerak cepat dan adaptatif dalam menanggapi kondisi yang ada. Solusi terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan membuat strategi manajemen bisnis yang baru sebagai langkah adaptasi. Namun sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu manajemen.

Manajemen adalah proses pengorganisasian, pengkoordinasian, perencanaan, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif yang dimaksud disini berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, ssedangkan efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Menurut teori dari George R. Terry, yang mengatakan bahwa manajemen keuangan itu memiliki 4 kegiatan yang dikenal dengan singkatan POAC yaitu:

1.         Planning (Perencanaan)

Perencanaan merupakan susunan lagkah-langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi. Beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan, yaitu menetapkan target/tujuan bisnis dab menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

2.         Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian merupakan pengaturan dalam sumber daya manusia dan sumber daya fisik lainnya yang dimiliki perusahaan untuk melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya. Aktivitas pengorganisasian ini dapat berupa penetapan struktur organisasi, pengalokasian sumber daya, dan penetapan prosedur yang dibutuhkan.

3.         Actuating (Penggerakan)

Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating merupakan implementasi rencana.

 

4.         Controlling (Pengawasan)

Controlling merupakan fungsi pengawasan yang dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan sudah direncanakan, diorganisasikan, dan diterapkan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Aktivitas pengawasan meliputi pengukuranr kinerja dan melakukan perbaikan jika terdapat kesalahan atau penyimpangan.

Dalam penyusunan manajemen keuangan tidak boleh asal membuat, karena harus melewati beberapa prosedur yang telah ditetapkan. Maka itulah alasannya mengapa suatu perusahaan sangat memerlukan prinsip POAC tujuannya agar perusahaan tersebut benar-benar bisa dikelola dengan baik.

B.       Macam-macam Manejemen

1.         Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pemeriksaan, penganggaran, pengelolaan, pencarian, pengendalian dan juga penyimpanan dana yang dimiliki perusahaan atau organisasi. Semua pihak yang terlibat didalam manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk memastikan kegiatan usaha yang dijalankan dapat mencapai tujuan secara ekonomis dan menghasilkan profit.

2.         Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan perusahaan yang menjadi ujung tombak perusahaan untuk bertahan dan juga berkembang serta mendapatkan keuntungan. Manajemen pemasaran dapat di defiisikan sebagai proses penetapan tujuan pemasaran sebuah organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan juga peluang pasar. Hal yang harus di pertimbangkan adalah perencanaan dan juga pelaksanaan untuk mencapai tujuan serta mengukur pencapaiannya. Manajemen pemasaran juga berkaitan tentang komunikasi pemasaran, kebijakan harga, memprediksi penjualan, statistik bisnis serta manajemen pembelian dan penjualan.

3.         Manajemen Produksi

Biasanya manajemen produksi berkaitan dengan pengambil keputusan yang berkaitan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Salah satu keberhasilan perusahaan untuk memenangkan persaingan bisnis adalah kemampuan membuat standar dan sistem produksi yang efektif dan efisien. Dalam merancang sistem produksi yang efektif dan efisien mereka harus memperhatikan pilihan bahan baku, tempat produksi hingga hasil akhir produk yang dihasilakan. Aktivitas produksi yang buruk dapat menjadi penyebab menumpuknya persediaan sehingga mengakibatkan perusahaan mengalami pembororosan.

4.         Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber Daya Manusia (MSDM) adalah cabang dari ilmu manajemen yang mempelajari tentang cara mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja (sumber daya) yang dimiliki individu secara efektif dan efisien serta digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan. Manajemen SDM berkaitan dengan pengelolaan seluruh sumber daya manusia agar dapat bekerja dengan kualitas yang baik dan produktif.

5.         Manajemen Informasi

Manajemen informasi dapat di artikan sebagai pengelolaan data yang di dalamnya terdiri dari proses mencari, menyusun, proses klasifikasi serta memperlihatkan semua data yang terkait dengan kegiatan perusahaan. Dengan informasi yang di sajikan tersebut dapat dijadikan sebagai landasan untuk mengambil keputusan oleh manajemen. Manajemen informasi juga dapat diartikan sebagai perencanaan bagian dari pengendalian internal sebuah bisnis yang terdiri dari dokumen, teknologi, manusia

6.         Manajemen Strategi

Manajemen strategis adalah seni atau ilmu penyusunan, penerapan, mengimplementasikan dan pengevaluasian keputusan lintas fungsional sehingga memungkinkan organisasi mencapai tujuan (David, 2011:6).

Fokus dari manajemen strategi adalah pada proses penetapan tujuan perusahaan (organisasi), pengembangan kebijakan, perencanaan serta alokasi sumber daya untuk merealisasikan semua kebijakan serta merencanakan pencapaian tujuan perusahaan (organisasi). Manajemen strategi merupakan kombinasi dari kegiatan dari seluruh bagian fungsional sebuah bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan.

 

7.         Manajemen Operasi

Manajemen operasi merupakan wilayah bisnis yang hanya memiliki fokus pada proses produksi serta memastikan pemeliharaan dan perkembangan dapat berlangsung secara efisien dan efektif. Jadi manajer operasi memiliki tanggung jawab untuk mengelolal proses pengubahan input (material, tenaga kerja serta energi) menjadi output (barang atau jasa).


Tentang Penulis