Penilaian Awal Bulekadasber (Budidaya Lele dan Kangkung Dalam Satu Ember) Sebagai Solusi Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19 Bagi Masyarakat Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung via WhatsApp

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Juli 2020 dan Minggu, 19 Juli 2020 adalah penilaian awal bulekadasber (budidaya lele dan kangkung dalam satu ember) via WhatsApp. Penilaian dibagi menjadi dua gelombang karena penilaian dilaksanakan tepat satu minggu setelah masyarakat pertama kali melaksanakan bulekadasber sehingga 18 Juli 2020 merupakan penilaian awal bulekadasber bagi masyarakat sasaran yang melaksanakan budidaya pertama kali pada 11 Juli 2020, sedangkan 19 Juli 2020 merupakan penilaian awal bulekadasber bagi masyarakat sasaran yang melaksanakan budidaya pertama kali pada 12 Juli 2020. Penilaian awal bulekadasber bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan awal budidaya lele dan kangkung dalam satu ember yang telah dilaksanakan oleh masyarakat sasaran. Penilaian awal bulekadasber pada tanggal 18 Juli 2020 dilaksanakan kepada Si Luh Putu Ayun Indah Purnama, Made Budiarsa, dan Dewa Nyoman Tjahyadi. Sedangkan penilaian awal pada tanggal 19 Juli 2020 dilaksanakan kepada I Gusti Ayu Agung Pradnya Yoni, Denny Bagus Prastyo, dan Ni Komang Putri Sari.

Penilaian awal bulekadasber dilaksanakan dengan cara masyarakat sasaran mengirimkan foto atau video kepada penulis, kemudian penulis akan memberikan skor dari foto atau video bulekadasber yang telah dikirimkan berdasarkan instrumen penilaian yang telah disusun sebelumnya. Adapun pedoman penskoran yang digunakan dalam penilaian awal bulekadasber ini yaitu :

Ikan Lele

Skor 1  = Lele yang mati sebanyak lebih dari 7 ekor.

Skor 2  = Lele yang mati sebanyak 5-6 ekor.

Skor 3  = Lele yang mati sebanyak 3-4 ekor

Skor 4  = Tidak ada lele yang mati atau lele yang mati hanya sebanyak 1-2 ekor.

Kangkung

Skor 1  = Batang kangkung layu dan menghitam.

Skor 2  = Batang kangkung kangkung secara umum berwarna hijau namun pada seluruh botol tidak ada yang tumbuh daun.

Skor 3  = Batang kangkung secara umum berwarna hijau dan pada beberapa botol terdapat kangkung yang tumbuh daun berwarna hijau.

Skor 4  = Batang kangkung secara umum berwarna hijau dan pada setiap botol terdapat kangkung yang tumbuh daun berwarna hijau.

Berikut merupakan hasil penilaian awal bulekadasber.

No

Nama Masyarakat Sasaran

Skor Lele

Skor Kangkung

Persentase Keberhasilan (Skor Diperoleh/Skor Maksimal x 100%)

1.

Si Luh Putu Ayun Indah Purnama

4

4

8/8 x 100% = 100%

2.

Made Budiarsa

4

4

8/8 x 100% = 100%

3.

Dewa Nyoman Tjahyadi

4

4

8/8 x 100% = 100%

4.

I Gusti Ayu Agung Pradnya Yoni

4

4

8/8 x 100% = 100%

5.

Denny Bagus Prasetyo

4

4

8/8 x 100% = 100%

6.

Ni Komang Putri Sari

3

4

7/8 x 100% = 87,5%

Rata-Rata Persentase Keberhasilan

97,92 %


Penulis juga menggunakan kriteria penilaian acuan patokan (PAP) sebagai berikut.

Persentase Penguasaan

Kategori

90 – 100

Sangat Tinggi

80 – 89

Tinggi

65 – 79

Sedang

55 – 64

Rendah

00 – 54

Sangat Rendah

Kriteria penilaian acuan patokan (PAP) dikutip dari buku Metodologi Penelitian Pendidikan yang ditulis oleh Prof. Dr. A.A Gede Agung, M.Pd.


Maka kategori yang diperoleh oleh masyarakat sasaran berdasarkan persentase keberhasilan awal budidaya lele dan kangkung dalam satu ember adalah sebagai berikut.

No

Nama Masyarakat Sasaran

Persentase Keberhasilan

Kategori

1.

Si Luh Putu Ayun Indah Purnama

100%

Sangat Tinggi

2.

Made Budiarsa

100%

Sangat Tinggi

3.

Dewa Nyoman Tjahyadi

100%

Sangat Tinggi

4.

I Gusti Ayu Agung Pradnya Yoni

100%

Sangat Tinggi

5.

Denny Bagus Prasetyo

100%

Sangat Tinggi

6.

Ni Komang Putri Sari

87,5%

Tinggi

Rata-Rata Persentase Keberhasilan

97,92%

Sangat Tinggi

 

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa rata-rata persentase keberhasilan awal bulekadasber (budidaya lele dan kangkung dalam satu ember) adalah 97,92 % yang dikategorikan sangat tinggi. Hal ini artinya bahwa selama satu minggu masyarakat sudah mampu untuk melaksanakan budidaya lele dan kangkung dalam satu ember dengan baik dan benar. Setelah penulis selesai melaksanakan penilaian, penulis membagikan hasil penilaian kepada masyarakat sasaran yang didalamnya berisi skor yang diperoleh, foto yang dinilai, dan catatan dari penulis terhadap budidaya yang telah dilaksanakan oleh masyarakat sasaran. Penulis membagikan hasil penilaian untuk memotivasi masyarakat sasaran agar mampu melaksanakan budidaya lebih baik lagi. Penulis membagikan hasil penilaian melalui WhatsApp personal chat. Masyarakat sasaran atas nama Ni Komang Putri Sari memperoleh skor 3 pada penilaian lele karena selama satu minggu melaksanakan budidaya terdapat empat ekor lele yang mati akibat terkena jamur, sehingga saat pendampingan tahap satu, penulis telah melakukan pendampingan khusus agar lele lainnya tidak terkena jamur. Kegiatan yang selanjutnya akan dilaksanakan adalah pendampingan bulekadasber (budidaya lele dan kangkung dalam satu ember) tahap kedua kepada masyarakat sasaran via WhatsApp.

 

Link hasil penilaian awal bulekadasber yang dibagikan kepada masyarakat sasaran :

https://drive.google.com/drive/folders/1Rif_GKZFz6gIuf9NnKOnOvnSqnEnanMa?usp=sharing

 

Referensi kriteria penilaian acuan patokan (PAP) :

Agung, A.A. Gede. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang: Aditya Media Publishing.








Tentang Penulis