penyusunan Materi Program KKNbD terkait Penggunaan Masker sesuai Standarisasi World Health Organization

Pada tanggal 16 Juli 2021, penyusunan materi program KKNbD dilanjutkan dengan pengumpulan materi dan juga penyusunan materi melalui media powert point mengenai cara menggunakan masker sesuai standarisasi World Health Organization. Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 menyebabkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan aturan, salah satunya adalah kewajiban menggunakan masker bagi seluruh orang yang berada di tempat umum atau akan berkontak langsung dengan orang luar. Penggunaan masker ini merupakan salah satu bentuk pencegahan penularan Covid-19 melalui droplet. Droplet merupakan cairan yang keluar dari saluran pernapasan. Masker merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) yang dapat melindungi mulut, hidung, dan wajah dari patogen yang ditularkan melalui udara (airborne), droplet, maupun percikan cairan tubuh yang terinfeksi. Dalam pengumpulan materi didapatkan bahwa umumnya ada 4 jenis masker yang biasa digunakan sebagai APD, diantaranya yaitu : 

1. Masker kain (cloth mask) 

Masker kain merupakan masker yang terbuat dari kain yang dapat dibersihkan dan digunakan kembali. Masker ini umumnya digunakan oleh masyarakat yang sehat di tempat umum dan bukan petugas kesehatan dan berfungsi untuk melindungi diri dari paparan virus maupun polusi.

2. Masker bedah 

Masker bedah lebih efektif melindungi dibandingkan dengan masker kain. Namun penggunaannya yang hanya sekali pakai atau tidak dapat digunakan secara berulang-ulang mengakibatkan terjadinya kelangkaan masker di pasaran. Efektivitas masker bedah dalam memfiltrasi paparan virus sekitar 30-96% dengan ukuran partikel yang dapat ditahan yaitu > 5µm.

3. Masker N95 

Masker N95 memiliki tingkat proteksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan masker bedah. Hal ini dikarenakan tidak adanya kebocoran atau celah pada masker sehingga dapat melindungi dari paparan virus. Masker ini mampu menahan partikel berukuran 0,1 mikron dengan efektivitas diatas 95%.

4. Respirator mask atau full-face mask 

Masker ini umumnya dipakai pada lingkungan industri yang memiliki potensi terpapar partikel berbahaya. Masker ini memiliki proteksi sekitar 99% dan dipastikan tidak ada partikel berukuran 0,1 mikron yang dapat menembus masker ini. Masker ini dapat dipakai secara berulang-ulang namun dengan tetap memperhatikan prosedur pembersihan.


Pada penyusunan materi ini selain diberikan informasi mengenai jenis masker juga diberikan beberapa materi lainnya seputar masker, seperti prinsip penggunaan masker, kapan menggunakan masker, fakta-fakta penggunaan masker dan juga panduan dari penggunaan masker . Penggunaan masker yang baik adalah dengan cara :

1. Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).

2. Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung dan pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.

3. Hindari menyentuh masker saat digunakan; bila tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau bila tidak ada, cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)

4. Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru. Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja. Masker kain dapat digunakan berulang kali.

5. Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian depan masker; Untuk masker 1x pakai, buang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik. Untuk masker kain, segera cuci dengan deterjen. Untuk memasang masker baru, ikuti poin pertama.

Link Materi : https://drive.google.com/drive/folders/1U2-GSO47cKTn21W6N7fzmGCgwT0etyt7?usp=sharing


Tentang Penulis
I Gede Eka Wijaya