SEHATI: Sanitasi dan Kesehatan Anak Terintegrasi di SD Negeri Ularan
- Oleh Putu Restu Junita Narayani
- Tuesday 13/08/2024
- ULARAN, SERIRIT, Kabupaten Buleleng
Aspek kebersihan dan kesehatan menjadi hal penting untuk disuarakan dan
dilaksanakan dalam jangka panjang untuk memberikan dampak yang positif bagi
diri, lingkungan, dan sosial. Namun, kedua aspek tersebut juga berpotensi memberikan
dampak negatif. Menurut Staf Desa Ularan, permasalahan stunting pernah terjadi
di Desa Ularan dalam skala yang sangat kecil. Permasalahan stunting di bawah 5
tahun tersebut menjadi refleksi untuk mengetahui kesehatan anak dari usia sekitar
6 tahun hingga 12 tahun. Maka dari itu, pengecekan terkait kebersihan dan
kesehatan menjadi hal yang penting untuk memberikan tindak lanjut yang
berdampak positif.
Salah satu program kerja yang bertujuan untuk menilai kebersihan dan kesehatan khususnya di SD Negeri Ularan yaitu SEHATI. SEHATI merupakan program kerja yang memberikan pemahaman tentang pola hidup bersih dan sehat dengan tujuan mencegah penyakit dan angka stunting di masyarakat. Metode program kerja ini adalah sosialisasi interaktif mengenai PHBS (cuci tangan, kebersihan diri dan lingkungan, serta makanan bergizi), screening kesehatan dasar (tinggi badan dan berat badan), serta monitoring kesehatan lingkungan yang menjadi potensi penyebaran sumber penyakit seperti kebersihan toilet, pengelolaan air minum, dan pengelolaan sampah). SEHATI dilaksanakan sebanyak 2 kali. Pertemuan pertama dilakukan pada 26 Juli 2024 dan pertemuan kedua dilakukan pada 9 Agustus 2024 bersama TNI Pos Nunura.
Adapun data dari siswa yang mengikuti pengecekan kesehatan (tinggi dan berat badan) beserta hasilnya yang dihitung dengan metode BMI dan Z-Score, yaitu:
Kelas 1
Jumlah keseluruhan adalah 34 siswa, dengan hasil 2 siswa dikategorikan mengalami obesitas, 2 siswa dikategorikan mengalami gizi lebih, 28 siswa dikategorikan memiliki gizi yang baik, dan 2 siswa tidak hadir.
Kelas 2
Jumlah keseluruhan adalah 32 siswa, dengan hasil 1 siswa dikategorikan mengalami obesitas, 5 siswa dikategorikan mengalami gizi lebih, 23 siswa dikategorikan memiliki gizi yang baik, dan 3 siswa tidak hadir.
Kelas 3
Jumlah keseluruhan adalah 34 siswa, dengan hasil 1 siswa dikategorikan mengalami obesitas, 7 siswa dikategorikan mengalami gizi lebih, 25 siswa dikategorikan memiliki gizi yang baik, dan 1 siswa tidak hadir.
Kelas 4
Jumlah keseluruhan adalah 34 siswa, dengan hasil 1 siswa dikategorikan mengalami obesitas, 7 siswa dikategorikan mengalami gizi lebih, dan 25 siswa dikategorikan memiliki gizi yang baik.
Jumlah keseluruhan adalah 30 siswa, dengan hasil 1 siswa dikategorikan mengalami obesitas, 5 siswa dikategorikan mengalami gizi lebih, 1 siswa dikategorikan mengalami gizi yang kurang, 22 siswa dikategorikan memiliki gizi yang baik, dan 1 siswa tidak hadir.