Demonstrasi Pembuatan Ultimate Water Jahe+Kunyit (Minuman Herbal Peningkat Imun Tubuh di Masa Pandemi Covid-19)

        Senin, 20 Juli 2021 merupakan minggu ke-3 pelaksanaan KKNbD tahun 2021. Pada hari ini dilaksanakan kegiatan demonstrasi pembuatan minuman herbal berbahan dasar tanaman obat keluarga (Toga) yaitu Ultimate Water Jahe+Kunyit. Demonstrasi diberikan melalui video demonstrasi pembuatan Ultimate Water Jahe+Kunyit yang telah diungah pada chanel YouTube penulis. Pemberian video demonstrasi bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai cara pembuatan Ultimate Water Jahe+Kunyit kepada masyarakat sasaran agar dapat ditirukan dirumahnya masing-masing.Video demonstrasi dibagikan di grup WhatsApp dengan cara mengirimkan tautan video tersebut. Domonstrasi dilakukan melalui video untuk meminimalisir timbulnya kerumuman dan untuk mengefisiensikan waktu karena masyarakat sasaran memiliki kesibukan yang berbeda.

        Kegiatan pemberian video demonstrasi dimulai pada pukul 20:00 WITA, sesuai kesepakatan bersama karena setiap masyarakat sasaran memiliki kesibukan dan waktu luangnya pada malam hari. Seperti biasanya kegiatan diawali dengan sapa dan doa bersama kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi. Materi berupa video demontrasi dibagikan melalui grup WhatsApp dengan memberikan tautan video yang terhubung ke YouTube serta diberikan pula resep dalam bentuk teks dalam file berformat .pdf. Masyarakat sasaran mencermati video demonstrasi dan juga resep yang diberikan selama kurang lebih 30 menit. Setelah waktu mencermati telah habis kegiatan dilanjutkan dengan diskusi yang membahas seputaran video demosntrasi dan juga resep yang telah dibagikan.


        Diskusi dimulai dengan  apresiasi yang diberikan oleh masyarakat sasaran terhadap video dan juga resep yang diberikan. Para peserta (masyarakat sasaran) sangat antusias menyimak video demonstrasi pembuatan minuman herbal Ultimate Water Jahe+Kunyit ini, hal ini dapat terlihat dari respon yang diberikan. “videonya sangat bermanfaat”, “Gampang buatnya”, “Besok saya mau buat untuk keluarga saya!”, begitulah beberapa respon yang diberikan masyarakat sasaran. Diskusi dilanjutkan dengan tanya jawab. Salah satu masyarakat sasaran menyakan mengenai penganti madu menggunakan gula, pertanyaan tersebut langsung diberikan tanggapan yang menyatakan bahwa gula sebaiknya dihindari dalam pembuatan Ultimate Water Jahe+Kunyit karena efek samping yang ditimbulkan gula kurang baik didandingkan dengan penggunaan madu yang tentunya baik untuk kesehatan. Selain itu pertanyaan juga muncul mengenai tahapan pembuatan yang memerlukan pesebusan dan penambahan perasan jeruk ipis dan madu setelah minuman dingin, pertanyaan ini pun langsung mendapat tanggapan yaitu “Perebusan dilakukan untuk mempercepat mengeluaran zat-zat yang terdapat dalam jahe, kunyit, dan sereh sedangkan penambahan perasan jeruk nipis dan madu saat ramuan telah dingin/berada pada suhu ruang agar tidak merusak kasiat yang terdapat dalam jeruk nipis dan madu tersebut.” Tanggapan tersebut dapat dipahami secara baik oleh masyarakat sasaran.

        Diskusi diselingi senda gurau agar suasana tidak tegang sehingga masyarakat sasaran dapat mengikuti dengan baik. Dalam diskusi kali ini, awalnya belum semua masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam artian belum semua masyarakat sasaran dapat mengutarakan pendapatnya dan hanya menyimak informasi yang diberikan. Mengatasi hal tersebut, penulis memberikan beberapa pertanyaan pancingan agar masyarakat sasaran dapat terlibat aktif, seperti menanyakan mengenai kesehatan masing-masing keluaraga, atau menayakan mengenai tanaman obat yang ada dirumahnya. Meskipun belum dapat terelibat aktif secara menyeluruh dari sesi diskusi namun pemberian pancingan tersebut dapat membuat masyarakat sasaran yang awalnya kurang aktif menjadi lebih aktif dalam diskusi meskipun belum seaktif masyarakat sasaran lainnya. Karena kegiatan diskusi dilaksanakan pada malam hari, sehingga praktik langsung oleh masyarakat sasaran tidak dapat dilakukan di yang sama. Maka dari itu, masyarakat sasaran memilih untuk mempraktikannya pada keesokan harinya atau lusa. Kegiatan diskusi pada malam hari ini ditutup dengan doa bersama, meski demikian dikusi tetap dibuka apabla masyarakat sasaran memiliki kendala atau kebingungan.

        Pada Selasa, 21 juli 2021, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan monitoring kepada masyarakat sasaran dan juga ajakan untuk mempraktikan resep yang telah diberikan. Atusias para peserta terlihat dari foto-foto yang dikirimkan melalui grup WhatsApp, karena memang penulis tidak dapat mengunjunginya satu per satu dengan pertimbangan kesehatan masyakakat. Berdasarkan foto yang dikirim oleh salah satu masyarakat sasaran, terlihat bahwa minuman tersebut tidak hanya dikonsumsi secara pribadi namun juga bersama dengan keluarga. Masyarakat sasaran mengakui proses pembuatannya mudah dan juga bahan-bahan yang digunakan mudah ditemkan, mereka juga menyatakan akan berusaha mengkonsumsinya setiap hari untuk meningkatkan sistem imum sebagai upaya pencegahan terhadap Covid-19.