Pemberian materi umum kepada masyarakat sasaran
- Oleh Komang Agnes Suantari
- Monday 13/07/2020
- Kelompok 214, Kelompok, Kelompok
A.
Pengertian
Manajemen Keuangan Pribadi
Manajemen keuangan
pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya (money) dari unit individual
/ rumah tangga (Gitman 2002). Manajemen keuangan pribadi sangatlah penting
dalam mendukung mewujudkan tujuan-tujuan individu. Dengan melakukan pengelolaan
terhadap keuangan pribadi, maka tiap individu tahu akan tujuan yang ingin
dicapai, dan memanfaatkan pengelolaan sumber daya keuangan secara optimal untuk
mencapai tujuan tersebut. Manajemen keuangan pribadi mencakup dua unsur yakni
pengetahuan akan keuangan dan seni dalam mengelola. Mengapa seni dalam
mengelola itu menjadi sesuatu yang juga penting? Karena kegiatan mengelola
(pengelolaan) membutuhkan kedisiplinan dan menentukan prioritas yang berasal
dari pengontrolan diri. Pengontrolan diri akan membantu anda untuk tetap
bertahan pada prinsip manajemen, yakni efesiensi dan efektifitas. Efesiensi,
yakni menggunakan sumber-sumber dana secara optimal untuk pencapaian tujuan
manajemen keuangan pribadi. Sedangkan efektifitas merujuk pada manajemen
keuangan pribadi menuju pada tujuan yang tepat.
B.
Fungsi
Manajemen Keuangan Pribadi
1.
Sebagai Perencanaan Keuangan
Pengelolaan keuangan
dibangun di atas fondasi tujuan keuangan yang telah Anda ditentukan sebelumnya.
Namun, apa pun tujuan keuangan yang ingin dicapai, semua butuh perencanaan
keuangan yang matang. Manajemen keuangan membantu Anda untuk mengetahui apa
saja yang perlu dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dengan memiliki rencana keuangan yang bagus, kesempatan untuk mewujudkan tujuan
keuangan juga semakin besar.
2.
Sebagai Perencanaan Anggaran
Berbeda dengan
perencanaan keuangan, perencanaan anggaran berfokus pada rencana pemanfaatan
uang atau aset yang dimiliki. Bagaimana memanfaatkan kekayaan untuk mendapatkan
kekayaan lebih adalah tujuan dari perencanaan ini. Dalam menyusun rencana
anggaran, tidak jarang ada perencanaan yang berkaitan dengan bisnis sampingan
yang sedang dijalankan. Dengan perencanaan anggaran, Anda dapat memaksimalkan
pemanfaatan dana yang tersedia, khususnya untuk hal-hal yang bersifat
produktif.
3.
Sebagai Pengendali Keuangan
Rencana keuangan dan
rencana anggaran adalah panduan untuk mengelola uang yang dimiliki. Setelah
menjalankan rencana yang telah dibuat, evaluasi pelaksanaan juga harus dilakukan.
Dengan melakukan evaluasi, Anda bisa mengontrol keuangan dari pengeluaran yang
tidak diperlukan sekaligus memantau efektivitas pemanfaatan dana yang dimiliki.
4.
Sebagai Pemeriksaan Keuangan
Meski sudah memiliki
rencana keuangan dan rencana anggaran, bukan berarti tidak ada peluang untuk
penyimpangan. Tidak jarang, rencana yang telah dibuat tidak benar-benar
dilaksanakan. Pengeluaran yang sebenarnya dihindari justru bisa dilakukan. Dengan
melakukan pemeriksaan keuangan, hal-hal seperti ini bisa dideteksi lebih dini.
Karenanya, langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan
juga dapat dilakukan lebih cepat.
5.
Sebagai Pelaporan Keuangan
Setiap pemasukan dan
pengeluaran harus dicatat. Semua itu terangkum dalam laporan keuangan. Selain
sebagai catatan, laporan keuangan juga bisa digunakan sebagai bahan evaluasi.
Berangkat dari sini, rencana keuangan dan rencana anggaran yang lebih baik juga
dapat dibuat.
C.
Mengelola
Keuangan Pribadi
Selanjutnya akan dibahas bagaimana
mengelola keuangan pribadi dari empat ranah menurut Warsono (2010), yaitu:
1.
Penggunaan dana
Pengalokasian dana
haruslah berdasarkan prioritas. Skala prioritas dibuat berdasarkan kebutuhan
yang anda perlukan, namun harus memperhatikan presentase sehingga penggunaan
dana tidak habis digunakan untuk konsumsi sehari-hari saja. Presentasi
pengalokasian dana yakni 70% dapat digunakan untuk pemenuhan konsumsi
sehari-hari, 20% untuk ditabung, dan 10% investasi. Karena 70% digunakan untuk
konsumsi sehari-hari, maka diperlukan ketelitian dalam menghitung kebutuhan
pribadi dalam keseharian, seperti makan, minum, rekreasi, kos, dan lainnya yang
membantu anda pada tujuan pribadi. 70% ini haruslah tepat dan tidak berlebihan.
20% yang ditabung berguna untuk kebutuhan mendesak ataupun jika tidak digunakan,
suatu saat dapat dipakai sebagai modal investasi. 10% yang digunakan untuk
investasi dapat direncanakan dengan matang, sehingga investasi tersebut dapat
mendatangkan keuntungan dimasa mendatang. Memang sangat kecil presentase untuk
investasi, dikarenakan kebutuhan investasi bukanlah sesuatu yang utama dalam
pengelolaan keuangan pribadi. 10% tersebut tidaklah langsung diinvestasikan
jika anda memiliki rencana bisnis yang besar, namun dapat ditabung dulu sebagai
tabungan modal investasi. Perlu diingat, bahwa untuk berinvestasi dibutuhkan
perencanaan yang matang.
2.
Penentuan sumber dana
Seseorang harus mampu
mengetahui dan menentukan sumber dana, seperti gaji yang didapatkan setiap
bulannya. Selain itu seseorang juga dapat menentukan sumber dananya sendiri.
Sumber dana dapat juga diciptakan dari berbagai usaha. Dengan mampu menentukan
sumber dana, maka seseorang mengetahui dan mencari sumber dana alternatif lain
sebagai sumber pemasukan keuangan untuk dikelola.
3.
Manajemen resiko
Selanjutnya seseorang juga
harus memiliki proteksi yang baik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang
tidak tertuga. Kejadian-kejadian tidak terduga itu seperti sakit, kebutuhan
mendesak dan lainnya. Hal yang sering dilakukan dalam melakukan proteksi
tersebut adalah dengan mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan manajemen
resiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan
dihadapi.
4.
Perencanaan masa depan
Masa depan merupakan hal yang akan dituju oleh setiap orang, untuk itu dibutuhkan suatu rencana yang matang dalam keuangan dalam menyongsong saat tersebut. Dengan merencanakan masa depan, maka anda juga menganalisa kebutuhan-kebutuhan dimasa depan, sehingga anda dapat menyiapkan investasi dari saat ini.
A.
Pengertian
Manajemen
Banyak dampak buruk yang terjadi di
sektor bisnis global dan nasional akibat pandemi Covid-19. Menurut Kemenkop
(Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) menyatakan secara umum 56% UMKM
mengelami penurunan penjualan. Pemerintah tidak tinggal diam dan telah
melahirkan sejumlah stimulus untuk memastikan kegiatan ekonomi tetap berjalan.
Namun, hal itu hanya bersifat sementara. Para pengusaha perlu bergerak cepat
dan adaptatif dalam menanggapi kondisi yang ada. Solusi terbaik yang bisa
dilakukan adalah dengan membuat strategi manajemen bisnis yang baru sebagai
langkah adaptasi. Namun sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa
itu manajemen.
Manajemen adalah proses
pengorganisasian, pengkoordinasian, perencanaan, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif yang dimaksud disini
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, ssedangkan
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,
dan sesuai dengan jadwal. Menurut teori dari George R. Terry, yang mengatakan
bahwa manajemen keuangan itu memiliki 4 kegiatan yang dikenal dengan singkatan
POAC yaitu:
1.
Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan
susunan lagkah-langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan
organisasi. Beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan, yaitu menetapkan
target/tujuan bisnis dab menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
2.
Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian
merupakan pengaturan dalam sumber daya manusia dan sumber daya fisik lainnya
yang dimiliki perusahaan untuk melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Aktivitas pengorganisasian ini dapat berupa penetapan struktur
organisasi, pengalokasian sumber daya, dan penetapan prosedur yang dibutuhkan.
3.
Actuating (Penggerakan)
Actuating adalah peran
manajer untuk mengarahkan pekerja sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating
merupakan implementasi rencana.
4.
Controlling (Pengawasan)
Controlling merupakan
fungsi pengawasan yang dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian
kegiatan sudah direncanakan, diorganisasikan, dan diterapkan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan. Aktivitas pengawasan meliputi pengukuranr
kinerja dan melakukan perbaikan jika terdapat kesalahan atau penyimpangan.
Dalam penyusunan
manajemen keuangan tidak boleh asal membuat, karena harus melewati beberapa
prosedur yang telah ditetapkan. Maka itulah alasannya mengapa suatu perusahaan
sangat memerlukan prinsip POAC tujuannya agar perusahaan tersebut benar-benar
bisa dikelola dengan baik.
B.
Macam-macam
Manejemen
1.
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan
dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pemeriksaan, penganggaran,
pengelolaan, pencarian, pengendalian dan juga penyimpanan dana yang dimiliki perusahaan
atau organisasi. Semua pihak yang terlibat didalam manajemen keuangan memiliki
tanggung jawab untuk memastikan kegiatan usaha yang dijalankan dapat mencapai
tujuan secara ekonomis dan menghasilkan profit.
2.
Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan
perusahaan yang menjadi ujung tombak perusahaan untuk bertahan dan juga
berkembang serta mendapatkan keuntungan. Manajemen pemasaran dapat di
defiisikan sebagai proses penetapan tujuan pemasaran sebuah organisasi dengan
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan juga peluang pasar. Hal yang
harus di pertimbangkan adalah perencanaan dan juga pelaksanaan untuk mencapai
tujuan serta mengukur pencapaiannya. Manajemen pemasaran juga berkaitan tentang
komunikasi pemasaran, kebijakan harga, memprediksi penjualan, statistik bisnis
serta manajemen pembelian dan penjualan.
3.
Manajemen Produksi
Biasanya manajemen
produksi berkaitan dengan pengambil keputusan yang berkaitan dengan proses
produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Salah satu keberhasilan
perusahaan untuk memenangkan persaingan bisnis adalah kemampuan membuat standar
dan sistem produksi yang efektif dan efisien. Dalam merancang sistem produksi
yang efektif dan efisien mereka harus memperhatikan pilihan bahan baku, tempat
produksi hingga hasil akhir produk yang dihasilakan. Aktivitas produksi yang
buruk dapat menjadi penyebab menumpuknya persediaan sehingga mengakibatkan
perusahaan mengalami pembororosan.
4.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber Daya
Manusia (MSDM) adalah cabang dari ilmu manajemen yang mempelajari tentang cara
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja (sumber daya) yang dimiliki individu
secara efektif dan efisien serta digunakan secara maksimal untuk mencapai
tujuan. Manajemen SDM berkaitan dengan pengelolaan seluruh sumber daya manusia
agar dapat bekerja dengan kualitas yang baik dan produktif.
5.
Manajemen Informasi
Manajemen informasi
dapat di artikan sebagai pengelolaan data yang di dalamnya terdiri dari proses
mencari, menyusun, proses klasifikasi serta memperlihatkan semua data yang
terkait dengan kegiatan perusahaan. Dengan informasi yang di sajikan tersebut
dapat dijadikan sebagai landasan untuk mengambil keputusan oleh manajemen. Manajemen
informasi juga dapat diartikan sebagai perencanaan bagian dari pengendalian
internal sebuah bisnis yang terdiri dari dokumen, teknologi, manusia
6.
Manajemen Strategi
Manajemen strategis
adalah seni atau ilmu penyusunan, penerapan, mengimplementasikan dan
pengevaluasian keputusan lintas fungsional sehingga memungkinkan organisasi
mencapai tujuan (David, 2011:6).
Fokus dari manajemen
strategi adalah pada proses penetapan tujuan perusahaan (organisasi),
pengembangan kebijakan, perencanaan serta alokasi sumber daya untuk
merealisasikan semua kebijakan serta merencanakan pencapaian tujuan perusahaan
(organisasi). Manajemen strategi merupakan kombinasi dari kegiatan dari seluruh
bagian fungsional sebuah bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan.
7.
Manajemen Operasi
Manajemen operasi
merupakan wilayah bisnis yang hanya memiliki fokus pada proses produksi serta
memastikan pemeliharaan dan perkembangan dapat berlangsung secara efisien dan
efektif. Jadi manajer operasi memiliki tanggung jawab untuk mengelolal proses
pengubahan input (material, tenaga kerja serta energi) menjadi output (barang
atau jasa).