Memasuki minggu ke 3 pelaksanaan KKNbD. Penulis menyiapkan demonstrasi pembuatan ultimate water jahe+kunyit sebagai salah satu minuman herbal berbahan dasar tanaman obat keluarga (toga) untuk meningkatkan sistem imun di tengah pandemi. Pembuatan video demonstrasi ini bertujuan untuk mendemostrasikan pembuatan minuman herbal ini kepada masyarakat sasaran. Demostrasi dipilih dalam bentuk video karena untuk mengurangi interaksi langsung dengan masyarakat sasaran yang dapat menimbulkan kerumuman, dan tentunya untuk mematuhi anjuran pemerintah yaitu menghindari kerumuman, serta mengikuti anjuran panitia pelaksana KKNbD untuk melakukan kegiatan secara online. Pembuatan demostrasi ini dilakukan kurang lebih 3 hari karena diakukan bertahap. Pada Jumat, 16 Juli 2021 penulis mulai melakukan persiapan pembuatan minuman herbal berbahan dasar tanaman obat keluarga (Toga) yang bernama Ultimate water jahe+kunyit ini. Persiapan dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan yanng diperlukan yaitu jahe, kunyit, sereh, madu, dan jeruk nipis/lemon. Semua kebutuhan dibeli di pasar karena tanaman yang di kebun jumlahnya sedikit. Dalam pengumpulan bahan tersebut, penulis sedikit kesulitan dalam mencari lemon/jeruk nipis, karena memang di sekitar tempat tinggal penulis jarang ada yang memiliki atau menjualnya. Dengan mencari keluar desa, akhirnya semua bahan dapat terkumpul. Pembelian bahan-bahan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

        Pada hari Minggu, 18 Juli 2021, dilanjutkan dengan pembuatan video demonstrasi lebih spesifiknya yaitu mengambilan video pembuatan ultimate water jahe+kunyit. Pengambilan video dilakukan di dapur penulis dengan dibantu oleh salah satu teman penulis, yang berperan sebagai videografer. Pengambilan video dilakukan mulai pukul 11:00 Wita sampai pukul 13:00 Wita. Pengambilan video berlangsung lama karena beberapa kali harus diulang akibat kesalahan pengucapan atau akibat gambar yang diambil kurang bagus. Lokasi lain dalam pengambilan video adalah dihalaman rumah penulis. Pada saat dihalaman rumah, video yang diambil adalah video minuman herbal yang telah siap dikonsumsi dan pengambilan beberapa gambar bahan-bahan yang diperlukan. Pengambilan video dimulai dari bagian pembukaan, proses pembuatan minuman herbal, dan juga pada bagian penutup. Dalam proses pembuatan, dijelaskan mulai dari bahan-bahan yang diperlukan, langkah-langkah pembuatan (langsung didemonstrasikan), penyajian segaligus mencobanya langsung, serta informasi mengenai manfaat dari ultimate water jahe+kunyit yang telah dibuat. Tidak lupa dilakukan pengecekan terhadap video yang telah dibuat apakah sudah sesuai atau masih ada yang kurang. Setelah video dirasa telah sesuai maka kegiatan akan dilanjutkan pada tahapan berikutnya yaitu tahap edit video.

        Keesokan harinya yaitu pada Senin 19 Juli 2021, kegiatan dilanjutkan dengan menyatukan video dan juga penambahan beberapa komponen pada video seperti beberapa tulisan dan juga beberapa musik agar video terlihat lebih menarik. Video diedit menggunakan bantuan aplikasi KineMaster untuk android, sehingga edit video dilakukan di handphone. Kegiatan edit video berlangsung kurang lebih 1 jam. Video yang telah disatukan kemudian dicek kembali sebelum diunggah ke chanel YouTube penulis. Setelah video selesai diedit, video diunggah ke chanel YouTube penulis, agar masyarakat sasaran mudah mengaksesnya. Video yang berdurasi kurang lebih 7 menit tersebut kemudian diunggah ke chanel YouTube penulis pada malam harinya. Pengunggahan video memerlukan waktu sekitar 30 menit. Sebelum video diunggah ke YouTube, tidak lupa ditambahakan judul dan juga ditambahakan deskripksi terkait video tersebut agar penonton dapat memahami isi dari video demonstrasi pembuatan ultimate water kunyit+jahe. Setelah diunggah tautan dari YouTube tersebut akan dibagikan ke grup WhatApp untuk masyarakat sasaran agar mereka mudah mengakses video tersebut dan dapat menirukannya di rumah masing-masing. Selain video tentunya penulis menyiapkan resep dan langkah-langkah pembuatan ultimate water jahe+kunyit ini dalam bentuk teks dengan format .pdf yang akan dibagikan pula melalui grup WhatApp agar masyarakat lebih mudah memahaminya.