SERANGKAIAN UPACARA BENDERA DAN PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI DI TUGU PAHLAWAN DESA GITGIT DUSUN WIRABHUANA

Tanggal 17 Agustus 2024  memasuki hari ke-30 program KKN-LIK Desa Gitgit Universitas Pendidikan Ganesha 2024,  sekaligus menandai peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Kontribusi mahasiswa dalam acara peringatan ini tak hanya dimulai pada hari tersebut, tetapi sudah dimulai jauh-jauh hari sebelumnya. Persiapan acara HUT RI di Desa Gitgit sudah berlangsung sejak tanggal 9 Agustus, dengan kegiatan pembersihan area Tugu Pahlawan di Dusun Wirabhuwana. Pada tanggal 16 Agustus, persiapan dilanjutkan dengan gladi resik untuk upacara bendera, memastikan segala sesuatunya siap untuk hari besar tersebut. Tibalah pagi 17 Agustus, di mana sejak pukul 06.00 WITA, suasana di sekitar Tugu Pahlawan Dusun Wirabhuwana mulai dipenuhi dengan aktivitas. Dimulai dengan pembersihan terakhir di area tugu, memastikan tempat tersebut bersih dan siap menyambut rangkaian acara. Setelah pembersihan, para peserta bersiap untuk gladi resik upacara bendera yang akan digelar tidak lama lagi.


Pada pukul 08.00 WITA, upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dimulai. Upacara berlangsung dengan khidmat. Perangkat desa, masyarakat umum, mahasiswa, dan siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 3 Gitgit turut serta dalam upacara ini. Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan penaburan bunga di sekitar Tugu Pahlawan. Kegiatan ini menjadi momen hening dan reflektif, di mana seluruh peserta memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan bangsa. Setiap bunga yang ditaburkan mengandung doa dan rasa terima kasih atas pengorbanan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, suasana meriah kembali terasa saat rangkaian lomba-lomba tradisional dimulai. Lomba makan kerupuk menjadi salah satu hiburan yang paling dinanti, terutama oleh siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 3 Gitgit.  Dilanjutkan dengan ibu-ibu desa berkompetisi dalam lomba mejejaitan, sebuah keterampilan khas Bali dalam membuat hiasan dari janur. Setiap ibu berusaha menampilkan hasil terbaik mereka, menunjukkan keterampilan dan kreativitas mereka dalam merangkai janur. Tidak kalah menarik, lomba junjung botol yang diikuti oleh para bapak menambah keseruan acara. Lomba ini menguji keseimbangan dan ketangkasan para peserta dalam membawa botol di atas kepala mereka tanpa menjatuhkannya. Setiap langkah yang hati-hati namun mantap mengundang tawa dan sorakan dari penonton yang menyemangati para peserta.

Rangkaian acara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Gitgit ditutup dengan acara joget Bali. Musik tradisional Bali yang ceria mengiringi tarian bersama, di mana semua peserta dari berbagai lapisan masyarakat ikut serta. Joget ini menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan, menutup hari kemerdekaan dengan penuh suka cita dan semangat persatuan.