Pelaksanaan Pelatihan Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran Inovatif “Powtoon” bagi Guru SMP di Desa Gilimanuk
- Oleh Pande Eka Putri Pradnyani
- Wednesday 28/07/2021
- Kelompok 181, Kelompok, Kelompok
Pelaksanaan
Pelatihan Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran Inovatif “Powtoon” bagi
Guru SMP di Desa Gilimanuk
Oleh:
Pande Eka Putri Pradnyani
Pada hari Selasa, tanggal 27 Juli 2021 penulis telah
melaksanakan pelatihan pendampingan pembuatan media pembelajaran inovatif
Powtoon. Tujuan diadakannya pelatihan pendampingan ini adalah untuk memberi
pemahaman lebih lanjut mengenai cara penggunaan Powtoon. Selain itu, melalui
kegiatan ini penulis dapat memberi instruksi dan saran-saran secara langsung
kepada masyarakat sasaran. Pelatihan ini dilaksanakan secara luring di
Laboratorium TIK SMP N 4 Melaya dengan dihadiri 12 orang guru.
Pelaksanaan pelatihan pendampingan dimulai dari pukul
09.00 WITA hingga pukul 11.00 WITA. Sebelum melaksanakan pelatihan pendampingan
secara luring, penulis telah berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dosen Pembimbing
dan Kepala Sekolah SMP N 4 Melaya. Dosen Pembimbing memberi izin dengan catatan
menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kepala Sekolah SMP N 4 Melaya juga
sangat menyambut baik kegiatan yang penulis adakan dan turut membantu
memfasilitasi ruangan Laboratorium TIK sebagai tempat pelaksanaan. Pada hari
pelaksanaan penulis sudah menerapkan amanat dari Dosen Pembimbing dan Kepala
Sekolah dengan memakai masker, menggunakan hand
sanitizer, serta menjaga jarak.
Pada awal kegiatan, penulis memperkenalkan diri terlebih
dahulu dan meminta bantuan seluruh masyarakat sasaran yang terlibat agar dapat
mengikuti pelatihan dengan baik. Setelah memperkenalkan diri, penulis kemudian
menerangkan langkah demi langkah dalam pembuatan media pembelajaran dengan
bantuan aplikasi Powtoon. Saat pelaksanaan kegiatan inti, secara umum
masyarakat sasaran telah dapat mengoperasikan Powtoon dengan baik, namun terdapat
pula beberapa guru yang kesusahan karena adanya keterbatasan dalam penggunaan komputer.
Namun, kendala tersebut telah dapat diatasi dengan cara memberikan instruksi
langsung kepada guru yang bersangkutan. Selama kegiatan inti berlangsung,
penulis juga memfasilitasi pertanyaan dan memantau pekerjaan dari masyarakat
sasaran. Setelah kegiatan inti berlangsung, penulis juga tak lupa untuk
berterima kasih dan berpamitan kepada masyarakat sasaran.
Tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan pelatihan pendampingan ini. Namun kegiatan ini sedikit berbeda dari rencana yang penulis susun sebelumnya. Pada awalnya penulis merencanakan kegiatan ini hanya dibuat dalam pertemuan virtual melalui Google Meet, namun karena antusiasme dan permintaan masyarakat sasaran, kegiatan ini pun dilaksanakan secara luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan pun sudah berjalan dengan lancar dan mendapat apresiasi dari guru serta Kepala Sekolah SMP N 4 Melaya.