Sosialisasi Olahan Pangan Sehat Selama Pandemi
- Oleh Ni Putu Narithya Julieta
- Friday 17/07/2020
- Kelompok 80, Kelompok, Kelompok
Kegiatan: Sosialisasi Olahan Pangan Sehat Selama Pandemi
Tanggal: 9 Juli 2020
Sosialisasi Olahan Pangan Sehat Selama Pandemi
Sosialisasi pertama dalam KMbD kali ini membahas mengenai pengolahan pangan sehat selama pandemi COVID-19 berlangsung. Selama pandemi ini berlangsung, banyak tindakan pencegahan yang berfokus pada pembatasan interaksi antar manusia yang mana akan menekan dari resiko penyebaran virus itu sendiri, namun masih sedikit pembahasan terkait dari pengolahan makanan sehat selama pandemi berlangsung. Banyak kekhawatiran muncul dari pada ibu-ibu terkait pengolahan makanan dan pertanyaan yang sering muncul adalah
“Apakah COVID-19 bisa menyebar lewat makanan?”
Jawabannya adalah IYA, mengapa?. Pasar adalah pusat perbelanjaan bahan makanan oleh banyak keluarga. Proses membeli makanan ataupun mengolah makanan tidak dapat kita hindari walau pandemi COVID-19 berlangsung karena kebutuhan pangan adalah kebutuhan primer bagi manusia. Sayuran, buah-buahan, maupun benda-benda yang ada di pasar akan disentuh oleh banyak orang sehingga ada kemungkinan orang yang sudah terinfeksi oleh COVID-19 menyentuh barang-barang tersebut. Kita tidak akan pernah tahu apakah barang tersebut pernah disentuh oleh seseorang yang reaktif terhadap COVID-19 dan permasalahan lainnya adalah sulitnya mendata siapa saya yang berbelanja ke pasar setiap harinya. Perjalanan penyakit COVID-19 kini banyak orang reaktif namun tidak menimbulkan gejala seperti demam, batuk, pilek sehingga sulit bagi kita untuk menilai secara pasti tanpa ada pemeriksaan yang tepat.
Melihat hal tersebut, baik kiranya kita sebagai masyarakat untuk menanamkan pemikiran bahwa setiap orang berpotenis untuk tertular dan menularkan COVID-19. Interaksi di pasar ada baiknya dikurangi dengan cara pergi kepasar tidak setiap hari dan meyediakan stok bahan makanan yang cukup untuk beberapa hari kedepan. Hal ini tentu akan mengurangi interaksi kita ke ruang publik yang beresiko seperti pasar. Selanjutnya perlu diupayakan untuk beralih pada transaksi non-tunai guna menghindari penyebaran COVID-19 melalui uang. Pandemi COVID-19 juga kini memunculkan usaha-usaha baru dimana banyak bermunculan penjual bahan makanan online dimana menjajakan daganggan melalui media sosial seperti Facebook, Whatsapp, dan yang lainnya yang mana belanjaan akan diantarkan langsung kerumah. Hal ini baik sebagai opsi bagi pada ibu untuk meminimalisir adanya interaksi, meningkatkan efisiensi belanja, dan juga beralih pada transaksi nontunai.
Menurut buku panduan Badan Pengawas Obat dan Makanan, pencegahan COVID-19 juga perlu untuk dilakukan selama proses dari pengolahan makanan. Adapun kiat-kiat dalam pengolahan makanan yang baik selama pandemi COVID-19 adalah:
1. Cuci tangan dan alat masak SEBELUM dan SESUDAH memasak
2. Gunakan AIR MENGALIR dan BAHAN BAKU yang AMAN dari cemaran zat fisik maupun kimia
3. masak hingga MATANG SEMPURNA terutama olahan daging dan di panaskan dengan MERATA
4. PISAHKAN bahan MENTAH dan MATANG untuk menghindari KONTAMINASI SILANG
5. JAGA SUHU MAKANAN, makanan yang dingin dijaga tetap dingin dan makanan panas tetap panas.
Setelah materi disampaikan dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama dengan target. Muncul beberapa pertanyaan dari target terkait dari pengolahan makanan.
1. Pertanyaan 1
Penanya: Kadek Suardi Yana
Pertanyaan:
“Apakah aman masakan yang terus dihangatkan , contoh nasi yang di hangatkan di alat pemanas (magicjar)?”
Jawaban:
“Aman Om Kadek kalau di magicjar, tetapi jika makanannya di panaskan (sayur sayuran berkuah) lalu dingin dan dihangatkan terus menerus bisa mengurangi kadar gizi dari makanan itu sendiri. Makanan lebih baik dimasak untuk sekali habis saat dimakan tanpa melalui proses pemasakan berlebih yang mana malah menghilangkan nutrisi makanan”
2. Pertanyaan 2
Penanya: Kadek Suardi Yana
Pertanyaan:
“ Vitamin yang ada di dalam makanan/bahan makanan yang baik dan sering di buat masakan oleh ibu rumah tangga?”
Jawaban:
“Vit A: daging merah, buah/sayur berwarna cerah contohnya wortel
Vit B12: seafood
Vit D: susu (jangan lupa jemur juga untuk mengaktifkan pro Vit D jadi Vit D
Vit C: yang acem acemm.. jeruk, lemon
Vit E: Bayam, alpukat (biar kayak popeyee)
Jangan lupa juga
Kalsium, asam lemak esensial (kacang kacangan), zat besi dan magnesium dari ikan”
Diskusi selanjutnya berjalan dengan baik dimana ada sharing antar target dari KMbD terkait dari cara pengolahan makanan. Pada sosialisasi yang pertama kali berjalan dengan sangat baik dimana target merespon dengan baik materi yang disampaikan dan memberikan pertanyaan terkait dari materi yang diberikan. Komunikasi saat sosialisasi terjalin dengan baik sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami oleh target. Target juga langsung mengimplemetasikan dari materi yang sudah disampaikan di rumah masing-masing.
Sekian dan terimakasih