Pelatihan Membaca Menulis Permulaan Menggunakan Teknik Bermain Eksperimen “Gunung Meletus”

Pelatihan membaca menulis permulaan yang mana menerapkan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), agar metode tersebut mudah diterapkan pada pelatihan maka digunakan sebuah teknik yaitu teknik bermain eksperimen. Dalam pelatihan membaca menulis permulaan tersebut menggunakan eksperimen yaitu eksperimen “Gunung Meletus”. Pelatihan ini dilakukan pada hari Senin, 19 Juli 2021 pada pukul 10.00 WITA sampai dengan 13.00 WITA. Pelatihan berlangsung selama 3 jam lamanya dan pelatihan membaca menulis permulaan ini bertempatan di banjar adat Apit Yeh Kelod, Desa Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Pada pelatihan membaca dan menulis yang menggunakan teknik eksperimen gunung meletus ini diikuti oleh sebanyak enam orang anak-anak SD atau masyarakat sasaran. Semua anak-anak tersebut sangat antusias dan semangat dalam mengikuti pelatihan.  

Pelatihan membaca menulis permulaan yang menggunakan teknik bermain eksperimen “Gunung Meletus” ini mempunyai tujuan. Tujuan yang dimaksud yaitu melalui pelatihan membaca menulis permulaan diharapkan para anak-anak SD (masyarakat sasaran) di desa Manggis mempunyai kemampuan dalam membaca dan menulis lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut sangat penting karena seperti yang kita ketahui membaca dan menulis merupakan tahap awal yang harus dikuasai oleh anak-anak dalam dunia pendidikan. Tujuan lainnya yaitu melalui teknik bermain eksperimen tersebut sangat diharapkan anak-anak SD (masyarakat sasaran) mampu belajar dari lingkungannya, masyarakat sasaran mampu menjadi lebih aktif dalam belajar, dan melalui eksperimen ini anak-anak menjadi lebih senang untuk belajar dan tidak merasa cepat bosan. Maka dari itu, agar pelatihan membaca dan menulis dapat terlaksana dengan baik dan menarik digunakanlah teknik bermain eksperimen.

Terdapat pula langkah-langkah dari pelatihan membaca menulis permulaan yang menggunakan teknik bermain eksperimen yaitu diawali dengan membuka pelatihan dengan menanyai kabar dari anak-anak (masyarakat sasaran) tersebut dan menanyai apakah sudah terdapat perubahan pada kemampuan membaca dan menulisnya, serta melakukan tanya jawab seputaran membaca dan menulis. Setelah itu, pelatihan dilanjutkan dengan mengajak siswa untuk membuat gunung buatan dari tanah dan mencari dedaunan yang nantinya dihiasi pada gunung buatan tersebut. Gunung buatan selesai dan dilanjutkan dengan melakukan eksperimen gunung meletus. Eksperimen ini menggunakan alat dan bahan seperti, soda kue, pewarna makanan warna merah, air, cuka, gelas, sendok, dan sabun cuci piring. Eksperimen kemudian dilakukan bersama dengan masyarakat sasaran, dari hasil eksperimen tersebut maka dibuatkanlah beberapa kalimat. Kalimat-kalimat tersebut lalu diajarkan kepada masyarakat sasaran menggunakan metode SAS.

Tentang Penulis