Pemberian Edukasi Mengenai Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan Pemanfaatannya dalam Upaya Pencegahan Covid-19 kepada Masyarakat Sasaran
- Oleh Ni Luh Tia Febriani
- Tuesday 13/07/2021
- Kelompok 102, Kelompok, Kelompok
Selasa, 13 Juli 2021, masih dalam minggu ke dua
pelaksanaan KKNbD tahun 2021. Pada hari ini dilaksanakan kegiatan
pemberian materi edukasi mengenai pemanfaatan tanaman obat keluarga
(Toga) dan pemanfaatannya dalam upaya pencegahan Covid-19 kepada
masyarakat sasaran. Materi disajikan dalam bentuk handout dan
juga video yang diunggah ke YouTube. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan
secara daring dengan memanfaatkan grup WhatsApp dalam pengiriman materi
dan juga tautan video yang telah diungah ke YouTube sebelumnya. Kegiatan dilaksakan
mulai pukul 19:00 sampai dengan 20:30 WITA sesuai dengan waktu yang
telah disepakati. Pemberian materi ini bertujuan untuk
menambah wawasan masyarakat sasaran mengenai tanaman obat keluaga (Toga)
dan menumbuhkan kesadaran untuk memanfaatkan Toga dalam upaya
pencegahan Covid-19 secara klinis.
Kegiatan dimulai dengan salam pembuka kemudian dilanjutkan dengan pemberiaan materi dengan cara mengirim handout dalam format pdf dan juga tautan video yang telah diunggah pada YouTube melalui grup WhatsApp. Setelah materi diterima oleh masyarakat sasaran, mereka mencermati terlebih dahulu selama 30 menit dari kediamannya masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi melalui WhatsApp grup. Para peserta dalam hal ini masyarakat sasaran yang berjumlah 7 orang tampak begitu antusias mengikuti dan menyimak materi yang telah diberikan, hal ini dapat terihat dari dokumentasi-dokumentasi yang dikirimkannya serta tanggapan-tanggapan yang disampaikan. "Terimakasih informasinya dik... jadi tahu kalau kencur itu bisa meningkatkan imun juga," tanggapan dari Made Arini (salah satu peserta) setelah menyaksikan video melalui YouTube. Tanggapan juga diberikan oleh peserta lain yaitu Nia Apriani, "Bagus kak vidionya... Jadi nambah wawasan tentang tanaman Toga", tanggapan ini pun disetujui oleh pesertan lainnya. Para peserta menyatakan bahwa lebih senang untuk mencermati materi melalui video dibandingkan dengan membaca handout yang diberikan. Mereka menyatakan bahwa dengan menonton video yang diberikan, lebih memudahkannya dalam memahami isi dari materi yang disampaikan.
Setelah
mencermati selama kurang lebih 30 menit, dilanjutkan dengan berdiskusi
mengenai hal-hal yang masih dirasa kurang jelas bagi para peserta.
Diskusi dilaksanakan dengan santai, bahkan beberapa kali diselingi
dengan canda gurau melalui pesan-pesan yang disampaikan di grup, namun
gurauan tersebut tidak mengurangi makna dari diskusi yang dilakukan. Hal
yang cukup menarik dalam diskusi adalah pembahasan mengenai obat herbal
yang berasal dari tanaman obat keluarga (Toga) dan obat kimia. Salah
satu peserta menuliskan bahwa lebih sehat mengkonsumsi obat herbal
dibandingkan obat kimia. Pernyataan ini pun langsung diberikan tanggapan
yaitu: "Obat kimia dan obat herbal sama-sama baik dikonsumsi jika
sesuai kebutuhan dan dosis yang tepat. WHO (Word Health Organization)
merekomendasikan penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal untuk
memelihara kesehatan masyarakat, terutama untuk penyakit kronis.
Dikutip dari Balai penelitian tanaman obat dan rempah (2008), dikatakan
bahwa dibandingkan dengan obat moderen obat tradisional memiliki
kelebihan berupa efek samping yang lebih kecil, dan komponen dalam satu
bahan memilki efek yang saling mendukung. Sehingga dengan konsumsi obat
herbal dengan memanfaatkan toga dapat meminimalisir efek samping yang
mungkin timbul." Jawaban tersebut langsung mendapat tanggapan yang baik
bahkan tanggapan juga diberikan oleh peserta lain yang ikut serta
menyimak. Pertanyaan lain disampikan oleh Putu Gangga yang bertanya
"Apakah tanaman liar dapat dikategorikan sebagai toga? Seperti tanaman
daun tapal kuda." Pertanyaan ini pun langsung ditangapi, "Masih bisa
kita kategorikan toga kak, karena ia memiliki kasiat obat dan juga dapat
dimanfaatkan dengan mudah untuk pengobatan keluarga di rumah."
Tanggapan ini pun dapat dipahami dengan mudah oleh para peserta.