PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN BISNIS ONLINE MITRA KE-2
- Oleh Desinta Mora Merliani Putri
- Friday 17/07/2020
- Kelompok 242, Kelompok, Kelompok
Serangkaian dengan kegiatan KMbD 2020 Universitas
Pendidikan Gnesha yang saya laksanakan di Desa Mulyorejo,Jember, Jawa Timur.
Kegiatan dilaksanakan yaitu memberi pelatihan serta pendampingan kepada
masing-masing mitra secara pribadi melalui pesan pribadi whatsapp, tujuannya tidak
menggunkan grup agar mitra lain tidak terganggu dan dapat fokus pada kendala
yang dialami oleh salah satu mitra, yang telah dibagi waktu diskusi secara
pribadi sesuai dengan jadwal kegiatan.
Pada tanggal 16 Juli – 17 juli 2020 pelaksanaan
pelatihan serta pendampingan dilaksanakan dengan Bapak Abdul Hamid sebagai
mitra dan saya sebagai pelaksana kegiatan dan sebagai pendamping. Dalam
pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan, bapak Abdul hamid mengajukan
beberapa pertanyaan mengenai pemasaran yang dilakukan melalui media sosial.
Pertama, pertanyaan yang diajukan oleh bapak Abdul
Hamid yaitu mengenai cara memberikan promosi melalui media sosial. Solusinya
yaitu dalam promosi melalu media sosial, yaitu dapat menjalin hubungan yang
baik menggunakan bahasa yang baik, sopan dan disampaikan dengan ramah. Dengan menggunakan
bahasa yang baik dan sopan, hal tersebut dapat membangun komunikasi yang baik. Sehingga
melalui komunikasi yang baik, dapat membantu menambah pelanggan. Kemudia,
mencantumkan deskripsi pada foto produk secara jelas, agar dapat membantu
mempermudah konsumen mengenai kualitas produk yang dijual, seperti harga,
kualitas serta alamat penjual. Yang dapat dikomunikasikan pula secara langsung
melalui fitur yang telah disediakan oleh media sosial yang digunakan.
Kedua, Bapak abdul mengajukan pertanyaan mengenai
cara pengantaran barang yang dipesan secara online kepada konsumen, solusi yang
diberikan, produsen dapat mengantarkan produk yang dijual kepada konsumen sama
seperti pemasaran secara konvensional, namun melalui media sosial, pembeli
dapat mengambil sendiri produk yang telah dipesan, dengan mengetahui alamat
yang dicantumkan melalui deskripsi foto.
Ketiga, Pertanyaan yang diajukan oleh bapak Abdul
yaitu, Bagaimana agar tetap dapat memasarkan hasil kebun yang belum dipanen,
solusi yang diberikan yaitu dapat menggunakan sistem Pre Order, artinya petani
dapat menawarkan produk menggunakan jangka waktu. produk desa yang dijual baru
bisa tersedia dengan kurun waktu yang telah diprediksi, missal satu bulan. Dengan
kualitas produk , harga yang perlu dicantumkan pada deskripsi foto yang
diposting.
Melalui diskusi yang telah dilakukan selama 2 hari
dengan bapak Abdul mulai tanggal 16 sampai dengan 17 Juli 2020, bapak Abdul
telah memahami bagaimana proses dari pemesanana, pengantaran serta persediaan
produk desa yang akan dipasarkan melalui media sosial.