PELAKSANAAN KKNbD MINGGU KEDUA DI BANJAR PACUNG, KELURAHAN BITERA : Pendampingan Pembuatan Jamu Kunyit Bersama Masyarakat Sasaran Secara Daring dan Luring.

KKNbD Banjar Pacung, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.

Kelurahan Bitera merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Terdiri dari beberapa Banjar salah satunya yaitu Banjar Pacung yang menjadi lokasi sasaran program KKNbD 2021 ini.

Kegiatan di minggu kedua diawali dengan menyapa masyarakat sasaran dan menyampaikan serta mengingatkan mengenai jadwal kegiatan di minggu kedua yaitu pendampingan pembuatan jamu kunyit asam. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah semua masyarakat sasaran dapat mengikuti kegiatan pendampingan. Pendampingan telah direncanakan akan dilakukan selama 3 hari yaitu tanggal 14 Juli, 16 Juli,  dan 19 Juli. 

Pada tanggal 14 Juli menjadi pendampingan hari pertama yang dilakukan secara daring dengan memanfaatkan fitur video call di Whatsapp. Tujuannya adalah agar masyarakat sasaran tidak terbebani jika harus mengunduh aplikasi google meet atau Zoom untuk pertemuan dan juga karena masyarakat sasaran yang masih asing dengan platform tersebut, jadi sebisa mungkin kami memanfaatkan fitur video call walaupun banyak kendala seperti sinyal tapi diskusi setidaknya dapat berjalan walaupun belum maksimal. Beberapa masyarakat sasaran ada berhalangan hadir karena ada keperluan mendadak.

Kemudian pada tanggal 15 Juli, saya memastikan apakah masyarakat sasaran sudah mulai mencoba membuat jamu kunyit asam sesuai dengan video tutorial serta intruksi yang telah diberikan saat pendampingan. Beberapa mengaku telah mencoba membuatnya.

Pada tanggal 16 menjadi hari kedua pendampingan. Pendampingan kali ini dilakukan secara luring namun hanya dengan 2 masyarakat sasaran yang memungkinkan untuk melakukan pendampingan secara luring karena dibatasi PPKM. Saya melakukan pendampingan dengan Ibu Gung Ayu Merniati dan Ibu Gung Sri Ariani karena kebetulan kami memiliki hubungan saudara dan rumah kami bersebelahan sehingga mudah untuk meminta waktu melakukan pendampingan, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker. 

Pada tanggal 19 Juli menjadi hari ketiga pendampingan pembuatan jamu yang kembali dilaksanakan dengan memanfaatkan fitur video call di Whatsapp. Untuk pendampingan kali ini kami lebih banyak mengobrol ringan dan berbagi pengalaman mengenai proses pembuatan jamu kunyit asam. Beberapa merasa puas dengan jamu kunyit asam buatan mereka dan mengatakan tertarik untuk membuatnya lagi atau memulai bisnis. Beberapa masyarakat sasaran mengatakan bahwa takarannya membingungkan sehingga sempat gagal di percobaan pertama. 


Berikut merupakan link foto dokumentasi kegiatan pendampingan dari hari pertama sampai hari ketiga, yakni :

https://drive.google.com/drive/folders/10QLedbAS38nvRC3iYXtFH0MoXtcmNOf1?usp=sharing


Demikian penjelasan mengenai kegiatan pendampingan pembuatan jamu. Kegiatan berikutnya akan dilaporkan di blog berikutnya.



Tentang Penulis
Anak Agung Ayu Mas Damayanti