Pembuatan Grup Whatsapp Masyarakat Sasaran Guna Memperlancar Komunikasi

    Sokasi merupakan salah satu hasil kerajinan tangan masyarakat bali yang sangat terkenal. Sokasi terbuat dari bambu yang dianyam dengan teknik tertentu supaya bisa menghasilkan bentuk dan corak yang khas. Di bali Sokasi sering digunakan sebagai prasarana untuk persembahyangan, khususnya untuk tempat banten atau sesajen upacara, tentunya dengan bahan dan rancangan yang khusus menggunakan hiasan dan accessories yang kian lama diperkaya sehingga sesuai dengan fungsinya. Di bali ada banyak desa yang memproduksi kerajinan tersebut salah satunya adalah desa Tigawasa. Desa Tigawasa merupakan salah satu desa Baliaga yang terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Hampir 50% warga atau masyarakat desa Tigawasa bermata pencaharian sebagai perajin bambu atau Sokasi. . Untuk masalah pendistribusian atau pemasaran, sebagian besar pengrajin bambu Tigawasa menjual produk ke pengepul dan pengepul mendistribusikan ke berbagai daerah di Bali seperti Bangli, Gianyar, Klungkung dan Badung bahkan dari Badung kerajinan tersebut akan dikirim ke luar Bali seperti Jakarta, Solo, Sumatra, dan bahkan sampai ke luar negeri. 

        Namun setelah adanya pandemi Covid-19 ini, pemasaran produk Sokasi sangat terganggu, bahkan sampai tidak ada yang membeli produk Sokasi. Hal ini tentunya disebabkan oleh beberapa hal seperti pariwisata macet, orang mengeluarkan uang hanya untuk konsumsi, peraturan untuk tetap diam dirumah, dan pengrajin belum melakukan pemasaran secara online. Dengan begitu akan menyebabkan para pengepul tidak bisa mengirim barang dan membeli barang di pengrajin sokasi dan pengrajin sokasi pun mulai mengalami penurunan produksi dan penurunan harga produk. Oleh sebab itu saya melakukan KMbD dengan memecahkan permasalahan tersebut dengan memberikan solusi untuk membantu pengrajin melakukan pemasaran online melalui Facebook dan Instagram. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah pembuatan grup Whatsapp untuk memudahkan koordinasi dengan masyarakat sasaran baik untuk keperluan dalam pemasaran produk ataupun keperluan lainnya. Dalam grup tersebut terdapat 12 anggota yang terdiri dari 10 orang merupakan masyarakat sasaran, 1 orang dosen pembimbing dan lagi 1 adalah saya sendiri sebagai mahasiswa yang sedang melakukan KMbD. Dengan adanya grup maka akan memudahkan kita dalam berkomunikasi sehingga tidak perlu tatap muka apalagi ditengah pandemi Covid 19 ini kita harus melakukan sosial distancing ataupun jaga jarak sehingga pembuatan grup ini sangatlah penting.
Tentang Penulis
I Kadek Yogi Prandika