Pemberian sosialisasi mengenai dampak ekonomi yang disebabkan oleh Covid19 bagi keluarga

    Sosialiasa mengenai dampak ekonomi yang disebabkan oleh Covid19 bagi keluarga yang dilaksanakan 2 hari yaitu pada hari Senin dan Selasa 13 s.d 14 Juli 2020.

     Berdasarkan data dari situs worldometer per 5 Mei 2020, penderita positif virus Corona di dunia sudah mencapai 3,669 juta dengan jumlah yang meninggal 253,183 dan yang sembuh 1,210 juta.

       Jumlah penderita terbanyak ada di Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Inggris dan Perancis. Sementara jumlah yang meninggal terbanyak berturut-turut adalah Amerika Serikat, Italia, Inggris, Spanyol dan Perancis.

         Walalupun jumlah yang sembuh sudah semakin banyak daripada yang meninggal, namun tren jumlah penderita dan yang meninggal belum menunjukkan penurunan. Begitu juga di Indonesia.

     Berdasarkan data per 5 Mei 2020 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, total jumlah penderita positif corona di Indonesia mencapai 12.071 orang. Jumlah ini bertambah sebanyak 484 orang dari hari sebelumnya. Jumlah kasus baru ini juga yang tertinggi sejak 2 Maret 2020.

    Dampak wabah Covid-19 kepada perekonomian dunia juga sangat dahsyat. Pada triwulan pertama 2020 ini pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara mitra dagang Indonesia tumbuh negatif: Singapura -2.2, Hongkong -8,9, Uni Eropa -2,7 dan China mengalami penurunan sampai minus 6,8.

    Berdasarkan pertumbuhan year-on-year, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2020 terbesar pada sektor informasi dan komunikasi sebesar 0,53 persen.

    Hal ini wajar mengingat dengan adanya anjuran untuk tidak keluar rumah maka banyak orang mengakses pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui teknologi informasi. Seiring hal tersebut, volume penjualan listrik PLN ke rumah tangga meningkat.

      Kita menyadari bahwa penyebaran Covid-19 yang begitu cepat dan massif telah menggerus sendi-sendi perekonomian nasional, aktifitas usaha turun signifikan, perputaran uang menyusut. Ekonomi keluarga pun tak luput dari dampak pandemi ini. Dengan diterapkannya peraturan sosial distencing/ pembatasan sosial dan peraturan untuk bekerja dirumah saja untuk memutusakan penyebaran virus covid-19 ini.

   Masyarakat tidak hanya dihadapi akan ketakutakan akan penyakit ini akan tetapi juga sangat khawatir akan keuangan keluarga yang tidak memadai untuk menjamin hidup dimasa pandemi ini karena tidak mengetahui sampai kapan penyakit ini akan hilang. Dibawah ini adalah persoalan yang di hadapi masyarakat sasaran selama pandemi ini :

  1. Menurunnya penghasilan keluarga
  2. Pengeluaran tambahan untuk biaya kesehatan dan Kuota internet
  3. Tidak adanya cadangan dana untuk menopang rumah tangga saat terjadinya pandemi seperti ini.

    Saya menyadari bahwa materi yang saya sampaikan masih memiliki kekurangan meskipun begitu semoga informasi yang disampaikan bisa memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi kita semu.



Tentang Penulis