Penilaian Awal Bulekadasber (Budidaya Lele dan Kangkung Dalam Satu Ember) Sebagai Solusi Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19 Bagi Masyarakat Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung via WhatsApp
- Oleh Made Agus Dwi Pradnyana Dita
- Monday 20/07/2020
- Kelompok 327, Kelompok, Kelompok
Kegiatan yang dilaksanakan pada
hari Sabtu, 18 Juli 2020 dan Minggu, 19 Juli 2020 adalah penilaian awal
bulekadasber (budidaya lele dan kangkung dalam satu ember) via WhatsApp. Penilaian dibagi menjadi dua
gelombang karena penilaian dilaksanakan tepat satu minggu setelah masyarakat
pertama kali melaksanakan bulekadasber sehingga 18 Juli 2020 merupakan
penilaian awal bulekadasber bagi masyarakat sasaran yang melaksanakan budidaya
pertama kali pada 11 Juli 2020, sedangkan 19 Juli 2020 merupakan penilaian awal
bulekadasber bagi masyarakat sasaran yang melaksanakan budidaya pertama kali
pada 12 Juli 2020. Penilaian awal bulekadasber bertujuan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan awal budidaya lele dan kangkung dalam satu ember yang
telah dilaksanakan oleh masyarakat sasaran. Penilaian awal bulekadasber pada
tanggal 18 Juli 2020 dilaksanakan kepada Si Luh Putu Ayun Indah Purnama, Made
Budiarsa, dan Dewa Nyoman Tjahyadi. Sedangkan penilaian awal pada tanggal 19
Juli 2020 dilaksanakan kepada I Gusti Ayu Agung Pradnya Yoni, Denny Bagus
Prastyo, dan Ni Komang Putri Sari.
Penilaian awal bulekadasber dilaksanakan dengan cara masyarakat sasaran mengirimkan foto atau video kepada penulis, kemudian penulis akan memberikan skor dari foto atau video bulekadasber yang telah dikirimkan berdasarkan instrumen penilaian yang telah disusun sebelumnya. Adapun pedoman penskoran yang digunakan dalam penilaian awal bulekadasber ini yaitu :
Ikan Lele
Skor 1 = Lele yang mati sebanyak lebih dari 7 ekor.
Skor 2 = Lele yang mati sebanyak 5-6 ekor.
Skor 3 = Lele yang mati sebanyak 3-4 ekor
Skor 4 = Tidak ada lele yang mati atau lele yang mati hanya sebanyak 1-2 ekor.
Kangkung
Skor 1 = Batang kangkung layu dan menghitam.
Skor 2 = Batang kangkung kangkung secara umum
berwarna hijau namun pada seluruh botol tidak ada yang tumbuh daun.
Skor 3 = Batang kangkung secara umum berwarna hijau
dan pada beberapa botol terdapat kangkung yang tumbuh daun berwarna hijau.
Skor 4 = Batang kangkung secara umum berwarna hijau
dan pada setiap botol terdapat kangkung yang tumbuh daun berwarna hijau.
Berikut merupakan hasil penilaian
awal bulekadasber.
No |
Nama
Masyarakat Sasaran |
Skor
Lele |
Skor
Kangkung |
Persentase
Keberhasilan (Skor Diperoleh/Skor Maksimal x 100%) |
1. |
Si Luh Putu Ayun Indah Purnama |
4 |
4 |
8/8 x 100% = 100% |
2. |
Made Budiarsa |
4 |
4 |
8/8 x 100% = 100% |
3. |
Dewa Nyoman Tjahyadi |
4 |
4 |
8/8 x 100% = 100% |
4. |
I Gusti Ayu Agung Pradnya Yoni |
4 |
4 |
8/8 x 100% = 100% |
5. |
Denny Bagus Prasetyo |
4 |
4 |
8/8 x 100% = 100% |
6. |
Ni Komang Putri Sari |
3 |
4 |
7/8 x 100% = 87,5% |
Rata-Rata
Persentase Keberhasilan |
97,92
% |
Penulis juga menggunakan kriteria
penilaian acuan patokan (PAP) sebagai berikut.
Persentase
Penguasaan |
Kategori |
90 – 100 |
Sangat Tinggi |
80 – 89 |
Tinggi |
65 – 79 |
Sedang |
55 – 64 |
Rendah |
00 – 54 |
Sangat Rendah |
Kriteria penilaian acuan patokan (PAP) dikutip dari buku Metodologi Penelitian Pendidikan yang ditulis oleh Prof. Dr. A.A Gede Agung, M.Pd.
Maka kategori yang diperoleh oleh
masyarakat sasaran berdasarkan persentase keberhasilan awal budidaya lele dan
kangkung dalam satu ember adalah sebagai berikut.
No |
Nama
Masyarakat Sasaran |
Persentase
Keberhasilan |
Kategori |
1. |
Si Luh Putu Ayun Indah Purnama |
100% |
Sangat Tinggi |
2. |
Made Budiarsa |
100% |
Sangat Tinggi |
3. |
Dewa Nyoman Tjahyadi |
100% |
Sangat Tinggi |
4. |
I Gusti Ayu Agung Pradnya Yoni |
100% |
Sangat Tinggi |
5. |
Denny Bagus Prasetyo |
100% |
Sangat Tinggi |
6. |
Ni Komang Putri Sari |
87,5% |
Tinggi |
Rata-Rata
Persentase Keberhasilan |
97,92% |
Sangat
Tinggi |
Berdasarkan tabel di atas, maka
dapat dilihat bahwa rata-rata persentase keberhasilan awal bulekadasber (budidaya
lele dan kangkung dalam satu ember) adalah 97,92 % yang dikategorikan sangat
tinggi. Hal ini artinya bahwa selama satu minggu masyarakat sudah mampu untuk
melaksanakan budidaya lele dan kangkung dalam satu ember dengan baik dan benar.
Setelah penulis selesai melaksanakan penilaian, penulis membagikan hasil
penilaian kepada masyarakat sasaran yang didalamnya berisi skor yang diperoleh,
foto yang dinilai, dan catatan dari penulis terhadap budidaya yang telah
dilaksanakan oleh masyarakat sasaran. Penulis membagikan hasil penilaian untuk memotivasi masyarakat sasaran agar mampu melaksanakan
budidaya lebih baik lagi. Penulis membagikan hasil penilaian melalui WhatsApp personal chat. Masyarakat
sasaran atas nama Ni Komang Putri Sari memperoleh skor 3 pada penilaian lele
karena selama satu minggu melaksanakan budidaya terdapat empat ekor lele yang mati akibat
terkena jamur, sehingga saat pendampingan tahap satu, penulis telah melakukan
pendampingan khusus agar lele lainnya tidak terkena jamur. Kegiatan yang selanjutnya akan
dilaksanakan adalah pendampingan bulekadasber (budidaya lele dan kangkung dalam
satu ember) tahap kedua kepada masyarakat sasaran via WhatsApp.
Link hasil penilaian awal
bulekadasber yang dibagikan kepada masyarakat sasaran :
https://drive.google.com/drive/folders/1Rif_GKZFz6gIuf9NnKOnOvnSqnEnanMa?usp=sharing
Referensi kriteria penilaian
acuan patokan (PAP) :
Agung, A.A. Gede. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Malang: Aditya Media Publishing.