Pandemi covid-19 terhitung sejak bulan Maret tahun 2020 yang dimana hampir seluruh masyarakat diminta untuk berdiam diri dirumah oleh kebijakan pemerintah sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran covid-19, tidak terkecuali didesa panji juga menetapkan kebijakan tersebut. Dari kebijakan tersebut tentunya para remaja ataupun siswa mengalami perubahan drastis terkait dengan aktivitas sehari-hari. Pada tanggal 7 Juli 2021, pada pukul 13.35 sampai 16.30 wita telah dilaksanakan wawancara dan diskusi online terkait dengan kondisi mental masyarakat sasaran yang didapat seperti hilangnya waktu bermain,belajar bersama dengan teman disekolah, ataupun dampak covid-19 terhadap orang tua atau anggota keluarga masyarakat sasaran. Sehingga membuat remaja rentan untuk mengalami tekanan psikologi dan gangguan kesehatan mental, seperti kejenuhan,kebosanan, dan stress.