Pembelajaran Membuat Kerajinan Kristik Sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas Masyarakat Sasaran Di Desa Kaliasem

Selasa, 27 Juli 2021 merupakan hari kedua penulis memberikan pembelajaran membuat kerajinan kepada masyarakat sasaran. Berbeda dengan hari sebelumnya, hari ini masyarakat sasaran dilatih untuk membuat kerajinan kristik. Kerajinan kristik sangat asing bagi masyarakat sasaran, karena mereka baru pertama kali melihat dan belajar membuatnya. Untuk memudahkan didalam memberikan pembelajaran, kegiatan pada hari ini dilaksanakan secara luring di Tribune Lapangan Kaliasem. Karena waktu yang diperlukan lumayan panjang untuk belajar membuat kristik ini, maka penulis mengalokasikan waktu pelaksanaan selama empat jam dimulai dari pukul 08.00 s/d 12.00. Masyarakat sasaran sangat penasaran untuk membuat kerajinan kristik ini, sehingga dalam pembelajaran mereka sangat antusias dan bergembira mengikuti pembelajaran yang diberikan.

Agar pelaksanaan kegiatan hari ini dapat berjalan dengan lancar, penulis dan masyarakat sasaran melaksanakan persembahyangan bersama di pura yang berada di Lapangan Kaliasem. Setelah melakukan persembahyangan, penulis meminta masyarakat sasaran untuk melakukan absensi. Kegiatan dilanjutkan dengan membagikan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan kristik yang terdiri dari kain kristik, benang wol, jarum, gunting, dan gambar pola kristik yang akan dibuat. Karena pembuatan kristik ini cukup rumit, maka gambar pola kristik yang diberikan kepada masyarakat sasaran terbilang mudah untuk ditiru. Pembuatan kristik ini dilakukan dengan menyilangkan benang wol diatas kain kristik. Terdengar sangat mudah untuk dilakukan, tetapi ketika sudah praktik pembuatan kristik ini sangatlah rumit dan memerlukan ketelitian.

Diawal pembelajaran, penulis langsung meminta masyarakat sasaran untuk membuat kristik diatas kain kristik. Namun masyarakat sasaran belum mampu dan merasa kesulitan untuk membuatnya. Kemudian penulis memiliki inisiatif untuk memberikan contoh dengan menggunakan kertas yang telah berisi pola untuk memudahkan masyarakat sasaran didalam memahami teknik dalam pembuatan kristik. Sedikit demi sedikit masyarakat sasaran mulai paham cara menyilangkan benang diatas kertas yang berisi pola kristik. Namun mereka masih kesulitan untuk mempraktekkan diatas kain kristik. Penulis tidak putus asa untuk mengajarkan masyarakat sasaran didalam membuat kerajinan kristik ini, dengan kesabaran dan semangat dari penulis untuk membangkitkan kreativitas masyarakat sasaran akhirnya mereka mulai bisa menyilangkan benang diatas kain kristik. Penulis menyadari bahwa pembuatan kerajinan kristik ini masih sulit jika diterapkan bagi siswa SD, namun penulis yakin jika masyarakat sasaran serius menekuninya maka mereka akan dengan mudah untuk membuat kristik ini. Dengan pembuatan kerajinan kristik ini diharapkan masyarakat sasaran dapat meningkatkan kreativitas mereka dalam berkreasi dan tentunya mendapatkan hal yang baru.

Tentang Penulis