Pendampingan Tahap Satu Bulekadasber (Budidaya Lele dan Kangkung Dalam Satu Ember) Sebagai Solusi Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19 Bagi Masyarakat Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung via WhatsApp
- Oleh Made Agus Dwi Pradnyana Dita
- Friday 17/07/2020
- Kelompok 327, Kelompok, Kelompok
Kegiatan yang dilaksanakan mulai Senin, 13 Juli 2020 sampai dengan Jumat, 17 Juli 2020 adalah pendampingan tahap satu bulekadasber (budidaya lele dan kangkung dalam satu ember) kepada masyarakat sasaran via WhatsApp personal chat. Pendampingan kepada masyarakat sasaran yang berlokasi di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, tidak dilaksanakan secara langsung namun secara daring karena kini sedang terjadi pandemi COVID-19. Pendampingan merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan mengingat program bulekadasber merupakan program rintisan. Penulis tidak membatasi jam pelaksanaan pendampingan untuk mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi dengan penulis apabila terdapat pertanyaan atau permasalahan saat budidaya. Pada saat pembagian alat dan bahan kepada masyarakat sasaran yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2020 dan 12 Juli 2020, penulis telah menyampaikan kepada masyarakat bahwa apabila masyarakat sasaran memiliki pertanyaan atau permasalahan saat melakukan budidaya, masyarakat dapat menghubungi penulis melalui SMS, telepon, WhatsApp ataupun media sosial lainnya yang dimiliki oleh penulis. Namun, masyarakat sasaran selalu menghubungi penulis menggunakan media sosial WhatsApp, begitu juga dengan penulis yang berkomunikasi dengan masyarakat sasaran dengan WhatsApp. Metode yang digunakan dalam kegiatan pendampingan ini adalah metode diskusi karena penulis akan berdiskusi bersama dengan masyarakat sasaran terkait dengan permasalahan atau pertanyaan selama melaksanakan budidaya.
Terdapat beberapa
pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat sasaran selama kegiatan pendampingan
seperti posisi ember yang diatasnya terdapat pohon, memastikan
kebenaran budidaya kangkung yang telah dilakukan, dan beberapa lele yang
memiliki bercak putih di bagian tubuhnya. Masyarakat sasaran juga terkadang
mengirimkan foto perkembangan budidaya sehingga penulis dapat memberikan
masukan kepada masyarakat sasaran apabila dirasa ada yang perlu diperbaiki dari
pelaksanaan bulekadasber yang telah dilaksanakan. Selama kegiatan pendampingan,
penulis tidak menemukan kegiatan masyarakat sasaran yang salah dalam
melaksanakan bulekadasber. Pada hari Rabu, 15 Juli 2020 penulis mengingatkan
seluruh masyarakat sasaran mengenai beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam bulekadasber seperti memberikan lele makan dalam 2 kali
sehari, memperhatikan tinggi air, dan memberikan makanan lele secukupnya. Pada
hari Kamis, 16 Juli 2020 penulis melakukan pendampingan khusus
secara daring kepada masyarakat sasaran atas nama Ni Komang Putri Sari karena lelenya
terkena jamur. Selain itu, pada hari Kamis, 16 Juli 2020 penulis juga
menanyakan kelancaran pelaksanaan bulekadasber sejauh ini kepada
masyarakat sasaran melalui WhatsApp
personal chat. Hampir seluruh masyarakat sasaran menjawab bahwa sejauh ini
bulekadasber berlangsung lancar karena beberapa masyarakat tidak menemukan
permasalahan dan beberapa permasalahan telah didiskusikan sebelumnya bersama
penulis. Kegiatan yang selanjutnya akan dilaksanakan adalah penilaian awal
bulekadasber (budidaya lele dan kangkung dalam satu ember) untuk mengetahui
tingkat keberhasilan awal terhadap budidaya yang sudah dilakukan oleh
masyarakat sasaran.