Pembuatan Video Jajanan Telur dan Pengarahan kepada Masyarakat Sasaran
- Oleh Ni Putu Novi Diantari
- Wednesday 15/07/2020
- Kelompok 126, Kelompok, Kelompok
Pada tanggal 15 hari pertama pada minggu kedua kegiatan
yang dilakukan yaitu pembuatan video pembuatan jajanan telur, video yang dibuat
digunakan sebagai media petunjuk bagi masyarakat sasaran untuk membuat produk
yang akan dijual. Video tersebut dikirim ke group
WhatsApp agar masyarakat sasaran dapat memahami sehingga mampu
mengimplementasikannya, pada hari ini terlihat antusias dari masyarakat yang
tinggi untuk membuat produk tersebut terlihat dari terjadinya diskusi kecil
mengenai video yang telah dikirim. Untuk video pembuatan produk dapat dilihat
pada link yang telah dicantumkan.
Link video cara pembuatan jajanan telur : https://drive.google.com/file/d/1-Iawf0tf9xDROuI7jD_tm6g8l2__vsMq/view?usp=sharing
Selain pembuatan produk, masyarakat sasaran juga
diajarkan dalam proses pengemasan yang menggunakan daun pisang sebagai bahan
pengemasan produk, mungkin orang lain akan beranggapan bahwa menggunakan daun
pisang ini kurang praktis namun tentu menggunakan daun pisang sebagai bahan
untuk mengemas produk memiliki rasional yang jelas. Alasan dibalik
digunakannnya daun pisang dikarenakan selain mampu menekan modal agar tidak
terlalu banyak mengeluarkan modal dalam memproduksi produk penggunaan bahan ini
juga merupakan langkah kecil dalam mengurangi penggunaan plastik, sehingga
dengan langkah yang diambil ini masyarakat sasaran telah ikut serta dalam
menanggulangi sampah plastik. Selain langkah ini digunakan untuk menjaga
lingkungan langkah ini juga mampu menjadi sebuah keistimewaan bagi produk jajan telur ini
karena berbeda dari produk lain yang menggunakan plastik sebagai kemasan,
produk ini menggunakan daun pisang yang ramah lingkungan. Diharapkan masyarakat
sasaran selain berusaha untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses, masyarakat
sasaran juga diharapkan untuk tidak mengesampingkan bahayanya sampah plastik
yang pada saat ini mulai tidak terkontrol jumlahnya dibumi.