Pemberian Materi dan Diskusi terkait Topik Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet? dan Vaksin Covid-19 Menyebabkan Kematian?
- Oleh Made Hendry Juniartha
- Monday 19/07/2021
- Kelompok 252, Kelompok, Kelompok
Minggu, 18 Juli 2021 telah dilaksanakan Pemberian Materi dan Diskusi secara daring via Google Meet terkait Topik Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet? dan Vaksin Covid-19 Menyebabkan Kematian? kepada masyarakat sasaran (mitra) KKNbD. Pertemuan hanya dihadiri oleh delapan masyarakat sasaran (mitra) sebagai peserta diskusi. Dua masyarakat sasaran (mitra) tidak dapat mengikuti kegiatan, karena mengalami kendala jaringan.
Pemberian topik ini dilakukan sesuai dengan urgensi keadaan Indonesia pada saat ini, yaitu masih maraknya berita hoax perihal pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pada topik pertama, yaitu "Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet?", topik ini lebih menitikberatkan pada berita yang selama ini beredar, yaitu vaksin Covid-19 mengandung magnet yang diperlihatkan dengan logam yang mudah melekat pada kulit pasca vaksinasi. Tentunya berita tersebut justru menjerumuskan masyarakat untuk takut melakukan vaksinasi, padahal jika ditelisik lebih dalam, kandungan Vaksin Covid-19 yang beredar di Indonesia pada khususnya, sama sekali tidak ada unsur logam murni atau partikel magnet. Untuk lebih memberikan pemahaman yang dalam terkait Vaksin Covid-19 dan dapat membedakan antara berita fakta dan hoax, pada topik tersebut saya juga memaparkan pendapat para ahli terkait berita hoax tersebut. Topik yang kedua juga tidak terlalu jauh dengan topik pertama, dimana topik kedua membahas tentang "Vaksin Covid-19 Menyebabkan Kematian?". Urgensi saya mengapa membawakan topik tersebut? karena ada beberapa permintaan dari masyarakat sasaran (mitra) untuk membahas topik tersebut. Pada saat ini, topik tersebut dinilai sebagai hot news yang harus diluruskan. Pemaparan saya pada topik ini sama sekali tidak mengatakan vaksin yang menjadi penyebab kematian, walaupun seluruh kematian yang terdata terjadi pasca vaksinasi. Melalui topik tersebut saya mencantumkan data dari Komnas KIPI, dimana mayoritas masyarakat yang meninggal pasca vaksinasi Covid-19 terjadi karena memiliki penyakit kronis bawaan (komorbid). Justru, berdasarkan data dari CDC, Kemenkes, dan Dinkes Provinsi Bali melalui vaksinasi seseorang lebih kecil risikonya mengalami gejala berat atau kematian, walaupun masih berisiko terpapar Covid-19. Pada saat pemberian topik tersebut, seluruh peserta antusias dalam menyimak dan berdiskusi, salah satunya bernama Kharisma (16 tahun), menurut dia, pemberian topik tersebut mencerahkan pandangannya terkait Vaksinasi Covid-19.
Di akhir acara, tidak lupa saya juga mengajak peserta untuk mengikuti kuis sebagai sarana saya mengevaluasi kegiatan ini. Kuis tersebut dibagi menjadi dua sesi, dimana per-sesi terdapat lima butir soal yang menyesuaikan dengan topik yang telah dibawakan. Media Quizizz dipilih sebagai platform kuis, hasilnya seluruh peserta pada kegiatan tersebut tertarik mengikuti kuis tersebut, karena kuis tersebut dapat memperlihatkan klasemen peserta dan juga disertai tampilan kuis yang menarik. Khusus untuk dua peserta yang tidak dapat mengikuti kuis, saya mengevaluasinya di hari berikutnya dan tetap memberikan materi walau tanpa melalui pertemuan di Google Meet.
Pemberian materi ini menjadi pemberian materi terakhir yang membahas terkait vaksin beserta berita hoax yang terjadi. Hal tersebut dikarenakan di minggu berikutnya, pembahasan akan berbeda, yaitu pelatihan mempersiapkan diri atau tubuh masyarakat sasaran (mitra) agar siap divaksinasi.