PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN BISNIS ONLINE MITRA KE-2

Serangkaian dengan kegiatan KMbD 2020 Universitas Pendidikan Gnesha yang saya laksanakan di Desa Mulyorejo,Jember, Jawa Timur. Kegiatan dilaksanakan yaitu memberi pelatihan serta pendampingan kepada masing-masing mitra secara pribadi melalui pesan pribadi whatsapp, tujuannya tidak menggunkan grup agar mitra lain tidak terganggu dan dapat fokus pada kendala yang dialami oleh salah satu mitra, yang telah dibagi waktu diskusi secara pribadi sesuai dengan jadwal kegiatan.

Pada tanggal 16 Juli – 17 juli 2020 pelaksanaan pelatihan serta pendampingan dilaksanakan dengan Bapak Abdul Hamid sebagai mitra dan saya sebagai pelaksana kegiatan dan sebagai pendamping. Dalam pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan, bapak Abdul hamid mengajukan beberapa pertanyaan mengenai pemasaran yang dilakukan melalui media sosial.

Pertama, pertanyaan yang diajukan oleh bapak Abdul Hamid yaitu mengenai cara memberikan promosi melalui media sosial. Solusinya yaitu dalam promosi melalu media sosial, yaitu dapat menjalin hubungan yang baik menggunakan bahasa yang baik, sopan dan disampaikan dengan ramah. Dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan, hal tersebut dapat membangun komunikasi yang baik. Sehingga melalui komunikasi yang baik, dapat membantu menambah pelanggan. Kemudia, mencantumkan deskripsi pada foto produk secara jelas, agar dapat membantu mempermudah konsumen mengenai kualitas produk yang dijual, seperti harga, kualitas serta alamat penjual. Yang dapat dikomunikasikan pula secara langsung melalui fitur yang telah disediakan oleh media sosial yang digunakan.

Kedua, Bapak abdul mengajukan pertanyaan mengenai cara pengantaran barang yang dipesan secara online kepada konsumen, solusi yang diberikan, produsen dapat mengantarkan produk yang dijual kepada konsumen sama seperti pemasaran secara konvensional, namun melalui media sosial, pembeli dapat mengambil sendiri produk yang telah dipesan, dengan mengetahui alamat yang dicantumkan melalui deskripsi foto.

Ketiga, Pertanyaan yang diajukan oleh bapak Abdul yaitu, Bagaimana agar tetap dapat memasarkan hasil kebun yang belum dipanen, solusi yang diberikan yaitu dapat menggunakan sistem Pre Order, artinya petani dapat menawarkan produk menggunakan jangka waktu. produk desa yang dijual baru bisa tersedia dengan kurun waktu yang telah diprediksi, missal satu bulan. Dengan kualitas produk , harga yang perlu dicantumkan pada deskripsi foto yang diposting.

Melalui diskusi yang telah dilakukan selama 2 hari dengan bapak Abdul mulai tanggal 16 sampai dengan 17 Juli 2020, bapak Abdul telah memahami bagaimana proses dari pemesanana, pengantaran serta persediaan produk desa yang akan dipasarkan melalui media sosial.

Tentang Penulis
Desinta Mora Merliani Putri