Pembuatan Grup WhatsApp, Inovasi Menu Baru Berbahan Dasar Singkong untuk Usaha Catering, dan Wawancara Kendala Bisnis Laundry Rumahan pada Masyarakat Sasaran di Perumahan Mandung V, Kerambitan, Tabanan.

        Dalam minggu pertama pelaksanaan KKNbD, penulis melaksanakan 3 rancangan kerja yang berbeda. Untuk mencapai kesuksesan hasil KKNbD ini, penulis pada hari Selasa, 6 Juli 2021 pukul 14.30 – 15.00 WITA melakukan pembuatan grup WhatsApp. Pembuatan grup WhatsApp ditujukan untuk mempermudah komunikasi antar penulis dengan masyarakat sasaran. Dari 6 masyarakat sasaran, hanya 1 orang yang tidak bisa bergabung di grup WhatsApp karena handphone yang tidak mendukung. Namun hal ini bukanlah kendala besar mengingat pelaksanaan program KKNbD kedepannya tidak akan 100% hanya melalui WhatsApp saja. Pembuatan grup dan komunikasi dengan masyarakat sasaran hanya berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Kendati demikian, terlihat semangat masyarakat sasaran yang mendukung kegiatan KKNbD yang dilakukan untuk proses pemasaran produk menggunakan sosial media. Semangat mereka terlihat dari antusiasme dalam pengiriman video proses memasak dalam usaha catering rumahan yang yang nyaris gulung tikar. Selain membantu pemsaran produk usaha catering rumahan, penulis juga nantinya akan membantu memasarkan bisnis jasa laundry rumahan.

        Keesokan harinya pada hari Rabu, 7 Juli 2021 pukul 13.00 – 16.00 WITA, penulis mengunjungi rumah masyarakat sasaran yang memiliki usaha catering rumahan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada. Demi mewujudkan tujuan penulis untuk lebih mengakrabkan diri dengan masyarakat sasaran usaha catering rumahan dan lebih mengetahui potensi bisnis catering ini, penulis memberikan inovasi menu baru (tentunya ide dan proses pemasakan terinspirasi dari ibu sang penulis), yakni olahan cemilan tradisional dari singkong karena melihat banyaknya singkong yang tidak terolah. Ada 3 menu, diantaranya bola-bola singkong, lemper singkong, dan keripik singkong. Proses memasak bersama pun sangat menyenangkan. Lalu, pada pukul 16.00 – 17.00 WITA, penulis membantu memasarkan makanan dan mengantarkan pesanan nasi bungkus ke tempat pembeli. Sepulangnya dari mengantarkan pesanan, penulis bersama dengan Bu Puji, Pak Sandy, dan Pak Efendy berbincang-bincang kurang lebih selama 30 menit mengenai usaha catering yang mengalami penurunan pendapatan. Masyarakat sangat berharap dengan penggunaan sosial media untuk usaha catering akan membangkitkan kembali usaha catering yang hampir bangkrut. Kegiatan kedua pada minggu pertama ini bisa dilihat lebih lanjut di link video yang akan disertakan di akhir blog ini.

        Dilanjutkan dengan kegiatan ketiga di minggu pertama, 3 hari berikutnya pada hari Minggu 11 Juli 2021 pukul 13.00 – 15.00 WITA, penulis mengunjungi rumah Masyarakat Sasaran yang memiliki usaha laundry rumahan, Bersama Ibu Carini dan Ibu Nur (salah satu masyarakat sasaran usaha laundry rumahan, Ibu Ririn sedang tidak bekerja) kami berbincang bersama mengenai usaha laundry rumahan ini. Usaha yang dibangun baru kurang lebih selama 5 bulan ini pada awalnya juga mengalami pendapatan yang baik dan stabil, mengingat banyaknya pelangaan laundry disertai harga yang bersahabat membuat usaha laundry rumahan ini menarik minat orang untuk menggunakan jasa laundrynya. Namun sangat disayangkan selama 2 bulan terakhir, usaha ini mengalami penurunan pendapatan. Walaupun setelah penulis bandingkan, penurunan pendapatan usaha laundry tidak seburuk penurunan pendapatan usaha catering rumahan. Perbincangan juga berjalan dengan baik karena masyarakat sasaran yang sangat ramah.

        
        Link video proses memasak pada hari Rabu, 7 Juli 2021:

Tentang Penulis
Herlina Auriellas Zalsa Bella