Pelatihan offline menggunakan akun e-commerce dan media sosial sebagai pemasaran produk dan hasil tani

Pelatihan penggunaan media sosial secara online ini baru bisa dillaksanakan pada tanggal Sabtu, 24 Juli 2021. Saya melaksanakan kegiatan ini selama 2 hari karena saya melakukan pendekatan dengan mengunjungi semua masyarakat sasaran yang tentunya dengan prokes yang sudah ditentukan. Saya mengunjungi beberapa rumah masyarakat sasaran dan ada juga yang di warung mereka berjualan bahkan ada yang sedang melakukan kegiatan di sawah. Dalam kegiatan ini saya lebih menjelaskan tentang bagaimana penggunaan e-commerce yang bisa dilakukan oleh penjual dengan akun yang sudah dibuat sekaligus langsung mempraktekan dengan masyarakat sasaran tentang penggunaannya. E-commerce yang saya pilih untuk ajarkan kepada mereka adalah shopee walaupun tidak semua masyarakat sasaran bisa menggunakan aplikasi ini sebagai media pemasaran karena seperti petani sayuran dan umkm yang menjual makanan rumahan tidak bisa dijual melalui shopee dan lebih masuk akal jika menggunakan wa. Untuk mereka yang menggunakan wa saya mengajarkan teknik promosi pada snap wa dimana menggunakan strategi membuat kepo dimana mereka belum menjelaskan secara detail tapi mereka membuat seolah produk mereka sold terjual sehingga menarik minat yang lain untuk bertanya dan mencoba membeli. Saya juga mengajarkan untuk membroadcast pesan ataupun mengganti akun wa menjadi akun wa bisnis dimana wa bisnis bisa menjawab pesan secara langsung dan cepat menggunakan sistem. Aplikasi lainnya ada shopee. Shopee merupakan salah satu aplikasi marketplace online yang mulai masuk indonesia pada akhir bulan mei 2015 dan baru mulai beroperasi pada akhir juni 2015 shopee memiliki guna untuk jual beli yang dilakukan melalui handphone agar lebih mudah dan cepat. Shopee juga sama dengan e- commerce lainnya dimana shopee banyak sekali menawarkan berbagai macam produk-produk seperti produk fashion sampai dengan produk untuk kegiatan sehari-hari. Setelah itu diberikan mengenai cara pembuatan akun di shope melalui masing-masing handphone para petani. Celakanya, di beberapa rumah pada saat pelatihan saya mendapati adanya kendala jaringan dalam pelaksanaan karena lokasi yang masih sangat desa sehingga tidak semua sinyal intrrnet bisa diakses dengan mudah. Pelatihan dilakukan selama 3 jam untuk pelatihan offlinenya. Selanjutnya saya memberikan materi melalui wa grup selama 3 jam dan memberikan kesempatan untuk bertanya setelah membaca materi yang sudah diberikan melalui wa grup.


Tentang Penulis