Akibat dari penyebaran Covid-19 yang relatif cepat, pemerintah menghimbau masyarakat untuk menjaga jarak aman yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan di kediaman masing-asing dengan berbasis online. Berdasarkan hasil survey dengan penggunaan kuesioner kepada masyarakat terdampak khususnya di bidang pendidikan, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini perlu diperhatikan kembali pada bagian teknis pembelajarannya. Hal ini disebabkan karena teknis pembelajaran yang diterapkan ketika bertatap muka langsung tentu saja hasilnya berbeda dengan teknis pembelajaran yang diterapkan ketika pembelajaran berbasis online.

    Solusi yang ditawarkan atas permasalahan tersebut adalah dengan bantuan teknis pembelajaran khususnya pada media pembelajaran bagi pendidik yang dalam prakteknya melibatkan peran orang tua siswa sebagai pendamping siswa dalam proses pembelajaran. Teknis pembelajarannya adalah dengan merancang media pembelajaran kreatif, seperti pembuatan video pembelajaran, power point interaktif, lembar kerja siswa yang menarik, melakukan video conference setidaknya dua minggu sekali, serta pelaporan rutin dari orang tua siswa kepada guru mata pelajaran terkait.

    Tahap pelaksanaan dari kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama adalah sosialisasi terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan. Pada tahapan ini, telah dilakukan pembuatan WA Group agar memudahkan komunikasi, serta dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sasaran. Pada sosialisasi tersebut juga terdapat sedikit diskusi mengenai alur jalannya kegiatan belajar mengajar yang sekiranya bisa membuat siswa merasa nyaman. Dari hasil diskusi tersebut, maka alur/jadwal dari kegiatan pembelajaran adalah:

1. Pada setiap minggunya, guru akan memberikan materi yang ingin dijelaskan dengan menggunakan power point ataupun video pembelajaran. Setelah siswa menyimak, maka akan terdapat beberapa pertanyaan (tugas) yang harus dijawab siswa. Tugas ini bisa dikumpulkan melalui WA Group yang telah dibuat guru mata pelajaran terkait ataupun melalui platform yang telah disetujui. Batas pengumpulan tugas ini adalah sampai esok hari. Hal ini diterapkan agar siswa tidak mengerjakan tugasnya secara terburu-buru serta mengantisipasi jika terdapat siswa yang kesulitan saat pengumpulan tugas.

2. Setiap dua minggu sekali (jika perlu) akan dilakukan video conference untuk melakukan review materi serta menyampaikan beberapa penekan materi.

3. Setiap akhir materi akan dilakukan ujian secara online untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa.

4. Setiap siswa selesai mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, orang tua siswa akan menyampaikan kegiatan siswa, kendala yang dialami, serta perkembangan dari pelaksanaan kegiatan ini.

    Pada tahapan kedua, telah dilakukan praktek dari teknis pembelajaran ini. Pada tahapan ini dilakukan dengan sesuai jadwal yang sudah disepakati. Tahapan terakhir adalah pelaksanaan evaluasi secara keseluruhan yang telah dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2020 dengan menggunakan google form dan seluruh masyarakat sasaran telah mengirimkannya pada tanggal 3 Agustus 2020.

    Dari hasil evaluasi tersebut, didapat kesimpulan:

1. Dengan menggunakan skala 5, 80% dari responden memberikan poin 4 untuk efektivitas dari pelaksanaan program serta 20% dari responden memberikan poin 5.

2. Dengan menggunakan skala 5, 40% dari responden memberikan poin 4 untuk kelayakan program ini dalam jangka panjang serta 60% dari responden memberikan poin 5.

3. Kendala yang dialami saat kegiatan ini berlangsung adalah jaringan internet yang kurang stabil, pengumpulan tugas tidak tepat waktu, tidak semua orang tua murid menyampaikan kegiatan anaknya, serta media pembelajaran yang ditawarkan belum bisa mencakup seluruh materi.

4. Dengan menggunakan skala 5, 60% dari responden memberikan poin 4 untuk ketertarikan siswa dengan program ini serta 40% dari responden memberikan poin 5.