sosialisasi pelaksanaan kknbd didesa tegalinggah

     Tegalinggah, Minggu 25 Juli 2021

       aku bersama rekan-rekan satu kampus yang kebetulan bertemu pada suatu desa yang indah,sejuk, damai nan asri ini bernama tegalinggah. kami sangat kebetulan bertemu dan kami sebelumnya sempat bertemu juga dikantor desa tegaliingah kemarin sabtu megurus perihal yang sama yaitu kknbd atau sering disebut “kuliah kerja nyata berbasis daring”. tetapi agenda pertemuan sebelumnya mendiskusikan perihal-perihal penting yang nantinya akan kita kerjakan dan sangat urgent dibutuhkan rakyat pegayaman dan siapa saja yang dapat kita bantu, kita diskusikan bersama dengan pemerintahan desa. 

     pendiskusianku kemarin bersama perangkat desa menyimpulkan bawasanya perihal yang dapat kita aksiologikan adalah perihal pendidikan. maka dari itu saya dan rekan-rekan memfokuskan diri dalam membuat suatu program kerja yang kiranya bersentuhan dengan pendidikan. disitulah aku mengusulkan untuk lebih membuat program sosialisasi terkait kondisi terkini seperti pandemi dan sebagainya. menginggat saat akan melaksanakan program penerapan ppkm baru berlangsung dan dana alokasi yang diberikan universitas untuk modal kknbd sangat minim.

    setelahnya mendatangi kantor perangkat desa kami mengunjungi rumah rekan kami yang berada di satu desa itu. setelah lama merumuskan permasalahan dan mencari solusi kami membidik MTS Al-qoriah sebagai target sosialisasi. aku menyusulkan program sosialisasi terkait pandemi, karena hal itu sangant dirasakan masyarakat luas bahkan kita sendiri. aku mengusulkan tiga pembahasan yang kemarin kufikirkan dan kususun dalama materi yang nantinya siap untuk disosialisasikan. aku mengusulkan tiga sub-tema pembahasan yang harus mengarakesana yaitu pola hidup sehat dimasa pandemi, apa itu covid-19, dan vaksinasi sebagai jawaban atas pandemi hal tersebut disetujui oleh rekan-rekan.

     keesokan harinya aku menghadap pihak sekolah untuk mendiskusikan kembali program yang akan kita bawakan dan apasaja yang akan saya bawakan nantinya. kami menemukan banyak persoalan, ternyata pihak sekolah menggap bawasanya sekolan daring sangat kurang efektif mulai dari keterbatasan sinyal, materi yang diberikan tidak dapat dipahami siswa sampai kepada timbulnya kenakalan remaja karena kekosongan waktu tersebut. pihak sekolah berani mengambil keputusan sekolah semi daring dari hasil evaluasinya.

    Dari beberapa hal yang dijabarkanpihak sekolah dan materi yang juga saya jabatkan pihak sekolah mensepakati saya untuk mensosialisasikan materi-materi yang telah saya rancang sebalumnya. dalam pelaksanaanya nanti saya juga diharuskan taat prokes dan membatasi siswa yang akan mendapat sosialisasi.