Pendampingan pembuatan ekoenzim

Pendampingan pembuatan ekoenzim ini secara daring dan luring. Pada pendampingan secara luring dipilih seorang remaja dengan usia 19 tahun. Mengapa dipilih seorang remaja untuk didampingi secara luring karena diharapkan dapat memberikan pengalamannya kepada orang disekitar. Dan untuk 5 orang masyarakat sasaran lainnya dilakukan pendampingan secara daring karena mengingat pemberlakuan ppkm di desa Tapanrejo yang diterapkan cukup ketat.

Bahan pembuatan ekoenzim kali ini menggunakan sampah rumah tangga yang berupa kulit buah mangga, mentimun, dan pepaya, serta gula merah dan air bersih dengan perbandingan 3 (sampah rumah tangga) : 1 (gula merah) : 10 air bersih. Misalnya 900 g kulit buah : 300 g gula merah : 3000 ml air bersih. Cara pembuatannya yaitu:

1. Masukkan air bersih ke dalam botol plastik dan tambahkan gula merah (untuk memudahkan gula merah dapat dilarutkan dengan air terlebih dahulu)

2. Masukkan kulit buah (potong kecil-kecil untuk memudahkan memasukkannya ke dalam botol)

3. Tutup botol dan diamkan untuk melakukan proses fermentasi.

Pada minggu pertama tutup botol menggunakan plastik yang diikat dengan karet dan beri sedikit lubang kecil. Karena di minggu inilah ekoenzim banyak menghasilkan gas.