#3. Kegiatan Minggu Ke-2 : Pelatihan Menyusun Pembelajaran di WhatsApp - Pemberian Materi Video(Bagian 1)

  Pada hari Senin, 13 Juli 2020, telah dimulai pelaksanaan projek KMbD pada minggu ke-2. Dimana pada minggu ini, sesuai dengan proposal yang telah saya susun, maka dimulailah tahap pelatihan menyusun pembelajaran di WhatsApp pada mata pelajaran Matematika, setelah berakhirnya sosialisasi fitur grup WhatsApp kepada masyarakat sasaran.

 Sebagai permulaan dari hari pertama, saya memberikan link video kepada masyarakat sasaran yaitu guru matematika SMA N 1 Semarapura. Video yang saya bagikan yaitu mengenai bagaimana tata cara sistem pelaksanaan pembelajaran di WhatsApp dengan model PBL (Problem Based Learning) pada mata pelajaran Matematika SMA, layaknya berisi simulasi pembelajaran dengan siswa. Secara umum, bahwa dalam melaksanakan pembelajaran daring perlu memuat hal berikut.

  1. Sistem Belajar (Aturan belajar, Kehadiran, dan Proses Belajar)
  2. Media belajar yang digunakan (Seperti aplikasi belajar)
  3. RPP Daring
  4. Materi belajar

Untuk link video yang saya buat dapat anda akses dibawah ini.

Video 1 : Menyusun Sistem Pembelajaran di WhatsApp Mapel Matematika (Model PBL)

  Kemudian, dalam mendukung proses pembuatan video, saya telah membuat beberapa file pendukung seperti yang saya sampaikan diatas. Berikut link download file yang dapat anda akses.

   Bagi yang masih belum memahami apa itu model PBL (Problem Based Learning), akan saya jelaskan sedikit. Model PBL adalah salah satu model pembelajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan. Model ini dalam proses pelaksanaannya memiliki tahapan sebagai berikut.

  1. Orientasi peserta didik terhadap masalah
  2. Mengorganisasikan peserta didik
  3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
  4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

  Model ini sangat cocok digunakan pada mata pelajaran yang membutuhkan kemampuan menghitung, seperti matematika, fisika, dan yang lainnya, karena dari model ini dapat memicu siswa untuk aktif dalam menyelesaikan masalah berdasarkan pengetahuan yang dikonstruksi oleh siswa itu sendiri. Selain itu, model ini bisa diimplementasikan pada pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19, dengan metode kooperatif bagian utama dalam lembar kerja yang diberikan ke siswa sebagai masalah yang perlu diselesaikan. Sehingga peran guru di model ini yaitu memfasilitasi dalam hal penyelidikan masalah dan memberi stimulus bagaimana masalah tersebut harus dipecahkan.

    Sekian penjelasan kegiatan ketiga saya pada projek KMbD sekaligus materi singkat terkait model pembelajaran yang diambil pada pelatihan. Nantikan update terbaru mengenai pelaksanaan pelatihan yang akan datang. Terima kasih

*Putu Gean


Tentang Penulis