Aktivitas Fisik bagi Orang yang Berisiko Terkena PTM di Masa Pandemi Covid 19

Aktivitas Fisik bagi Orang yang Berisiko Terkena PTM di Masa Pandemi Covid 19 


Berdasarkan imbauan WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jenis aktivitas fisik yang sebaiknya dilakukan oleh orang dengan risiko terkena PTM adalah olahraga dengan intensitas sedang, yaitu jenis olahraga yang membuat detak jantung dan pernapasan lebih cepat namun tidak sampai terengah-engah dan masih dapat berbicara.


Selama pandemi COVID-19, latihan fisik yang dapat dilakukan di rumah oleh orang dengan faktor risiko PTM adalah:


Latihan kardio


Latihan kardio membuat jantung berdetak lebih cepat. Latihan ini dapat menyehatkan jantung, melebarkan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah dan menjaganya tetap stabil, serta membakar lemak.


Karena manfaatnya itu, latihan kardio sangat dianjurkan bagi penderita obesitas, hipertensi, serta penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).


Ada banyak latihan kardio yang dapat Anda lakukan di dalam rumah selama pandemi COVID-19, antara lain lompat tali, jalan cepat menggunakan treadmill, atau naik turun tangga selama 10–15 menit sebanyak 2–3 kali sehari.


Latihan kardio dianjurkan untuk dilakukan setidaknya selama 30 menit per hari, sebanyak 3 kali seminggu.


Latihan untuk kekuatan otot


Latihan ini umumnya dilakukan dengan durasi pendek dan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot-otot tubuh. Contohnya adalah push up, squat, lunges, dan crunches. Yogajuga termasuk latihan untuk melatih kekuatan otot sekaligus kelenturan otot, dan olahraga ini bisa Anda lakukan di rumah.


Melatih otot tidak harus menggunakan alat olahraga. Anda bisa menggunakan beban tubuh Anda sendiri atau memanfaatkan perabotan rumah, seperti kursi, meja, tempat tidur, atau bahkan dinding, untuk melakukan latihan ini.


Latihan kekuatan otot tersebut disarankan untuk dilakukan sebanyak 2–3 kali seminggu sesuai kemampuan dan kondisi fisik Anda. Jika ingin meningkatkan intensitas dan durasi latihan, Anda sebaiknya melakukannya secara bertahap dan sesuai saran dokter.


Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Aktivitas Fisik


Untuk mengurangi risiko cedera dan mendapatkan hasil yang optimal, orang dengan faktor risiko PTM sebaiknya menjalani prinsip Baik Benar Terukur dan Teratur (BBTT) saat menjalani aktivitas fisik. Berikut ini adalah penjelasannya:


Aktivitas fisik yang baik


Aktivitas fisik dilakukan sesuai kondisi fisik dan kemampuan. Selain itu, aktivitas fisik juga sebaiknya dilakukan di lingkungan yang tidak berbahaya serta menggunakan pakaian dan sepatu yang nyaman.


Aktivitas fisik yang benar


Aktivitas fisik tidak dilakukan secara terburu-buru, melainkan dilakukan secara bertahap dengan urutan yang benar, mulai dari pemanasan sebelum olahraga, diikuti oleh latihan inti atau latihan utama, dan diakhiri dengan pendinginan setelah olahraga.


Aktivitas fisik yang terukur


Aktivitas fisik tidak dilakukan secara berlebihan. Intensitas dan lamanya latihan harus disesuaikan dengan kondisi tubuh, dan ditingkatkan secara bertahap. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya cedera.


Aktivitas fisik yang teratur


Aktivitas fisik dilakukan secara teratur setidaknya 3–5 kali dalam seminggu. Pastikan ada jeda waktu yang cukup untuk mengistirahatkan tubuh, memulihkan otot, dan mengembalikan energi yang hilang saat berolahraga.


Beberapa Langkah Pencegahan PTM


Orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM), seperti hipertensi, penyakit jantung, PPOK, atau penyakit ginjal, sangat dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memperkenalkan langkah pencegahan PTM melalui gerakan CERDIK, yaitu:


Cek kesehatan berkala


Enyahkan asap rokok


Rutin melakukan aktivitas fisik


Diet seimbang


Istirahat cukup


Kelola stres


Bila dilakukan dengan benar, orang yang memiliki risiko terkena PTM tidak hanya terhindar dari penyakit ini, tetapi juga dari infeksi virus Corona.


Selain meningkatkan kerja sistem imun, aktivitas fisik atau olahraga juga bermanfaat untuk mengurangi stres dan menjaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Jika Anda berisiko menderita PTM, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui tindakan pencegahan apa yang perlu Anda lakukan, termasuk jenis olahraga dan pola makan yang sesuai kondisi Anda.